Oleh : Agus Mualif Rohadi
IV. Nabi Syu’aib, Ayyub, Zulkifli
Karena kesabarannya menghadapi bencana dan penderitaan yang berat dengan tetap tabah tanpa menyalahkan Allah sedikitpun maka Allah kemudian menganugerahi nabi Ayyub dengan memperoleh lagi anak-anak yang salih dari istri yang disayanginya itu dengan jumlah anak yang sama dari sebelumnya yaitu tujuh anak laki dan tiga anak perempuan serta hartanya juga digandakan dari jumlah sebelumnya (Qs Sad 43, Qs Al – Anbiya 84). Umur nabi Ayyub dan istrinya juga cukup panjang sehingga sempat melihat kehidupan cucu-cucunya. Bahkan salah satu anaknya pada akhirnya menjadi seorang nabi pula yaitu nabi Zulkifli.
3. Masa Kerasulan dan Tempat Kerasulan Nabi Zulkifli
Nabi Zulkifli adalah anak nabi Ayyub. Nama aslinya adalah Basyar bin Ayyub adalah pelanjut kenabian ayahnya di Hauran. Tidak banyak kisah yang diketahui tentang nabi Zulkifli. Al – Qur’an menyebut nabi Zulkifli dalam tiga ayat yaitu Qs Shad 48 dan Qs Al – Anbiya 85 – 86. Cerita tentang nabi Zulkifli sebagai raja adalah dimulai ketika raja di Hauran yang semakin tua yang tidak mempunyai keturunan atau waris menawarkan kepada rakyatnya siapa yang mau menjadi penggantinya dengan syarat sanggup melaksanakan puasa disiang hari dan beribadah di malam hari.
Tidak ada yang berani menerima tawaran yang sangat berat tersebut kecuali Basyar ibn Ayyub. Berkali kali ditawarkan namun yang bersedia selalu Basyar ibn Ayyub yang juga dikenal sebagai orang yang sangat kaya sekaligus orang yang salih dan hidup dalam cara zuhud seperti cara hidup bapaknya dan sehari hari berkeliling untuk berdakwah. Qs Al – Anbiya 85 – 86 menginformasikan: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli, semua mereka termasuk orang – orang yang sabar. Dan kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh mereka termasuk orang-orang yang salih “. Sedang dalam Qs Shaad 48 diinformasikan: “Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli, semuanya termasuk orang orang yang paling baik “.
Basyar ibn Ayyub memang sudah lama selalu berpuasa setiap hari dan beribadah di malam hari.Tidurnya hanya sedikit sekali. Oleh karena itu akirnya Basyar ibn Ayyub dapat membuktikan dan mampu memenuhi persyaratan raja, sehingga kemudian kerajaan diserahkan kepada dirinya. Namanya kemudian dirubah menjadi Zulkifli atau dalam bahasa aramaicnya adalah Ezekiel, yang arti nama tersebut adalah mampu atau sanggup. Sangat mungkin Basyar ibn Ayyub berkeinginan menjadi raja di wilayah tersebut karena wahyu dari Allah agar dirinya menerima tawaran tersebut untuk memperluas jangkauan dakwah tauhidnya. Dengan menjadi raja, berdakwah menjadi lebih cepat dalam menjangkau masyarakat di seluruh negerinya. Nabi Zulkifli kemudian dikenal sebagai raja yang sabar, adil, zuhud, dan selalu memegang teguh janji dan menjadi pengadil yang sangat dihormati masyarkatnya. Dalam kehidupan nabi Zulkifili tidak dikisahkan tentang istri dan anak anak anaknya. Namun dikisahkan ada setan yang berkali-kali mencoba menggoda dan mencoba menyesatkannya baik secara halus maupun keras. Tidak diriwayatkan apakah usaha menyesatkan itu juga menyangkut kehidupan istri dan anaknya. Namun pada akhirnya para setan menyerah dengan kesabaran nabi Zulkifli.
Nabi Zulkifli juga dikenal sebagai pendiri kota kecil Al – Kifli, yang terletak di tepi sungai Eufrat di Iraq. Terletak diantara Najaf dan Al – Hillah. Letak kota Kifli tidak terlampau jauh dari Houran. Dengan demikian dahulu wilayah tersebut masuk dalam wilayah kerajaan yang diperintah oleh nabi Zulkifli.
BACA JUGA:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-27)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-28)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-29)
Nabi Zulkifili adalah contoh seorang rasul yang menjadi raja dengan cara hidup zuhud, dan sukses menjalankan masa pemerintahannya dalam waktu yang cukup panjang sehingga mampu membuat kota baru yang kemudian menjadi simbul dan pusat dakwahnya. Di kota tersebut, nabi Zulkifli mendirikan kuil atau tempat ibadah yang sekarang dikenal dengan masjid yang bernama Al – Nukhailah. Karena cara hidup zuhudnya, sehingga ketika meninggal, tidak diketahui dimana kubur nabi Zulkifli, meskipun ada yang mempercayai kuburnya terletak di masjid Al – Nukhailah. Sekarang masjid Al – Nukhailah menjadi destinasi wisata religi yang menarik karena kesejarahannya maupun keunikan arsitekturnya.

madainproject. com Masjid Al – Nukailah setelah di pugar meskipun belum selesai yang didalamnya terdapatbagian rumah ibadah peninggalan nabi Zulkifli. Disebelah kubah masjid yang berwarna biru terdapat kubahberbentuk kerucut diatas bangunan persegi panjang dan di gerbang pintu masjid terdapat menara adalah bagianrumah ibada peninggalan pada masa nabi Zulkifli.
Dahulu, kebanyakan kaum yahudi menganggap nabi Ezekiel adalah nabinya yang bernama Yehezkiel. Oleh karena itu kota Kifli pernah menjadi salah satu kota yang terdapat banyak pemukiman dari bangsa Israel. Seperti ada kesalahpahaman terhadap dua nabi tersebut. Ezekiel bin Ayyub adalah keturunan Esau pembentuk bangsa Edom saudara kembar Ya’cub. Sedang Nabi Ya’cub pembentuk bangsa Israel. Nabi Yehezkiel atau Hezkiel adalah keturunan nabi Ya’cub melalui Rahbeam ibn Sulaiman ibn Daud.

Jewishhrefugees.blogspot.com (kiri), wikiwand.com (tengah), Shutterstock.com (kanan): Tempat penyembelihan kurban
Sedang Nabi Yehezkiel adalah nabi bani Israel yang diutus pada bani Israel yang ikut bersama rombongan bani Israel yang diangkut untuk diperbudak bangsa Khaldea ke Babilonia setelah penghancuran Yerusalem dan Haekal Sulaiman oleh Nebukadnezar. Nabi Yehezkiel diutus untuk menjaga bani Israel yang sedang dihukum oleh Allah karena kebandelannya melawan nabi-nabinya terdahulu dan menyimpang dari Taurat serta tenggelam dalam kemusyrikan. Hukuman yang sangat keras dari Allah yang menyebabkan terbunuhnya ribuan orang bani Israel. Setelah itu mengalami kehidupan yang sulit karena hidup diperbudak lagi dan terpaksa harus pergi dari tanah airnya lagi (Qs Al – Isra’ 4 – 5). Dengan demikian masa hidup nabi Zulkifli (Ezekiel) dengan nabi Yehezkiel juga terpaut dalam selisih waktu ratusan tahun.

Madainproject.com Gambar tempat ibadah yang berasal dari peninggalan nabi Zulkifli yang menjadi cikal bakalmasjil al – Nukailah.
V. Nabi Musa dan Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Magdish
1. Situasi Mesir Menjelang Kelahiran Musa.
Nabi Musa, hidup dalam masa dua periode kekuasaan raja Fir’aun dinasti ke XIX. Menjelang kelahirannya nabi Musa, Mesir saat itu pada periode kekuasaan Fir’aun (Pharaoh) dinasti ke XIX raja ketiga bernama Rameses II yang masa berkuasanya sekitar tahun 1278 SM – 1212 SM. Rameses II melanjutkan perbuatan ayahnya yaitu Seti 1 yang menindas dan memperbudak bani Israel dengan kerja paksa untuk membangun kota dan membangun kuil pemujaan serta kompleks kuburan untuk para raja.Jika menolak diperbudak, maka anak laki lakinya dibunuh (Qs Al Baqarah 49 dan Al – Qashas 4). Seti I adalah pengganti dari pendiri Fir’aun dinasti XIX yaitu Rameses I. Masa kecil hingga dewasa Musa pada masa Rameses II sedang kenabiannya pada masa raja Meremptah atau Merneptah anak Rameses II, Fir’aun dinasti ke XIX raja ke empat. Meremptah berkuasa tahun 1213 SM – 1203 SM. Meremptah dibantu pembesarnya yang bernama Haman serta pendukungnya yaitu Qorun (Qs Ghofir 23 – 24).
Allah akan menunjukkan kuasanya menolong bani Israel untuk menghadapi penindasan Meremptah yang dibantu Haman, Qarun dan balatentaranya dengan menjadikan pemimpin dari bani Israel yang akan menunjukkan apa-apa yang ditakutkan oleh Meremptah, Haman dan Qarun (Qs Al – Qashas 5 – 6).
Saat itu, kekuasaan Dinasty XIX meliputi wilayah Mesir hingga ke wilayah Kana’an sampai mendekati kota Kadesh (selatan kota Haleb atau Alepo). Sedang bagian utara kota Kadesh menjadi wilayah bangsa Hitti (Het). Wilayah Mesopotamia di kuasai bangsa Assyria. Bangsa Mesir, Hitti, dan Assyiria sudah lama terlibat dalam perang segitiga yang panjang berebut wilayah jajahan. Peperangan sering terjadi di wilayah kekuasaan dan jajahan mereka yang saling bersentuhan batas yaitu di wilayah Kana’an, khususnya di Kota Kadesh karena posisinya adalah sebagai kota yang menjadi batas dua kekuasaan. Selain itu, kerajaan Assyiria juga sering terlibat perang dengan kerajaan di wilayah timurnya yaitu kerajaan Elam yang sering menerobos masuk untuk menjarah kota-kota Assyiria yang subur dengan produksi pertanian yang melimpah.
(Bersambung …………)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Pungutan Liar 30% di Balik Sewa Kapal Tanker: Terbongkar Sumber Korupsi Ratusan Triliun di Tubuh Pertamina
Kapal Hantu, Dana Siluman, dan Perusahaan Cangkang: Skandal Korupsi PIS 285 Triliun Dibongkar
Mr. Presiden Jangan Datang Ke Chicago!
Rizal Fadilah: From Noel To Null
Menjaga Nyala Api Kemerdekaan Dalam Hukum
Mengapa Harus Kembali Ke UUD 1945
Empat Makna Penting Ibadah Haji
Genealogi Politik Dan Kosmologi Poltik Indonesia (Bagian 8)
Muhammad Chirzin: Pesan Kearifan Semesta
best discountsOctober 26, 2024 at 12:35 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-30/ […]
สวนหินNovember 26, 2024 at 11:13 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-30/ […]
InfographicsJanuary 24, 2025 at 2:29 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 41224 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-30/ […]