LONDON – Lembaga pemikir yang berbasis di London memperkirakan target tenaga surya Turki sebesar 53 gigawatt pada tahun 2035 dapat dicapai, dengan strategi energi yang mencakup pembangkit hibrida
Tenaga surya, sebagai sumber tambahan pembangkit listrik hibrida, akan memainkan peran penting dalam mewujudkan target energi Turki, menurut analisis terbaru oleh lembaga pemikir energi yang berbasis di London, Ember, pada hari Kamis.
Pada tahun 2024, total kapasitas tenaga surya sebesar 510 megawatt (MW) pada pembangkit listrik hibrida menjadikan total kapasitas tenaga surya Turki menjadi 12,2 gigawatt (GW), melampaui kapasitas tenaga angin, menurut laporan Ember.
Pada tahun 2023, seluruh 240 pembangkit listrik hibrida di Turki, yang beroperasi atau direncanakan, mengintegrasikan energi surya sebagai sumber tambahan, menurut analisis tersebut.
Survei tersebut juga menyatakan bahwa tenaga angin merupakan sumber utama pembangkit listrik hibrida di Turki, dengan 14 pembangkit listrik tenaga angin yang menguasai 63% dari seluruh kapasitas pembangkit listrik hibrida di negara tersebut.
Setelah tenaga angin, tenaga air berada di peringkat kedua dengan 80 MW pembangkit listrik tenaga surya sumber tambahan, semuanya berlokasi di pembangkit listrik tenaga air Asagi Kalekoy, satu-satunya pembangkit listrik hibrida tenaga air-tenaga surya di Turki. Sisanya, 110 MW kapasitas tenaga surya hibrida berlokasi di pembangkit-pembangkit dengan sumber energi utama lainnya.
Menurut laporan tersebut, meskipun Turki memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung sebesar 80 GW, belum ada PLTS terapung yang diresmikan.
Keuntungan terbesar PLTS terapung adalah dapat memanfaatkan infrastruktur jaringan yang ada dan dapat dipasang di waduk tanpa memerlukan lahan untuk pembangkit listrik tenaga air.
“Namun, karena panel yang dipasang di permukaan air mengurangi penguapan, air yang tersimpan dapat digunakan lebih efisien untuk pembangkit listrik tenaga air. Efek pendinginan air meningkatkan efisiensi produksi panel,” imbuhnya.
Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa strategi energi yang mencakup pembangkit hibrida akan memudahkan Turki mencapai target kapasitas tenaga surya sebesar 53 GW pada tahun 2035.
Mengomentari laporan tersebut, Ufuk Alparslan, pemimpin regional di Ember, mengatakan: “Pembangkit listrik hibrida telah mencapai porsi yang signifikan dalam kapasitas tenaga surya, jadi sekarang pembangkit tersebut harus dimasukkan dalam statistik resmi.”
Karena banyak pembangkit listrik tenaga air milik negara dengan bendungan terletak di provinsi-provinsi Turki dengan potensi tenaga surya yang tinggi, Alparslan mengatakan: “Bahkan jika panel dipasang hanya pada 3% Bendungan Ataturk, potensi SPP mengambang sebesar 2 GW muncul.”
Ia merekomendasikan agar tender seperti Zona Sumber Daya Energi Terbarukan (YEKA) dapat diadakan untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung skala besar, terutama di pembangkit listrik tenaga air milik negara, yang hasilnya dapat berupa pemasangan SPP terapung terbesar di dunia.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kesederhanaan dan Keteladanan Sri Sultan HB X

Siapa Yang Gila (1)

Bersumpah Pemuda Masa Kini

Tirak Gate: Pengamat Kebijakan Publik Ngawi, Agus Fatoni Menilai Ada Keculasan Nyata Dan Brutal Dalam Kasus Tirak

Soal Seleksi Perangkat Desa Tirak, Camat Kwadungan Tegaskan Akan Mengambil Langkah Sesuai Aturan

Oligar Hitam Harus Dipenggal Kepalanya

“Whoosh” Cermin Buruknya Duet Kebijakan Luhut–Jokowi

Woosh: Satu dari Banyak Jejak Kejahatan Ekonomi dan Konsitusi Jokowi

Kepala Sekolah SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Disinyalir Paksa Murid Ikut Study Tour ke Jogja, Buat Ajang Bisnis

Umat manusia gagal menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C, kata Sekjen PBB, desak perubahan arah



No Responses