OKI Desak Dewan Keamanan PBB Untuk Bertindak Atas Gaza

OKI Desak Dewan Keamanan PBB Untuk Bertindak Atas Gaza
Sidang Dewan Keamanan PBB

“Strategi terencana yang bertujuan untuk menggusur paksa penduduk sipil Palestina di Gaza merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang fundamental,” kata utusan Turki untuk PBB.

HAMILTON, Kanada – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang saat ini diketuai oleh Turki, pada hari Rabu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak guna mengakhiri penderitaan di Jalur Gaza.

“Sangat disayangkan bahwa secercah harapan yang muncul setelah negosiasi dan pembicaraan kedekatan baru-baru ini mengenai gencatan senjata permanen di Gaza belum membuahkan hasil langsung, sehingga membuat rakyat Palestina, khususnya di Gaza, menghadapi kengerian yang berkelanjutan dari pendudukan ilegal ini,” ujar utusan Turki untuk PBB, Ahmet Yildiz, pada Debat Terbuka Dewan Keamanan tentang Situasi di Timur Tengah.

Ia memperingatkan bahwa “semakin banyak nyawa tak berdosa yang hilang” setiap hari karena orang-orang di Gaza menanggung “kondisi yang tak tertahankan dan mengancam jiwa.”

Atas nama OKI, Yildiz mengutuk apa yang ia sebut sebagai “genosida, pemindahan paksa, kelaparan, dan penghancuran yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza,” seraya menekankan bahwa kelompok tersebut menganggap tindakan-tindakan ini sebagai “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

“Strategi terencana yang bertujuan untuk memindahkan paksa penduduk sipil Palestina di Gaza merupakan pelanggaran yang tidak beralasan terhadap hak asasi manusia fundamental dan semua norma hukum internasional dan hukum humaniter internasional,” ujarnya.

Yildiz lebih lanjut mendesak Dewan untuk “mengemban tanggung jawab utamanya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional pada periode yang sangat krusial ini dalam sejarah krisis Timur Tengah yang berkepanjangan.”

Mengenai situasi di Suriah, ia menyampaikan kecaman keras OKI atas “agresi Israel yang berkelanjutan terhadap kedaulatan dan wilayah Republik Arab Suriah” dan menegaskan kembali dukungannya terhadap “hak sah Suriah untuk membela diri.”

Dalam kapasitas nasionalnya, Yildiz mengatakan bahwa Turki, sebagai ketua bersama meja bundar solusi dua negara, “mendesak semua negara anggota untuk memanfaatkan kesempatan ini guna menghidupkan kembali upaya kolektif menuju perdamaian yang adil, komprehensif, dan abadi,” termasuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.

“Kami menyerukan Dewan ini untuk bertindak dengan persatuan, tekad, dan kejelasan moral untuk mengakhiri penderitaan di Gaza,” ujarnya, seraya menyebut momen saat ini sebagai “kesempatan bersejarah” untuk menerapkan solusi dua negara dan menegakkan hukum internasional.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K