ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat nelayan adalah salah satu bagian dari masyarakat Indonesia dimana mata pencarian masyarakat ini tidak terlepas dari mengelola potensi sumber daya perikanan.
Salah satu pemukiman masyarakat nelayan khususnya Sulawesi Tengah (Sulteng) yang jumlah penduduknya tinggi terdapat di Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli.
Menurut Syamsir Datuamas (Syam), Pemuda Peduli Nelayan Indonesia (PPNI), berdasarkan hasil survei yang diperoleh di lapangan pada 1 September 2023, diketahui pendapatan nelayan tradisional di Desa Muara Besar rata-rata hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan cenderung sulit ketika menghadapi cuaca buruk.
Maka dari itu, diharapkan ada terobosan nyata dalam memberikan peningkatan terhadap hasil tangkapan nelayan kecil dengan cara memanfaatkan teknologi modern seperti Fish Finder.
Kegunaan fish finder ini berupa display monitor dan alat tranducher yang memudahkan dalam meningkatkan hasil tangkapan nelayan 10X lipat.
Dimana tranducher berfungsi untuk mengkondisikan keberadaan ikan di laut, kemudian nantinya kecepatan ikan-ikan di bawah laut dapat terlihat di monitor sehingga memudahkan dalam mencari titik pencarian ikan.
Sementara itu, seorang nelayan setempat bernama Opung (40) mengatakan, dengan adanya Fish Finder hasil penangkapan ikan di laut meningkat. Selain mendeteksi keberadaan ikan di laut, alat ini juga dapat memprediksi suhu gelombang dan memperkirakan kedalaman laut.
“Untuk menggunakan fish finder sendiri tidak terlalu sulit, kita hanya perlu mempelajari cara menggunakan teknologi ini dalam satu hari, kemudian kita mencari koordinatnya dan kemudian mendeteksi keberadaan ikan tersebut,” ujarnya
Ibrahim, warga sekitar, menambahkan, “Nelayan tidak perlu lagi pakai feeling, dengan adanya teknologi pendeteksi ikan. Jadi, Jika semua nelayan di desa ini menggunakan teknologi seperti itu mungkin perekonomian masyarakat nelayan kita akan sedikit lebih baik.”
Syam Pemuda Peduli Nelayan Indonesia (PPNI) menambahkan,”saya rasa dalam hal ini pemerintah daerah perlu memberikan perhatian kepada masyarakat nelayan dalam memberikan bantuan pencari ikan (fish finder).”
Apalagi ini merupakan terobosan nyata dalam meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan juga dapat meningkatkan perekonomian daerah serta dapat memanfaatkan teknologi di era 4.0 untuk menjadi nelayan modern.
Syam yang nama lengkapnya Syamsir Datuamas, lebih dikenal dengan nama Datuamas, adalah penulis dan pekerja di perusahaan swasta. Datuamas kelahiran Sulawasi Tengah, pemerhati ekonomi nelayan, dikenal sebagai Pemuda Peduli Nelayan. Usia: 24 tahun. Sarjana S1 Universitas Teknologi Sumbawa.
EDITOR: REYNA
Related Posts

“Purbayanomics” (3), Tata Kelola Keuangan Negara: Terobosan Purbaya

Seri Novel “Imperium Tiga Samudra” (4) – Pertemuan di Lisbon

Habil Marati: Jokowi Mana Ijasah Aslimu?

Misteri Pesta Sabu Perangkat Desa Yang Sunyi di Ngawi: Rizky Diam Membisu Saat Dikonfirmasi

“Purbayanomics” (2): Pemberontakan Ala Purbaya: Rekonstruksi Ekonomi Nasional

“Purbayanomics” (1): Purbaya Hanyalah Berdrakor?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945




No Responses