Kesepakatan menjanjikan ‘zaman keemasan’ peluang bagi eksportir AS, kata Gedung Putih
ISTANBUL – Sementara Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan pertama yang khusus untuk suatu negara sejak aturan tarif barunya diumumkan pada tanggal 2 April, perhatian beralih ke rincian perjanjian dan potensi kesepakatan baru.
Trump menandatangani perintah eksekutif pada awal April yang memberlakukan tarif timbal balik pada negara-negara di seluruh dunia, yang menyatakan bahwa semua negara akan dikenakan tarif dasar minimum sebesar 10%, dengan beberapa negara, seperti Kanada, Meksiko, Tiongkok, dan anggota UE, membayar tarif yang lebih tinggi.
Kesepakatan dagang AS-Inggris yang penting akan memperluas akses pasar AS secara signifikan di Inggris, membuka peluang senilai $5 miliar bagi petani, peternak, dan produsen Amerika, kata Gedung Putih pada hari Kamis.
Memperkuat daya saing AS
Kesepakatan tersebut mencakup lebih dari $700 juta dalam ekspor etanol dan $250 juta dalam produk pertanian, seperti daging sapi, sekaligus meningkatkan akses pasar industri dan pertanian bagi kedua negara.
Perjanjian tersebut memperkuat daya saing AS dengan menutup celah di pasar pengadaan Inggris, menyederhanakan prosedur bea cukai untuk ekspor AS, dan menetapkan komitmen berstandar tinggi pada kekayaan intelektual, tenaga kerja, dan perlindungan lingkungan.
Perjanjian tersebut juga mengamankan rantai pasokan untuk industri kedirgantaraan dan farmasi AS dengan memastikan akses istimewa ke komponen kedirgantaraan Inggris berkualitas tinggi dan pasokan farmasi yang andal.
Hak istimewa untuk Inggris
Tarif tarif timbal balik sebesar 10%, yang diumumkan pada Hari Pembebasan, kini berlaku. Berdasarkan kesepakatan tersebut, 100.000 kendaraan pertama buatan Inggris yang diimpor setiap tahun ke AS akan dikenakan tarif sebesar 10%, dengan kendaraan tambahan dikenakan tarif sebesar 25%.
Trump sebelumnya mengumumkan bahwa negara tersebut akan menerapkan tarif sebesar 25% untuk semua impor otomotif dari seluruh dunia.
AS juga akan menegosiasikan pengaturan alternatif untuk tarif pasal 232 pada mobil, baja, dan aluminium Inggris, yang mengakui upaya Inggris untuk memerangi kelebihan kapasitas baja global; hal ini menciptakan serikat dagang baru untuk baja dan aluminium.
Kesepakatan ini menjanjikan “zaman keemasan” peluang bagi eksportir AS, yang menyamakan kedudukan bagi produsen Amerika dan menjadi preseden bagi perdagangan timbal balik dengan mitra global lainnya.
Perdagangan barang kedua negara mencapai $148 miliar pada tahun 2024.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia


No Responses