ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Dalam pidatonya, Dubes RI Untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib mengatakan, sebagaimana kita ketahui Perang Dunia Kedua melahirkan pemenang dan para pemenang ini kemudian mengerucut menjadi dua kelompok, yang pertama yang disebut dengan Uni Soviet di bawah pimpinan Rusia dan yang kedua di bawah pimpinan Amerika.
Dua kelompok besar ini, kata Dubes Najib, bersaing untuk menguasai dunia, mempengaruhi dunia, mengambil keuntungan ekonomi dunia, semaksimal mungkin.Sebagaimana kita ketahui sejak Uni Soviet kalah di Afghanistan melawan Mujahidin, ini bukan saja Uni Soviet bubar tetapi melahirkan apa yang kita kenal dengan dunia yang unipolar atau monopolar yang sebelumnya bipolar kini menjadi unipolar, dan Amerika serta sekutunya menjadi satu-satunya kekuatan di tingkat Global.
“Amerika dan sekutunya menguasai dunia sepenuhnya secara langsung maupun tidak langsung. Tetapi sejak Amerika dan sekutunya kalah di Afganistan juga oleh Taliban maka sebetulnya ini dimulainya era baru dari dunia monopolar unipolar menjadi multipolar,” ungkapnya dalam channel Youtube Wisma Duta RI Madrid, yang diterima redaksi siang ini, Rabu (20/12/2023).
Dubes Najib memberikan warning, saat ini muncul kekuatan-kekuatan baru di tingkat Global yang juga ikut mewarnai dunia, katakanlah Cina diikuti oleh India dan sejumlah negara lain kekuatan dunia baru ini, baik secara ekonomi, teknologi bahkan juga militer, sehingga kemudian kita harus pandai-pandai memilih mana kawan, dan mana teman yang sejati.
Kita juga tidak boleh menutup pada satu dua negara saja tetapi kita harus merangkul sebanyak-banyaknya negara di tingkat Global demi memperjuangkan kepentingan nasional kita. Sebagaimana kita ketahui sejarah mengajarkan kita bahwa setiap perubahan peta global itu pasti melahirkan peristiwa-peristiwa besar sebagaimana Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua.
Titik apinya sudah menyala, jelasnya, yang pertama di Ukraina dan yang kedua kini di Gaza Palestina, titik api yang lainnya yang potensial untuk meletuk ada di Selat Taiwan juga di Laut Cina Selatan. Bukan mustahil nanti akan muncul titik api-titik api yang baru karena itu kita harus waspada.
“Dalam situasi seperti ini kita berproses untuk membentuk pemimpinan nasional yang baru melalui proses pemilu.Hari-hari ini kita menyaksikan seluruh masyarakat ikut berdiskusi ikut membicarakan dan juga berusaha untuk ikut mempengaruhi dengan caranya sendiri, dengan kemampuannya sendiri, bagaimana orang-orang yang terpilih bisa memimpin Indonesia ke depan,” urainya.
Kalau saya perhatikan, lanjutnya, khususnya di sosial media terlalu banyak energi yang terbuang terlalu banyak araan yang tidak rasional dan tidak proporsional padahal tantangan di luar besar sekali.
Pemilu hanya dalam hitungan hari, karena itu Dubes Najib ingin mengajak dan menghimbau bukan saja staff KBRI, maupun warga negara Indonesia di Spanyol ini tetapi juga yang berada di tanah air mari kita kawal agar Pemilu berlangsung secara jujur dan adil agar ia bisa melahirkan pemerintahan yang legitimit.
Lebih dari itu dia ingin mengajak home staff lokal staff juga PPLN dalam melaksanakan Pemilu di Spanyol ini, mari kita laksanakan sesuai dengan namanya pesta demokrasi. Pemilu bukan saja jujur dan adil tetapi juga harus kita laksanakan dengan riang gembira kalau perlu ada mahasiswa yang mau menyumbangkan live musik dipersilakan.
“Nanti kita pikirkan bagaimana menyediakan konsumsi sehingga mereka yang datang itu juga bisa menikmati masakan Indonesia pada hari Pemilu nanti,” ungkapnya.
Dubes Najib mengajak agar berpakaian sesuai dengan daerah asalnya masing-masing sehingga akan nampak warna-warni, suasana gembira pada saat Pemilu, nanti kita perlu menunjukkan kepada dunia dalam dunia yang semakin sempit dan transparan ini bahwa kita sudah dewasa dalam berdemokrasi.
Lebih dari itu perlu kita sadari bahwa Indonesia terlalu besar baik kalau kita bicara wilayahnya atau luas wilayahnya jumlah penduduknya maupun potensi alamiahnya karena itu Indonesia terlalu besar untuk dipimpin oleh satu dua orang saja Indonesia terlalu besar untuk dipimpin oleh satu dua partai saja.
“Alangkah indahnya jika pemenang nanti siapun pasangannya itu mengajak serta mereka yang belum menang, karena saya yakin tiga pasang yang melalui proses transparan dan terbuka mereka adalah Putra Putra terbaik Indonesia. Sayang kalau tenaganya, pikirannya, idealismenya, itu tidak dimanfaatkan,” harap Dubes Najib.
Dubes Najib juga mengingatkan, demi kemajuan bangsa dan negara saya juga ingin mengingatkan jangan ikuti pandangan kelompok materialisme yang tidak percaya kepada akhirat sebagaimana diungkapkan oleh Harwell dengan kata-kata yang sangat terkenal Who get What when and how.(Siapa dapat apa, kapan, dan bagaimana).
Ini adalah pandangan kelompok materialistis yang seolah-olah hidup hanya di dunia saja sehingga politik ditafsirkan dengan materi dan kekuasaan bagi kita bangsa Indonesia yang beriman. Apun agamanya dan percaya akan akhirat adalah sarana pengabdian politik adalah sarana ibadah, karena itu kekuasaan bukan diperbutkan.
Memang ada kontestasi tetapi yang lebih penting juga adalah partisipasi karena itu di dalam Islam ada kalimat yang sangat terkenal fastabiul Khairat yang arti harfiahnya berlomba-lomba di dalam kebaikan dalam konteks ini saya ingin memberikan makna yang lebih jauh
“Mari berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk negara. Mari berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk umat. Mari berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk rakyat secara keseluruhan, apapun etnisnya, apapun sukunya, dan apapun agamanya, karena itu kebersamaan menjadi hal yang sangat penting di dalam konteks Global saat ini,” harapnya.
Diingatkan, karena kompetitor kita yang sesungguhnya ada di luar negeri bukan di dalam negeri. Dalam nomenklatur ilmu politik kabinet seperti ini di disebut dengan kabinet persatuan, jadi ada di dalam teori politik dan banyak negara mengamalkan pola seperti ini
Sebelum mengakhiri pidatinya, dia membayangkan jika pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintahan saat ini dan sebelumnya kita lanjutkan maka yang namanya jalan tol di Jawa akan tersambung dari barat sampai ke timur. Kereta cepat akan tersambung dari barat sampai ke timur pulau Jawa dan kalau ini dilanjutkan maka jalan tol di Sumatera akan tuntas diikuti dengan jalur kereta api.
“Bahkan saya bermimpi Kalimantan, Sulawesi dan Papua juga akan menyusul, akan memiliki jalan tol yang menghubungkan kota-kota besarnya juga jalan kereta sebagaimana yang kita lihat bersama di kawasan Uni Eropa ini, di Spanyol pada khususnya< jelasnya.
Kalau itu terjadi maka kita bukan saja bisa mengejar Korea yang saat ini bangsa Indonesia sangat bangga banggakan sangat agung-agungkan bahkan kita bisa menyalibnya karena potensi alamiah kita jauh lebih besar dari Korea.
“Karena itu saya berharap kita menyadari apakah terkait dengan potensi alamiah luar biasa yang kita miliki, tapi juga tantangan yang harus kita hadapi di tingkat global, yang bukan saja semakin ketat tetapi juga seringkali semakin keras. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ada maknanya Billahi taufik wal hidayah wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ungkap Dubes Najib.
Selengkapnya saksikan vidoenya dibawah ini:
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza






No Responses