Anak, Menantu Jokowi Jadi Pembicaraan Di Warung Kopi

Anak, Menantu Jokowi Jadi Pembicaraan Di Warung Kopi
Ilustrasi pemilu : tampilan fitur depan Google

Catatan Pilkada 2020

Budi Puryanto, Pemred 

Saat jalan ke stasiun Pasar Senen Jakarta, saya dengar perkataan di warung kopi. Setengah teriak.
“Anak Jokowi menang apa kalah?”
“Menang,” sahut temannya.
“Menantunya?”
“Menang juga.”
“…… ????”
Saya tidak tahu kelanjutan obrolan di warung itu. 

Seperti diduga banyak pihak, anak Presiden Jokowi, Kaesang berhasil merebut kursi Walikota Solo. Kursi itu pernah diduduki bapaknya, Jokowi. 

Menantunya dikabarkan juga menang dalam pertarungan merebut kursi Walikota Medan.

Luar biasa? Tidak!

Dalam politik Indonesia kekinian peristiwa ini bukanlah hal luar biasa. Biasa saja, bahkan harus begitu.

Luar biasa itu kalau Kaesang kalah di Solo. Boby juga kalah di Medan.

Ya, luar biasa bagi pemenangnya. Karena bisa kalahkan anak dan menantu Presiden. 

Pembaca yang sudah menjadi orangtua pasti memahami perasaan ini. Perasaan yang sama untuk “tidak mengecewakan anak”.Berusaha selalu menyenangkan dan membahagiakan anak. Ini manusiawi.

Misalkan anak anda maju bertarung dalam Pilkada, apa yang akan anda lalukan? Pasti akan membantu sekuat tenaga agar menang.

Ah, kalau saya tidak begitu. Bohong!!

Ya, tapi Jokowi itu Presiden. Gak etis membangun dinasti politik?

Emang ada aturan yang melarangnya? Tidak ada khan? Lalu apa masalahnya?

Catat baik-baik ya, dalam sistem demokrasi itu, siapa saja boleh memajukan diri jadi pemimpin.Asal memenuhi syarat. Jin, setan, demit, gendruwo, wewegombel, juga boleh. Asalkan dia memenuhi syarat.

Ah, ngaco. Lho, cobalah lihat apakah ada larangannya? Tidak ada.

Juga caranya untuk menang. Bebas. Boleh pakai cara apa saja. Curang? Boleh, bahkan dianjurkan. Asal jangan ketahuan. Kalau kalian tidak curang, tidak mungkin menang. Jadi harus curang.

Jadi rumusnya menang sederhana kok. Begini : curanglah securang-curangnya, dengan cara apa saja, agar suaramu paling banyak. Selisih menangmu harus diatas dua setengah persen dari lawanmu, agar tidak bisa digugat di MK. Terus, jangan ketahuan curang.

Wah sulit menutupi kecurangan. Ealah, itu juga ada rumusnya. Gampang. Bikin semua tutup mata, tutup mulut, tutup telinga. Beres.

Pakai apa nutupnnya? Ah, kamu banyak tanya. Ada benda hebat didunia ini namanya uang. Benda itu bisa digunakan untuk curang. Tapi juga bisa digunakan nutupi kecurangan. Hebat kan.

Itulah hebatnya demokrasi. Asal anda punya uang buaanyaaak, anda bisa menjadi apa saja. Enak kan hidup dinegara demokrasi??

He he hee, ya memang enak. Tapi ya itu harus punya uang yang buaaanyaaaak.

Editor : Setyanegara 

 

 

 

 

 

 

Last Day Views: 26,55 K

2 Responses

  1. huayyim VS LSM99January 26, 2025 at 6:36 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anak-menantu-jokowi-jadi-pembicaraan-di-warung-kopi/ […]

  2. สูตรสล็อตJanuary 26, 2025 at 7:07 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/anak-menantu-jokowi-jadi-pembicaraan-di-warung-kopi/ […]

Leave a Reply