Demonstran menuntut gencatan senjata di Gaza meskipun cuaca dingin di Paris

Demonstran menuntut gencatan senjata di Gaza meskipun cuaca dingin di Paris
Orang-orang yang membawa spanduk dan bendera Palestina berkumpul untuk melakukan demonstrasi solidaritas dengan warga Palestina dan memprotes serangan Israel di Gaza di Paris, Prancis pada 13 Januari 2024.

Anggota parlemen Prancis mengatakan kepada Anadolu bahwa kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di pengadilan PBB adalah ‘sinyal kuat’ yang mewakili suara rakyat Palestina

PARIS

Pendukung Palestina mengorganisir demonstrasi hari Sabtu di Paris yang menuntut gencatan senjata di Gaza.

Para pengunjuk rasa berbaris dari Republic Square hingga Clichy Square meskipun cuaca dingin di ibu kota Prancis.

Mereka berjalan berjam-jam sambil meneriakkan slogan-slogan seperti “Kita semua orang Palestina”, “Israel adalah pembunuh”, dan “Hidup perjuangan rakyat Palestina.”

Para pengunjuk rasa membawa spanduk dengan pesan yang berbunyi: “Tetap diam saat anak-anak tidur, bukan saat mereka mati”, “Hentikan genosida” dan menyatakan terima kasih kepada Afrika Selatan karena telah membawa kasus genosida terhadap Israel ke pengadilan tinggi PBB.

Bendera Palestina dan Afrika Selatan juga dikibarkan dengan bangga.

Dua orang dihentikan oleh polisi dan dikeluarkan dari area demonstrasi setelah mereka menempelkan stiker pro-Palestina di jendela cabang jaringan makanan cepat saji internasional.

Para pengunjuk rasa bereaksi dengan menuntut pembebasan mereka.

Wakil Partai Perancis (LFI) yang tidak patuh, Thomas Portes, mengatakan kepada Anadolu pada demonstrasi tersebut bahwa gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) menawarkan harapan bagi Palestina.

Portes menyoroti keluhan Afrika Selatan yang menunjukkan indikasi jelas adanya genosida di Gaza dan menyerukan ICJ untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Dia mengatakan dia melihat Afrika Selatan sebagai “sinyal kuat” yang mewakili suara rakyat Palestina dan mendesak mobilisasi global untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Gaza.

Portes juga menekankan betapa mendesaknya situasi ini dan mengatakan dunia tidak dapat menerima pembunuhan warga Palestina dan menyuarakan keprihatinan mengenai masa depan keberadaan warga Palestina di Gaza.

Anggota parlemen Prancis itu mengaku belum mendapat tanggapan dari Kejaksaan Paris terkait pengaduan yang disampaikannya tentang 4.000 tentara Prancis-Israel yang ditempatkan di Gaza.

Portes mengindikasikan bahwa dia meminta penyelidikan untuk menentukan apakah tentara tersebut melakukan kejahatan perang atau terlibat dalam kejahatan tersebut. Dia menekankan, jika terbukti bersalah, mereka harus diadili oleh sistem peradilan Prancis.

Seorang pengunjuk rasa bernama Karim, yang membawa spanduk ucapan terima kasih kepada Afrika Selatan atas gugatannya, mengatakan genosida sedang terjadi di Gaza sementara komunitas internasional tetap diam.

Karim menyoroti sifat terpuji dari inisiatif Afrika Selatan, dan mencatat bahwa, tidak seperti genosida dalam sejarah, peristiwa di Gaza didokumentasikan.

Sumber: Anadolu Agency
Editor: Reyna

Last Day Views: 26,55 K