Bilmar RG: Apa Untungnya Bagi Investor Asing Investas di IKN?.

Oleh: Bilmar RG

Apa keuntungannya bagi Investor Asing menanamkan Modal nya dan Pinjaman Bank ke IKN?. Menurut saya tidak ada. Bagi Investor Asing jangan kan ber investasi di IKN Investasi saja di daerah lain di Indonesia ini sedikit yg masuk. Kalau pun ada Investasi Asing masuk itu pun hanya pada sektor pertambangan dengan meminta fasilitas. Contoh Elon Must starlink ini bukan investasi tapi trading menjual device internet tidak ada nilai tambah masuk, tidak ada tenaga kerja besar, pajaknya kecil, pada kasus ini Elon Must mengeruk keuntungan besar dari pasar konsumen Indonesia. Lalu untungnya apa mendewa dewakan Elon Must?.

Kembali Pada Investasi Asing di IKN. Keuntungan apa yang bisa di petik dari IKN bagi Investor Asing? Jangan kan Investor Asing Investor lokal pun moh masuk. Investor itu rasional, Rasional bila Pengusaha itu Pengusaha konstruksi maka pasti sangat tertarik untuk mengerjakan beberapa proyek Infrastruktur yang sumber dananya dari APBN tapi kalau untuk investasi murni pengusaha/ Investor Asing butuh study kelayakan untuk melihat besarnya resiko, besarnya Investasi yang di butuhkan, pasarnya, total investasi, sumber dananya, ROI, ROE dan Pay back Period nya.

Dari hal hal kriteria Investasi rasional di atas tidak ada satu kriteria pun yang rasional bagi Investor Asing untuk melakukan Investasi di IKN. Lalu bagaimana dengan Investor Lokal?. Ada dua kemungkinan Investor lokal masuk ke IKN. pertama sebagai Kontraktor turn key basis dan kedua Progres payment menunggu dana APBN cair, sebab angka angka fiscal di APBN pun menganut Accural Basic system. Sedangkan benar benar Investor murni dari pengusaha lokal bisa tertarik bila ada subsidi Produksi dan subsidi Pajak, bunga pinjaman Bank serta penjaminan dari Pemerintah. Misal ada Investor dari Pengusaha lokal membangun hotel 250 kamar. Tentu Investor rasional meminta kepada pemerintah agar di berikan subsidi berupa occupancy rate garanti dimana kamar hotel yg dibangun misal, bila keterisian kamar di bawah 80% maka pemerintah membayar semua kamar yg tidak terisi.

EDITOR: REYNA

Related Posts