Jerman Sebut Pemboman Israel di Kamp Pengungsi Rafah ‘Kesalahan’

Jerman Sebut Pemboman Israel di Kamp Pengungsi Rafah ‘Kesalahan’
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit pada konferensi pers di Berlin.

Investigasi sedang dilakukan di Israel untuk menentukan apakah serangan tersebut merupakan serangan yang ditargetkan, kata juru bicara pemerintah Jerman

BERLIN – Jerman pada Senin mengatakan pihaknya berasumsi bahwa serangan udara Israel terhadap Rafah di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 35 warga Palestina, adalah sebuah kesalahan.

Investigasi saat ini sedang dilakukan di Israel untuk menentukan apakah serangan tersebut merupakan serangan yang ditargetkan, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit pada konferensi pers di Berlin.

“Bagaimanapun, ada kesalahan yang terjadi, Anda sudah bisa mengatakannya,” tambahnya.

Menurut Hebestreit, pertanyaan mengenai motivasi penyerangan tersebut masih perlu dikaji.

Setidaknya 35 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika Israel menargetkan sebuah kamp pengungsi di Rafah pada hari Minggu.

Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata Kantor Media Gaza.

Pesawat Israel menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut, kata kantor media, seraya menambahkan bahwa rudal dan bom seberat 2.000 pon digunakan.

Sebelumnya, pasukan pertahanan sipil Gaza mengatakan pihaknya mengangkut 50 orang, termasuk tewas dan terluka, setelah pemboman tersebut. Daerah yang ditargetkan menampung sedikitnya 100.000 pengungsi, katanya.

Pada hari Sabtu, Wakil Rektor Jerman dan Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim, Robert Habeck, mengatakan Israel telah melewati batas dengan melanggar hukum internasional dengan tindakannya di Jalur Gaza.

Ketika ditanya mengenai garis merah pemerintah terkait dukungan militernya kepada Israel, Habeck mengatakan Jerman telah berulang kali mengatakan serangan terhadap Rafah adalah kesalahan dan Israel seharusnya tidak melakukan serangan tersebut.

Menekankan bahwa Israel harus mematuhi hukum internasional, Habeck mengatakan: “Kelaparan, penderitaan penduduk Palestina, serangan di Jalur Gaza – seperti yang sekarang kita lihat di pengadilan – tidak sesuai dengan hukum internasional.”

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K