Palang Merah menyuarakan keprihatinan atas situasi di Tepi Barat utara

Palang Merah menyuarakan keprihatinan atas situasi di Tepi Barat utara
FOTO: Tentara Israel memasuki kota dengan tank untuk pertama kalinya sejak 2002 setelah gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dan sandera di Gaza mulai berlaku di Jenin, Tepi Barat pada 23 Februari 2025.

ICRC mengatakan, ribuan warga sipil telah mengungsi karena operasi keamanan yang sedang berlangsung

WASHINGTON – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan keprihatinannya pada hari Senin atas situasi di Tepi Barat yang diduduki.

“Komite Internasional Palang Merah sangat prihatin dengan dampak operasi keamanan yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil di Jenin dan Tulkarem, Tubas, dan lokasi lain di Tepi Barat utara,” katanya dalam sebuah pernyataan.

ICRC mengatakan, ribuan warga sipil telah mengungsi karena operasi keamanan yang sedang berlangsung.

ICRC menambahkan, orang-orang berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal.

Tentara Israel telah melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Serangan itu merupakan yang terbaru dalam eskalasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat, di mana sedikitnya 923 warga Palestina telah tewas dan hampir 7.000 orang terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Mahkamah Internasional menyatakan pada bulan Juli bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah ilegal, menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K