WASHINGTON – Anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene mengecam krisis kemanusiaan di Jalur Gaza sebagai “mengerikan” di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kelaparan dan penderitaan warga sipil di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
“Saya dapat dengan tegas mengatakan bahwa apa yang terjadi pada orang-orang tak berdosa di Israel pada 7 Oktober sungguh mengerikan. Sebagaimana saya dapat dengan tegas mengatakan bahwa apa yang telah terjadi pada orang-orang tak berdosa dan anak-anak di Gaza sungguh mengerikan,” kata Greene di X pada hari Minggu.
“Perang dan krisis kemanusiaan ini harus diakhiri!” tambahnya.
Anggota parlemen dari Partai Republik tersebut baru-baru ini mengajukan langkah untuk membatalkan pendanaan sebesar $500 juta untuk sistem pertahanan rudal Israel, dengan alasan biaya bantuan luar negeri di tengah meningkatnya utang nasional.
“Saya mencoba memangkas dana untuk Israel, Yordania, dan negara-negara lain, serta memangkas bantuan luar negeri yang tidak perlu. Semua amandemen saya gagal karena Kongres menolak menghentikan ketergantungan mereka pada pengeluaran gila-gilaan Amerika,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pada hari Senin bahwa Gaza sedang dilanda kelaparan di depan mata dunia, menyebut situasi ini sebagai bagian dari “realitas sistemik” yang lebih luas yang sedang meruntuhkan fondasi perdamaian di Timur Tengah.
Sejak 27 Mei, Israel telah meluncurkan inisiatif distribusi bantuan terpisah melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), tanpa melibatkan PBB dan badan-badan kemanusiaan internasional. Komunitas bantuan global telah menolak langkah tersebut secara luas. GHF didukung oleh AS.
Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 60.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan wilayah kantong tersebut.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Air minum di Teheran bisa kering dalam dua minggu, kata pejabat Iran

Perintah Menyerang Atas Dasar Agama

Forum Bhayangkara Indonesia DPC Ngawi Layangkan Somasi ke Camat Kwadungan Soal Pengisian Calon Sekdes Desa Tirak

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote


No Responses