JAKARTA – Beberapa hari menjelang HUT RI ke-80, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra — mantan intel BIN — menghebohkan publik lewat podcast di Forum Keadilan TV. Ia mengungkap, menurut sumber terpercaya, bahwa “pendukung Jokowi” di Riau menggelar rapat gelap— membahas wacana deklarasi Riau Merdeka. Bahkan ada spanduk “Daerah Istimewa Riau” yang muncul di beberapa titik kota besar, seolah meneguhkan isu itu.
Berdasarkan laporan dari sejumlah laman berita — seperti Riau Online, RMOL, dan Sawitku — inilah kutipan utama yang disampaikan Sri Radjasa dalam podcast yang tayang pada 7 Agustus 2025:
“Ini ngeri. Beberapa hari lalu, pendukung Jokowi di Riau mengadakan rapat gelap membahas wacana gerakan Riau Merdeka. Gila!”
“Bisa dipercaya, karena dia (informan) dulu adalah kaki tangan anak panah saya di lapangan. Karena Riau kan pernah punya pengalaman separatis.”
Namun, sejumlah pihak, termasuk DPD Projo Riau, tegas membantah ini sebagai hoaks. Mereka menyatakan: “Kami selaku relawan Projo Riau dengan tegas membantah terlibat…” dan menyesalkan narasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Apakah Ini Strategi Politis atau Salah Persepsi Media Sosial?
Di satu sisi, Sri Radjasa menekankan urgensi serius soal isu separatisme—bahwa hal-hal kecil sering kali berkembang menjadi gerakan nyata jika dibiarkan tumbuh.
Ia mengingatkan bagaimana kasus empat pulau Aceh–Sumut sempat memicu gelombang di diaspora hingga di Eropa.
Namun di sisi lain, keterlibatan “pendukung Jokowi” dibantah keras, sehingga muncul pertanyaan: apakah ini konspirasi elit politik, atau sekadar misinformasi yang dibesar-besarkan?
Papua Merdeka ke Australia? Isu Tanpa Sumber Valid
Lebih mengejutkan lagi, di salah satu Podcast Sri Radjasa juga pernah mengatakan Jokowi pernah membawa proposal kepada “ahli disintegrasi” di Australia, untuk menyiapkan Papua merdeka—klaim yang belum pernah dikonfirmasi oleh sumber kredibel mana pun.
Hingga saat ini, tidak ada satu pun berita atau pernyataan resmi yang menguatkan klaim semacam itu. Sehingga kabar ini harus dilabeli “unverified rumors” semata.
Kenapa Isu-isu Ini Begitu Cepat Viral?
Sensasi Politik dan Ketakutan Publik
Setiap isu yang menyentuh integritas wilayah Indonesia, terlebih dengan sentuhan separatisme, langsung memicu reaksi emosional. Ini menjelaskan mengapa isu Riau atau Papua merdeka langsung menjadi suar publik dan media sosial.
Media Sosial & Algoritma Viral
Podcast Forum Keadilan TV dengan cepat menyebar, dan narasi seperti “rapat gelap” atau “spanduk merdeka” langsung ramai. Di ekosistem berita digital, isu-isu sensitif seperti ini akan cepat mendapatkan respon publik nitizen, terlepas apakah isu-isu tersebut sudah terverifikasi atau belum.
Jejak Sejarah: Riau Merdeka dan Papua
Gerakan Riau Merdeka bukan isu baru — awalnya digagas oleh Tabrani Rab sejak 1999. Usahanya kemudian sebagian meredup, tapi gesekan kabar seperti ini bisa menghidupkan kembali sentiment lama.([Wikipedia]
[5])
Sementara itu, di Papua, tuntutan self-determination terus eksis di beberapa kelompok—walau pemerintah pusat terus memperkuat pendekatan dialog dan pembangunan. Seperti dialog terbuka dan otonomi khusus — termasuk usulan pendirian istana kepresidenan atau pemekaran daerah—semua upaya itu sejauh ini dalam bingkai kerangka NKRI, bukan merdeka.
Kesimpulan: Isu Panas, Fakta Belum Jelas
Dalam lanskap politik yang semakin cair dan visual, sedikit narasi bisa menjadi bom media. Saat ini:
Belum ada bukti kuat bahwa “pendukung Jokowi” di Riau merancang deklarasi kemerdekaan.
Klaim Jokowi membawa proposal Papua merdeka ke Australia serupa—belum bisa diverifikasi.
Narasi ini lebih tepat dikategorikan sebagai rumor yang butuh klarifikasi.
Di tengah kebingungan ini, tugas kita adalah menyaring: mana fakta, mana fatamorgana politik. Kita perlu menunggu pemeriksaan independen, klarifikasi dari tokoh terkait, atau investigasi jurnalistik lebih lanjut — untuk memastikan apakah isu ini sungguh serius, atau justru sekadar panas di permukaan udara politik.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk dan Komite Diduga Lakukan Pungli, Terancam Dilaporkan ke Polres Nganjuk

Aksi Selamatkan Hiu: Pemuda Banyuwangi Kembangkan Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Identifikasi Spesies Hiu Secara Akurat

Pemilu Amerika 2025: Duel Sengit AI vs Etika di Panggung Politik Dunia

Jakarta 2030: Ketika Laut Sudah di Depan Pintu

Dari Wayang ke Metaverse: Seniman Muda Bawa Budaya Jawa ke Dunia Virtual

Operasi Senyap Komisi Pemberantasan Korupsi: Tangkap Tangan Kepala Daerah dan Pejabat BUMD dalam Proyek Air Bersih

Rupiah Menguat Tipis, Tapi Harga Sembako Naik: Fenomena Ekonomi Dua Wajah

Koalisi Retak di Tengah Jalan: Sinyal Panas dari Istana Menjelang Reshuffle Kabinet



No Responses