Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Dino Pati Jalal, ex Wamenlu RI, menyayangkan Presiden Putin yang lagi-lagi bombardemen Ukraine. Ini, kata Dino, pertanda Presiden Rusia itu abaikan missi perdamaian Presiden Jokowi.
Bukan hanya Dino, beberapa pakar juga bicara idem Dino sebelumnya, dan digemakan sejumlah media dan media sosial. Missi Jokowi kesimpulan mereka membawa missi damai.
Kunjungan Jokowi minggu lalu katanya missi perdamaian yang bahkan kasus Tentara Rusia tinggalkan Snake Island ada diantara mereka yang mengatakan akibat kedatangan Jokowi ke Ukraine.
Padahal sejatinya itu usaha diplomasi Turki untuk lancarkan arus barang, dalam hal ini pangan dan pupuk dari Ukraine.
Dalam perjalanan minggu lalu Jokowi cuma berseru hentikan perang. Berseru hentikan perang tidak jadi agenda bahasan pertemuan Jokowi dan Zalenski, juga Jokowi dan Putin.
Dengan Zalenski, Jokowi janji bantu obat-obatan ke Ukrain. Zalenski bicara soal Rusia yang menyusahkan dunia.
Putin sejak Jokowi menginjak Moskwa, saat itu juga ia berkata tak bersedia bicara tentang Ukraine.
Dan dalam konferensi pers bersama, Putin kasi usul pada Jokowi agar sudi apalah kiranya membawa soal konflik Rusia dan Ukraine ke forum-forum Asean, G20, dan PBB..
Giliran Jokowi bicara yang diutarakan lebih banyak soal pangan, pupuk, dan kerjasama tourisne.
Jokowi membawa missi perdamaian dalam kunjungan LN minggu lalu cuma tafsir sementara pakar dan media tertentu.
Media luar bahkan sangat sedikit beri tempat pada kunjungan LN Jokowi. Malah ironisnya beberapa pakar asing berkata seruan stop perang beraroma gandum.
Machbub Djunardi, ex Ketua PWI, bercerita saat Bung Karno powerless di awal tahun 1966. BK undang Machbub dan BM Diah minum kopi pagi di serambi belakang istana.
Diah terus-menerus desak BK bertindak karena koran Merdeka dibreidel Orba. Dengan kesal BK merespon, Hey Diah kau pulang, naik ke gentemg rumahmu dan teriak Merdeka dibreidel…..
Bung Karno realistik dan tidak merasa perlu pompa wibawa. Kalau kantong udara kapasitasnya makin terbatas tak ada guna pompa-pompa wibawa orang.
“Everybody knows from where the power came, but nobody knows where the power gone to”. (RSaiidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (20) – “Palung Wallace”, Energi Yang Tak Seharusnya Bangkit

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (11): Pengakuan Dunia, Diplomasi Damai, dan Kiprah Internasional Indonesia di Era Soeharto”

Novel “Imperium Tiga Samudra” (19 ) – Drone Bawah Laut China

Novel “Imperium Tiga Samudra” (18 ) – Shadow Protocol

Investigasi: Mengapa Yusri Usman Menyebut Riza Chalid “Susah Tersentuh”

Daniel M Rosyid: Bandara Morowali

Umur Kapal Itu Tidak Sama Dengan Umur Mobil Bro!

Novel “Imperium Tiga Samudra” (17) – Mantra Seno

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (7): Diplomat Dunia Islam dan Pembela Bosnia Dari Genoside Serbia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (6): Arsitek Stabilitas Asia Tenggara dan Penggerak Utama ASEAN




Jaxx LibertyNovember 19, 2024 at 1:39 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-314-memompa-wibawa/ […]
789BETJanuary 5, 2025 at 10:55 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-314-memompa-wibawa/ […]
เซรั่มรักษาผมบางFebruary 7, 2025 at 7:16 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-314-memompa-wibawa/ […]