BLITAR – Seolah hendak tancap gas, Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja ke Beberapa daerah.
Setelah pada (4/11/2024) di Desa Kembangbelor Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, pada (5/11/2024), dihari berikutnya ke desa Ngorang, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Seperti diketahui, parlemen merah putih di bawah komando presiden Prabowo Subianto baru saja diantik 1 Oktober 2024 yang lalu dilanjutkan kegiatan pembekalan di Akmil Magelang.
Secara khusus Yandri Susanto menepati janjinya yang siap tidur di desa dan di kampung-kampung yang dia kunjungi, perjalanan ke Desa Ngorang, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar di mulai pagi hari dari Kabupaten Mojokerto dimana Pak Menteri menginap di rumah kepala desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, selain untuk menghemat anggaran sebagaimana arahan presiden Prabowo.
Hal ini juga dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi yang utuh karena bisa bertatap muka, bercengkrama dan berdiskusi langsung dengan warga desa yang ditemui.
Kedatangan Yandri Susanto ke Desa Ngorang dalam rangka melakukan pelepasan ekspor kendang Djembe hasil prioduksi masyarakat Desa Ngorang di bawah binaan Fasilitator pendamping desa Ngorang yang diketua Dwi Pujiasih.
Disambut langsung Plt Bupati Blitar Jumadi beserta FORKOMPINDA, FORKOMPIMCAM, Kepala Desa dan ratusan warga desa Ngorang Kecamatan Nglegok, pak menteri di suguhi tari kreasi yang diiringi kendang Djembe, selepas para seniman tampil, Menteri Desa dipersilahkan naik ke Panggung dan menabuh langsung kendang Djembe yang berhasil tembus pasar ekspor China tersebut.
Setelah prosesi menabuh kendang Djembe, acara dilanjutkan penyampaian sambutan.
Selain sambutan dan arahan Pak Mentri tentunya, salah satu sambutan yang paling di tunggu adalah sambutan dari perwakilan Astra yang dalam hal ini di sampaikan oleh Riza Deliansyah selaku Chief Of Corporate Affairs Astra. bukan tanpa alasan, hal ini di karenakan Astra adalah pihak yang berperan besar dibalik terwujudnya ekspor kendang Djembe ke China.
Astra yang sudah berada di Indonesia sejak 1957 berkomitmen untuk ikut ambil bagian mensejahterakan masyarakat Indonesia.
“Dalam usaha berbagi ikut mensejahterakan masyarakat Astra fokus kepada empat hal, yang semuanya dirasa ada di desa, yang pertama bidang pendidikan, kedua kesehatan, ketiga lingkungan dan ke empat kewirausahaan,” kata Riza.
Program Desa Sejahtera Astra ini sudah dimulai sejak tahun 2018, dengan mencari desa-desa di seluruh Indonesia yang memiliki produk ungggulan.
Hingga saat ini Astra telah menjangkau pembinaan di 200 Kampung Berseri Astra dan 1.196 Desa Sejahtera Astra di 35 Provinsi di Indonesia.
Lebih dalam terdapat 401 Desa yang telah berhasil menjual produknya ke pasar Internasional dengan valuasi ekspor sebesar Rp. 284 miliar.
“Nilai kontrak ekspor kendang Djember sebesar Rp.17,6 miliar bagi sebagian orang nilainya besar, bagi sebagian yang lain bernilai kecil, tapi bagi Astra yang penting sebara besar masyarakat menerima manfaatnya, itu bagi kami yang jauh lebih penting,” tutupnya.
Setalah sambutan dari perwakilan Pihak Astra, selanjutnya yang paling ditunggu adalah sambutan dan arahan dari orang yang mengaku dari kampung, sangat paham tentang kampung dan saat ini menjabat sebagai menteri yang salah satu tugasnya menaikkan derajat dan kesejahteraan desa dan kampung-kampung, Yandri Susanto.
Diawal sambutannya Yandri Susanto, menteri yang berlatar belakang politis partai PAN ini berseloroh bahwa dia sangat menikmati kesempatan menginap di rumah kepala desa kembangbelor, Kabupaten Mojokerto.
“Suguhan makannya khas pedesaan, ada sayur pakis, tempe, nasi Jagung, ada ikan lele dan lainya yang semuanya enak,” ujarnya.
Lebih lanjut Yandri menyampaikan bahwa tagline kementrian desa dan PDT hari ini yang membuatnya semakin bergelora.
“Bangun Desa Bangun Indonesia, Desa terdepan untuk Indonesia,” teriaknya bersemangat.
Selain mengapresiasi acara pelepasan perdana ekspor kendang djembe ke china, yang merupakan sebuah pekerjaan yang hebat dan membanggakan hasil kolaborasi banyak pihak, dari Astra, BumDes, kepala desa, Pak Camat, Bupati dan masyarakat yang guyup.
“Kendang djembe adalah bentuk hilirisasi produk desa, dengan bahan baku kulit dan kayu mahoni jadilah produk yang memunculkan nilai Rp.17,6 miliar,” ujarnya.
Yandri mengajak semua komponen bangsa terutama pihak-pihak yang terlibat di pedesaan untuk terus melakukan maping (pemetaan) inventaris apa yang menjadi potensi besar di desa untuk dilakukan hilirisasi.
“Dari Desa Ngorang ini kita canangkan dengan hilirisasi produk pinggiran menjadi produk Go internasional,” tegasnya.
Diakhir sambutanya, Yandri berharap adanya kontinunitas dari bisnis kendang djembe ini dengan terus menjaga kualitas sebuah produk agar volume ekspor terus berlanjut dan semakin besar.
Sebagai informasi dari Dwi Pujiasih selaku Fasilitator lokal champion, menjawab pertanyaan dari reporter jatimupdate.id , “Yang membedakan ekspor kendang djembe dengan ekspor kendang sebelumnya adalah ekspor kali ini benar-benar berupa barang jadi, hal ini berbeda dengan ekspor kendang sebelumnya yang setengah jadi dan belum mendapat sentuhan akhir dari pengrajin,” jawabnya.
Dari wawancara cegat reporter jatimUpdate.id kepada perwakilan Astra Riza Deliansyah, beliau menyampaikan bahwa ” Dalam melakukan binaan dan pendampingan, Astra mempunyai filosofi memberi kail bukan ikan,” ujarnya.
Riza menegaskan kembali ” Astra melakukan 4 langkah, pertama adalah pelatihan dalam rangk mempersiapkan SDM, yang kedua penguatan lembaga hal ini penting untuk proses transaksi, yang ketiga bantuan sarana dan peralatan dan ke empat membantu proses pemasaran,” tutupnya.
Dengan di tabuhnya kendang Djembe dari desa Ngorang oleh Menteri Desa – PDT, di didukung oleh Astra salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 293 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 200.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti.
Dari kolaborasi program Desa Sejahtera Astra dan kementerian desa dan PDT, kita berharap akan muncul banyak replika desa Ngorang di daerah lain. terima kasih Astra, selamat bertugas Menteri Desa dan PDT. (rio)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Prabowo Tanpa Jokowers: Lemahkah?

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi



No Responses