Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Coba bayangkan bila seorang anak muda dari kota Surabaya berada di Yogyakarta, bertemu, bercakap dengan orang Yogyakarta yang usianya lebih tua dan bertanya dengan lugunya menggunakan bahasa Jawa ngoko: “sampeyan niku kok saged boso Jowo alus, belajar teng pundi sampeyan” (anda itu kok bisa berbahasa Jawa halus, belajarnya dimana?”). Orang disekitarnya yang mendengar pertanyaan anak muda Surabaya itu tentu ketawa terbahak-bahak atau geram karena kok bicara dengan orang yang sudah sepuh/senior menggunakan bahasa kasar, lagian ngapain tanya darimana belajar bahasa Jawanya…? Lha wong beliau itu orang Jawa Yogyakarta kok; sejak “mbrojol” dari rahim ibunya sudah berbahasa Jawa.
Contoh diatas itu kalau terjadi antara orang-orang biasa, tapi bayangkan kalau pertanyaan seperti itu ditanyakan oleh seorang presiden suatu negara kepada presiden negara lain, misalnya Presiden Myanmar bertanya kepada Presiden Prabowo dengan terheran-heran: “bahasa Indonesia anda bagus, dimana anda belajarnya?”. Jawabannya tentu: “lha, saya ini orang Indonesia”.
Itulah perlunya suatu briefing atau memberikan penjelasan sebelum terjadi suatu pertemuan. Untuk kasus anak muda Surabaya itu, dia harus diberitahu terlebih dahulu bahwa di Yogyakarta itu bahasa Jawa nya halus, dan kalau berbicara dengan orang yang lebih tua harus menggunakan bahasa Jawa halus. Demikian juga untuk contoh Presiden Myanmar itu.
Dalam tatacara suatu pemerintahan negara misalnya kalau ada pertemuan resmi antar negara, maka menteri luar negeri memberikan Briefing Memo kepada Presiden tentang siapa yang akan dihadapi, bagaimana latar belakang politiknya, apa hobinya, panggilan resminya apa, pakai bahasa apa dsb dsb. Briefing itu diperlukan agar Presiden mempunyai pengetahuan lengkap tentang tamu negara yang akan dihadapinya.
Kejadian lucu karena sepertinya tidak ada briefing terlebih dahulu terjadi di Gedung Putih Amerika Serikat yang menimbulkan kesan Presiden AS kurang pengetahuan. Hal itu terjadi ketika Presiden Donald Trump sedang menikmati pujian dari sekelompok pemimpin Afrika pada hari Rabu tanggal 9 Juli 2025, banyak dari mereka berbicara bahasa yang berbeda, ketika presiden Liberia mengambil mikrofonnya dan berbicara dalam bahasa Inggris – bahasa resmi negaranya.
“Liberia adalah teman lama Amerika Serikat dan kami percaya pada kebijakan Anda untuk membuat Amerika hebat lagi,” kata Presiden Joseph Boakai pada pertemuan Gedung Putih sebelum mengadvokasi investasi AS di negaranya. “Kami hanya ingin berterima kasih banyak atas kesempatan ini.”
Trump terkesan, heran dan bertanya dari mana Boakai mendapatkan keterampilan bahasa Inggrissnya.
.
“Such good English,” Trump bertanya. “Where did you learn to speak so beautifully?”
(Bahasa Inggris yang bagus,” kata Trump. “Di mana kamu belajar berbicara dengan begitu indah?”)
Presiden Boakai tampak terkekeh mendengar pertanyaan yang aneh dan lucu itu.
“Di Liberia?” Trump bertanya lagi. “Ya Pak,” kata Boakai.
“Itu sangat menarik,” kata Trump. “Saya memiliki orang-orang di meja ini yang tidak bisa berbicara dengan baik.”
Harusnya Presiden Trump diberi penjelasan terlebih dahulu sebelum pertemuan supaya dia memiliki pengetahuan lengkap misalnya bahwa Liberia didirikan pada tahun 1822 sebagai koloni untuk orang kulit hitam Amerika yang bebas. Budak-budak kulit hitam itu kebanyakan dari Liberia. Perlu Presiden Trump ketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa resmi Liberia, meskipun beberapa bahasa pribumi juga digunakan di sana.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk dan Komite Diduga Lakukan Pungli, Terancam Dilaporkan ke Polres Nganjuk

Aksi Selamatkan Hiu: Pemuda Banyuwangi Kembangkan Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Identifikasi Spesies Hiu Secara Akurat

Pemilu Amerika 2025: Duel Sengit AI vs Etika di Panggung Politik Dunia

Jakarta 2030: Ketika Laut Sudah di Depan Pintu

Dari Wayang ke Metaverse: Seniman Muda Bawa Budaya Jawa ke Dunia Virtual

Operasi Senyap Komisi Pemberantasan Korupsi: Tangkap Tangan Kepala Daerah dan Pejabat BUMD dalam Proyek Air Bersih


No Responses