JAKARTA – Lebaran bagi Ridwan Hisyam bukan cuma seremoni Idulfitri, tapi momen refleksi dan konsolidasi moral kebangsaan.
Ia bukan politisi musiman yang hanya muncul saat kamera menyala, tapi penjaga nurani politik yang tetap hadir bahkan saat panggung sepi.
Lebaran Ridwan Hisyam, bukan parade pencitraan, tapi perjalanan spiritual dari hati ke hati.
Bukan soal baju putih, tapi pikiran bersih dan niat tulus.
Ia menyapa bukan hanya dengan tangan, tapi dengan keberpihakan.
Ia bersilaturahmi bukan sekadar basa-basi, tapi menguatkan tali perjuangan.
Sementara banyak yang menjadikan Idulfitri sebagai waktu rehat dari urusan negara, Ridwan Hisyam justru menjadikannya ruang evaluasi:
“Sudahkah aku amanah pada suara rakyat? Sudahkah aku pantas menyambut maaf Tuhan dengan sikap adil kepada sesama?”
Dan, di tengah suara takbir yang menggema, Ridwan Hisyam tak sibuk mengatur panggung, tapi sibuk memperbaiki fondasi bangsa yang retak oleh ego dan kerakusan.
“Karena bagi Ridwan Hisyam, fitrah bukan kembali ke nol, tapi maju dengan arah baru!”
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mengaku Ditekan 2 Tokoh (PY) dan (HR) Untuk Memperhatikan Perusahaan Riza Chalid

Prabowo Melawan Akal Sehat atas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Kereta Cepat Whoosh

Pangan, Energi dan Air

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

NKRI Sesungguhnya Telah Bubar

Dalang Lama di Panggung Baru



No Responses