MADRID – Duta Besar RI untuk Spanyol dan UN Tourism, Dr Muhammad Najib memberikan apresiasi kepada para pengurus Pimpinan Cabang Internasional Muhammadiyah di Spanyol atas inisiatifnya dalam mengembangkan program yang diberikan judul Festival Anak Saleh. Dia menyebutkan, kegiatan ini adalah bentuk kreativitas dan upaya memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya di bidang digital yang semakin mudah dan murah. Sayang sekali kalau di tidak dimanfaatkan, katanya.
“Saya berharap ini akan menginspirasi juga memotivasi PCIM di seluruh dunia untuk mengembangkan acara yang serupa. Adik-adik Bapak Ibu sekalian perlu saya ingatkan khususnya bagi aktivis PCIM di Spanyol beberapa bulan yang lalu adik-adik telah berhasil mengkonsolidasi PCIM di seluruh kawasan Eropa dan Mediterania. Saya berharap tahun depan acara serupa dengan melibatkan PCIM di seluruh dunia bisa dilaksanakan,” kata Dubes Najib lewat saluran youtube Wisma Duta RI Madrid.
Lebih dari itu, Dubes Najib berharap sekiranya memungkinkan kegiatan ini dikembangkan untuk mengkonsolidasi dan memobilisasi diaspora muslim di seluruh dunia. Dia mengaku mendapatkan banyak WA dari para diaspora kita di Amerika yang sudah merasakan ini waktunya ada momentum besar kita untuk berpartisipasi, untuk mengambil peran yang lebih besar di tingkat Global.
“Adik-adik sekalian perlu diketahui, jumlah diaspora Indonesia di seluruh dunia sudah semakin besar baik mereka yang berada di bidang pendidikan, wirausaha, mereka juga bekerja sebagai ekspatriat dan seterusnya karena itu tidak berlebihan kalau adik-adik di PCIM ini juga mulai memikirkan pada saatnya nanti bisa menjadi inisiator bagaimana mengkonsolidasi dan memobilisasi diaspora Indonesia di seluruh dunia,” lanjut Dubes Najib.
Dubes Najib lalu memberikan contoh bagaimana diaspora China, diaspora India, dan untuk kawasan Eropa ini kalau kita mau berbicara negara muslim baru Turki yang nampak jelas. Mereka bukan saja bisa memberikan kontribusi dalam artian ekonomi tetap juga mereka adalah aktor-aktor bagaimana transfer teknologi yang sangat menentukan masa depan kita baik ekonomi politik juga militer.
“Karena itu saya berharap, kita tidak terlambat, tidak kalah sigap dengan mereka-mereka yang sudah jauh di depan kita dan agar acara ini nanti lebih menarik ada baiknya kalau yang lalu diadakan di Madrid, ke depan bisa dipilih apakah Sevia, Granada, atau Cordova. Saya mengenal sejumlah tokoh muslim di situ yang saya kira siap untuk membantu dan berkolaborasi juga sejumlah dosen di beberapa kawasan yang kita kenal dengan Andalusia dengan mengadakan acara di sana. Tentu akan menambah daya tarik bagi tamu-tamu kita karena mereka bisa melihat dari dekat warisan Islam di tiga kota yang sampai saat ini masih bisa kita banggakan Sevia, Cordova dan Granada,” jelas Dubes Najib.
Lebih dari itu, katanya, kita harapkan mereka juga bisa mengambil inspirasi, mengambil motivasi, yang kemudian dijadikan bagaimana kita menghadapi dunia yang semakin tidak pasti, tantangan yang semakin berat dan persaingan yang semakin keras.
Dubes Najib mengingatkan, pasca perang dunia Kedua secara politik maupun ekonomi bahkan secara militer dunia kita terbelah menjadi dua, orang menyebutnya dengan istilah bipolar, satu sisi Rusia bersama Pakta Warsaw dan di sisi lain Amerika beserta NATOnya. Setelah Rusia kalah dalam perang di Afghanistan Pakta Warsawa kemudian bubar. Amerika dan sekutunya menjadi satu-satunya penguasa dunia saat itu, orang menyebutnya istilah unipolar. Kalau kita mau membaca bagaimana secara teoritis Fukuyama sudah menulisnya di dalam “The end of history” di mana hanya ada satu super power yang mendiktekan seluruh kehendaknya kepada bangsa-bangsa di dunia baik secara sukarela maupun secara paksa.
“Kini dunia kita bergerak ke arah multipolar, ini ditandai dengan kekalahan Amerika dan sekutunya di Afganistan melawan Taliban dan pada saat yang bersamaan negara-negara seperti Cina, Rusia, India, itu muncul sebagai kekuatan baru yang juga sering disebut dengan Global Thrones kini juga mereka sudah mulai berhimpun di apa yang kita kenal dengan BRICS,” urai Dubes Najib.
Lebih jauh Dubes Najib menerangkan, Uni Eropa secara pelan-pelan walaupun tidak mudah berusaha untuk melepaskan diri dari keterikatannya kepada Amerika. Mereka bisa dan berusaha menjadi kekuatan baru khususnya di bidang ekonomi maupun politik. Jangan dilupakan ASEAN sebagai kekuatan regional ini juga sudah mulai mendapatkan perhatian dari banyak tokoh pemikir politik maupun politisi di kawasan Eropa ini khususnya sebagai kekuatan ekonomi di kawasan Asia.
“Nah karena itu kita harus sadar kalau melihat ASEAN maka secara geografis maupun secara demografis Indonesia itu hampir 50% dari kekuatan ASEAN. Begitu juga dalam size ekonominya, itu sebabnya Indonesia menjadi bagian dari negara G20.Saudara-saudaraku sekalian perlu disadari sekarang Indonesia berusaha untuk tampil high profile. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berusaha untuk berperan aktif mengambil inisiatif untuk ikut serta dalam menentukan masa depan dunia,” jelasnya.
Kalau pendekatan ini kita sebut dengan pendekatan Top Down, maka Civil Society di Indonesia harus mengimbanginya dengan gerakan yang disebut dengan Buttom Up agar kedua gerakan ini bisa saling melengkapi, dan hanya dengan itu kita bisa melakukan peran-peran kita di tingkat Global secara optimal.
“Kalau berbicara tentang Sivil Society di Indonesia maka orang bukan saja tidak bisa mengabaikan Muhammadiyah, tapi harus kita katakan bahwa Muhammadiyah salah satu Civil Society bukan saja besar secara kuantitas tapi juga memiliki kualitas karena Muhammadiyah atau persyarikatan Muhammadiyah sangat well organized. Kita harus percaya diri, harus mau berbagi pengalaman yang kita miliki bukan saja terhadap dunia Islam yang masih jauh sangat tertinggal tetapi di kawasan negara-negara barat pun tidak banyak Sivil Society sebesar Muhammadiyah. Karena itu saya berharap dalam gerakan Civil Society buttom up untuk mengimbangi apa yang sekarang dilakukan oleh pemerintah Muhammadiyah harus menjadi pioner,” ungkapnya.
“Saya yakin pak Mukti baik dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah maupun dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, bukan saja di dalam bidang pendidikan tapi saya yakin beliau juga bisa komunikasi berkolaborasi dengan para pejabat eksekutif yang lainnya untuk kebaikan bangsa dan negara.”
Dubes juga menyampaikan sekali lagi bahwa, bagi kita semua ini merupakan sarana ibadah dan lahan amal saleh yang sangat luas tapi juga sekaligus harus kita katakan ini juga sebagai bagian dari bentuk pengabdian kita pada bangsa dan negara yang Insyaallah semuanya akan menjadi bagian dari amal jariah kita.
“Krena itu besar harapan saya khususnya adik-adik di PCIM ini bisa menjadi tulang punggung Muhammadiyah khususnya kalau berbicara bagaimana mengambil peran di tingkat Global baik pengalaman pendidikan kesempatan belajar mengambil S2 maupun S3 dan juga bagaimana pergaulan kita di luar negeri ini bisa menjadi bekal yang memadai untuk memandu Muhammadiyah agar ke depan betul-betul bisa optimal Saya kira itu sambutan saya kurang dan lebihnya mohon maaf billahiaufik wasalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,” pungkasnya
Selengkapnya saksikan video dibawah ini:
EDITOR: REYNA
Related Posts

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza

AS Tolak Peran Hamas dan UNRWA di Gaza, Blokade Bantuan Israel Berlanjut

Pemerintahan Trump akan membuka suaka margasatwa Alaska untuk pengeboran



No Responses