JAKARTA – Ada skenario memunculkan dua Paslon di Pilgub Jakarta yaitu dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) melawan Independen. Skenario ini mirip yang terjadi di Pilkada Solo 2020.
“Pernyataan Ketua Harian Gerindra, Dasco Ahmad (Rabu, 31/7/2025) bahwa telah ada pembicaraan antar Ketua-Ketua Parpol Pimpinan KIM, hanya ada 2 Paslon yang akan tarung pada 2024 di Pilgub Jakarta. Seperti di Solo, di DKI juga sudah lolos pasangan perseorangan, yaitu Komjen Dharma bersama Kun Wardana,” kata politikus PDIP Beathor Suryadi kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).
Di Pilkada Solo 2020 terjadi akumulasi 5 Partai Politik, PDIP, Golkar, PAN, PSI dan NasDem, kata Dasco di DKI telah terbentuk KIM plus. KIM terdiri dari Golkar, NasDem, PAN, Gerindra, Demokrat, plus itu berarti akan masuk PKB dan PKS.
Di Pilgub Jakarta, kata Beathor hanya tersisa PDIP sebagai Partai yang juga lolos ke DPR RI hasil Pemilu 2024.
“Jika Ucapan Dasco itu terwujud, bahwa hanya ada 2 paslon yang bertarung, maka pertarungan di Pilgub DKI 2024 Paslon KIM plus berhadapan dengan Paslon perseorangan, seperti di Solo, Gibran Teguh bertarung dengan paslon perseorangan tukang Jahit di Solo, Bajo, Kedua paslon ini adalah Ketua RW Solo,” paparnya.
Pilgub Jakarta memunculkan dua Paslon, menurut Beathor bagian dari skenario Jokowi menghancurkan PDIP.
“Begitulah rencana bumi hangus Jokowi terhadap PDIP yang pernah membesarkannya untuk berkuasa di Indonesia,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.
Kata Beathor, upaya Jokowi menghancurkan PDIP pernah diungkap Andi Widjojanto setelah bertemu dengan mantan Wali Kota Solo itu. “Seperti kata Andi Widjayanto setelah Jumpa Jokowi, bahwa Jokowi berniat menghancurkan PDIP, kalian bisa apa?” ungkapnya.
Beathor mengungkapkan, PDIP harus memunculkan kadernya sendiri untuk bertarung di Pilgub Jakarta dengan menggandeng beberapa partai politik.
“Mosok PDIP partai besar dan modern ini hanya jadi penonton Pilgub DKI? Suasana politik akan berubah ketika PDIP telah menyebut nama Kadernya sebagai Kandidat Pilgub Jakarta,” pungkasnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia



No Responses