JAKARTA – Pakar ekonomi Anthony Budiawan menyoroti kebijakan pembangunan IKN. Bukan hanya soal biaya jumbo sebesar Rp 466 triliun, tapi juga dugaan bahwa proyek ini menjadi salah satu penyebab melemahnya ekonomi nasional dan sarat dengan indikasi korupsi.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) itu juga menyebut bahwa pembangunan IKN adalah kebijakan tidak realistis yang justru memberatkan keuangan negara.
“Banyak kebijakan membuat ekonomi kita melemah. Contohnya IKN, sudah jelas-jelas bahwa itu impossible. Undang-undangnya pun melanggar konstitusi,” ujar Anthony dalam podcast EdShareOn yang tayang Rabu (16/7/2025).
Anthony menganggap pembangunan IKN tidak rasional dari sisi lokasi dan waktu.
Menurutnya, jika proyek di pinggiran Jakarta saja seperti Kelapa Gading dan BSD memerlukan waktu puluhan tahun untuk bisa dihuni, maka target 5 tahun IKN adalah hal yang mustahil.
“Bagaimana mungkin hutan di Kalimantan bisa dihuni dalam 5 tahun? Kelapa Gading saja butuh 20 tahun. Ini tidak masuk akal,” katanya.
Anthony Budiawan mengingatkan, pembangunan IKN hanya akan menjadi “mimpi” jika tidak dilandasi dengan komitmen jangka panjang dan strategi pembangunan berkelanjutan.
“Kalau dikerjakan terus 50 tahun, mungkin bisa jadi kota. Tapi siapa yang bisa jaga kesinambungan selama lima dekade? Ini mimpi,” tuturnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk dan Komite Diduga Lakukan Pungli, Terancam Dilaporkan ke Polres Nganjuk

Aksi Selamatkan Hiu: Pemuda Banyuwangi Kembangkan Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Identifikasi Spesies Hiu Secara Akurat

Pemilu Amerika 2025: Duel Sengit AI vs Etika di Panggung Politik Dunia

Jakarta 2030: Ketika Laut Sudah di Depan Pintu

Dari Wayang ke Metaverse: Seniman Muda Bawa Budaya Jawa ke Dunia Virtual

Operasi Senyap Komisi Pemberantasan Korupsi: Tangkap Tangan Kepala Daerah dan Pejabat BUMD dalam Proyek Air Bersih

Rupiah Menguat Tipis, Tapi Harga Sembako Naik: Fenomena Ekonomi Dua Wajah

Koalisi Retak di Tengah Jalan: Sinyal Panas dari Istana Menjelang Reshuffle Kabinet

Air minum di Teheran bisa kering dalam dua minggu, kata pejabat Iran



No Responses