Anggota parlemen Prancis mengatakan kepada Anadolu bahwa kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di pengadilan PBB adalah ‘sinyal kuat’ yang mewakili suara rakyat Palestina
PARIS
Pendukung Palestina mengorganisir demonstrasi hari Sabtu di Paris yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Para pengunjuk rasa berbaris dari Republic Square hingga Clichy Square meskipun cuaca dingin di ibu kota Prancis.
Mereka berjalan berjam-jam sambil meneriakkan slogan-slogan seperti “Kita semua orang Palestina”, “Israel adalah pembunuh”, dan “Hidup perjuangan rakyat Palestina.”
Para pengunjuk rasa membawa spanduk dengan pesan yang berbunyi: “Tetap diam saat anak-anak tidur, bukan saat mereka mati”, “Hentikan genosida” dan menyatakan terima kasih kepada Afrika Selatan karena telah membawa kasus genosida terhadap Israel ke pengadilan tinggi PBB.
Bendera Palestina dan Afrika Selatan juga dikibarkan dengan bangga.
Dua orang dihentikan oleh polisi dan dikeluarkan dari area demonstrasi setelah mereka menempelkan stiker pro-Palestina di jendela cabang jaringan makanan cepat saji internasional.
Para pengunjuk rasa bereaksi dengan menuntut pembebasan mereka.
Wakil Partai Perancis (LFI) yang tidak patuh, Thomas Portes, mengatakan kepada Anadolu pada demonstrasi tersebut bahwa gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) menawarkan harapan bagi Palestina.
Portes menyoroti keluhan Afrika Selatan yang menunjukkan indikasi jelas adanya genosida di Gaza dan menyerukan ICJ untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Dia mengatakan dia melihat Afrika Selatan sebagai “sinyal kuat” yang mewakili suara rakyat Palestina dan mendesak mobilisasi global untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Gaza.
Portes juga menekankan betapa mendesaknya situasi ini dan mengatakan dunia tidak dapat menerima pembunuhan warga Palestina dan menyuarakan keprihatinan mengenai masa depan keberadaan warga Palestina di Gaza.
Anggota parlemen Prancis itu mengaku belum mendapat tanggapan dari Kejaksaan Paris terkait pengaduan yang disampaikannya tentang 4.000 tentara Prancis-Israel yang ditempatkan di Gaza.
Portes mengindikasikan bahwa dia meminta penyelidikan untuk menentukan apakah tentara tersebut melakukan kejahatan perang atau terlibat dalam kejahatan tersebut. Dia menekankan, jika terbukti bersalah, mereka harus diadili oleh sistem peradilan Prancis.
Seorang pengunjuk rasa bernama Karim, yang membawa spanduk ucapan terima kasih kepada Afrika Selatan atas gugatannya, mengatakan genosida sedang terjadi di Gaza sementara komunitas internasional tetap diam.
Karim menyoroti sifat terpuji dari inisiatif Afrika Selatan, dan mencatat bahwa, tidak seperti genosida dalam sejarah, peristiwa di Gaza didokumentasikan.
Sumber: Anadolu Agency
Editor: Reyna
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza



No Responses