Oleh: Sutoyo Abadi
Gejolak politik dalam negeri yang menuntut Prabowo menangkap dan mengadili Jokowi, hentikan kejahatan oligarki, justru mendapatkan perlindungan dari Presiden dengan terbuka dan telanjang menunjukkan sikap takzim berlebihan ke Jokowi dan mengajak oligarki bercengkrama di istana.
Itu sebenarnya kebijakan fatal karena Prabowo akan terseret terbawa arus menjadikan Indonesia yang sudah gelap menjadi tambah gelap, melanjutkan kegelapan yang diciptakan oleh Jokowi dan oligarki.
Sehebat apapun strategi Prabowo, bisa lupa bahwa tidak semua manusia bisa dijadikan budak, dibeli dan dibujuk seperti para buzzer dan begundal Jokowi dan oligarki.
Diawal naik tahta sebagai presiden dengan segala kelemahan prosesnya rakyat sudah memaklumi. Bahkan siap bersama Presiden untuk menegakkan keadilan dan memperbaiki Indonesia yang sudah retak.
Prabowo harus di ingatkan bahwa semua telah patah, ambrol dan rontok akibat kebijakan melindungi Jokowi dan oligarki, jelas melukai dan menyakiti hati rakyat. Usaha Prabowo untuk menarik kembali hati rakyat yang sudah terluka dan terzalimi akan sia-sia
Prabowo tidak akan bisa memulihkan, memperbaiki, meyakinkan rakyat kembali utuh karena langkahnya yang keliru mendukung kejahatan dan kezaliman yang tidak dapat dibenarkan dengan nilai dan norma mana pun.
Strategi apa pun yang akan digunakan bahkan strategi paling canggih sekalipun yang turun dari langit, tidak akan berhasil karena kesalahan terbesarnya secara telanjang telah menunjukkan diri menjadi pelindung kejahatan Jokowi dan oligarki.
Prabowo seharusnya hati-hati, sinyalnya terperosok karena langkahnya di luar kewajaran, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Prabowo bisa tergelincir karena tidak cermat membaca psikologi massa yang sedang marah. Demo “Indonesia Gelap“ baru permulaan. Akan ada perlawanan lebih besar dan dahsyat, bahkan mungkin revolusi, untuk merebut keadilan yang telah dicabik-cabik oleh Jokowi dan oligarki.(*)
EDITOR: REYNA
Related Posts

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mengaku Ditekan 2 Tokoh (PY) dan (HR) Untuk Memperhatikan Perusahaan Riza Chalid

Prabowo Melawan Akal Sehat atas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Kereta Cepat Whoosh

Pangan, Energi dan Air

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

NKRI Sesungguhnya Telah Bubar

Dalang Lama di Panggung Baru



No Responses