L.A Harus Dibebaskan

L.A Harus Dibebaskan
Sumber foto: AFP.

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

L.A bukanlah singkatan dari Lamongan Asli atau Lenteng Agung, singkatan candaan yang menyebutkan seseorang itu adalah asli dari Kabupaten Lamongan dan sebutan daerah di Jakarta selatan. Tapi L.A itu adalah Los Angeles di Amerika Serikat, kota yang terkenal di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Kalimat judul diatas itu adalah pernyataan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membebaskan L.A – bukan dari serbuan negara lain, namun dari para ribuan demonstran yang menentang kebijakan pemerintah AS yang menangkap dan mengusir imigran illegal. Pemerintahan Donald Trump memang mengejar-ngejar pendatang haram yang masuk Amerika Serikat untuk ditangkap dan diusir keluar dari AS. Trump beralasan bahwa para pendatang haram itu mengganggu keamanan negara Paman Sam karena mereka itu adalah “bajingan”, “pemerkosa”, “teroris”.

“Sebuah kota Amerika yang dulunya hebat, Los Angeles, telah diserang dan diduduki oleh Orang Asing dan Penjahat Ilegal,” tulis presiden di Truth Social pada hari Minggu. “Sekarang massa pemberontak yang kejam berkerumun dan menyerang Agen Federal kami untuk mencoba dan menghentikan operasi deportasi kami – Tetapi kerusuhan tanpa hukum ini hanya memperkuat tekad kami. Saya memerintahkan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan Jaksa Agung Pam Bondi, berkoordinasi dengan semua Departemen dan Lembaga terkait lainnya, untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membebaskan Los Angeles dari Invasi Migran, dan mengakhiri kerusuhan Migran ini.”

Media di Amerika Serikat melaporkan bahwa Donald Trump sudah mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional dan kemudian ketika unjuk rasa itu berujung pada kerusuhan, penjarahan, dia mengerahkan lagi tambahan 2.000 pasukan Garda Nasional itu. Bahkan di hari Selasa tanggal 10 Juni 2025 tayangan TV Rusia – Russian Today menyebutkan adanya pengerahan 700 pasukan marinir AS ke L.A.

Presiden di akun Truth Social pada hari Minggu berjanji bahwa “Orang-orang Ilegal akan diusir” dan bahwa kota itu akan “dibebaskan,” ketika pasukan menghadapi demonstran di jalan-jalan pusat kota LA – menggunakan gas air mata dan “amunisi yang tidak terlalu mematikan” untuk membubarkan kerumunan.

Ketegangan meningkat sepanjang hari pada hari Minggu, menyusul kerusuhan malam sebelumnya. Gambar menunjukkan kendaraan terbakar, dan pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah petugas penegak hukum bersenjata dan berhelm.
Polisi dan demonstran kemudian bentrok di luar Pusat Penahanan Metropolitan di pusat kota Los Angeles, dengan grafiti bertuliskan “fuck ICE,” “fuck LAPD,” ditulis di gedung-gedung terdekat. ICE adalah Immigration and Customs Enforcement dan LAPD adalah L. A Police department.

Pada Minggu sore, LAPD menyatakan bahwa kota itu dalam “siaga taktis.”Pasukan aparat keamanan mengumumkan pertemuan ilegal telah diumumkan di sebagian kota, dengan perintah pembubaran dikeluarkan dan penangkapan dilakukan.

Bentrokan dimulai setelah operasi ICE di seluruh Los Angeles County mengakibatkan penangkapan 118 imigran, termasuk 44 orang pada hari Jumat – menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Trump juga mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa pemerintah “akan mengerahkan pasukan di mana-mana,” bahkan mengancam akan memenuhi janji Menteri Pertahanan Pete Hegseth untuk mengirim Marinir AS untuk membantu menegakkan ketertiban.

Gavin Newsom Gubernur Caalifornia menyerukan para demonstran agar tidak mudah terpancing: “Jangan terpancing. Jangan pernah menggunakan kekerasan atau membahayakan penegakan hukum.”. Sang Gubernur ini menentang kebijakan Trump mengerahkan pasukan Garda Nasional dan Marinir ke L.A karena tanpa melalui permintaan negara bagian California terlebih dahulu.

Kota L.A yang sekarang banyak terlihat gelandangan situasinya bertambah runyam karena terjadinya kerusuhan dan bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Kerusuhan di L.A. dilaporkan telah merembet ke wilayah-wilayah lain antara lain telah pecah di San Francisco, Sacramento, Houston, San Antonio, Chicago dan New York, di mana para aktivis berunjuk rasa selama akhir pekan dan Senin dalam solidaritas dengan demonstran di Los Angeles. Pada Senin sore, penyelenggara telah menjadwalkan demonstrasi di hampir setiap kota besar, menandakan reaksi yang meningkat terhadap taktik penegakan imigrasi Pemerintahan Trump dan pengerahan Garda Nasional di Los Angeles.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K