JAKARTA – Kondisi dan situasi Indonesia beberapa minggu ini bukan hanya mengegerkan tanah air, tapi mengegerkan seluruh dunia, mata dunia tertuju ke Indonesia, ada apa dengan Indonesia, kekacauan yang terjadi di picu oleh kekecewaan rakyat yang terakumulasi dari satu dekade sebelumnya.
Demokrasi gagal, kepercayaan rakyat terhadap legislatif & eksekutif hancur..
Wajar jika mata dunia saat ini sedang tertuju ke tanah air, mahasiswa & diaspora di beberapa negara turut mengkritisi dan protes terhadap situasi negara mereka yaitu Indonesia. Mereka melihat ketidak adilan yang semakin membesar, jarak antara rakyat dan elites semakin melebar, empati para elites baik di eksekutif apalagi di legislatif semakin hilang, rakyat hanya terus menjadi obyek para oligarki politik dan oligarki ekonomi. Ini semua bak bara api dalam sekam, kemudian ada insiden yang menyebabkan hilangnya beberapa nyawa anak bangsa. Mahalnya cost dalam sebuah perjuangan sangat terlihat jelas.
Mereka bukan sedang #KaburAjaDulu tapi mereka memang sedang belajar dan bekerja disana jauh sebelum kekacauan di tanah air terjadi. Kecintaan terhadap tanah airnya tak pernah hilang, idealisme dan rasa peduli serta kepekaannya selalu ada. Tak rela jika saudaranya, orang tua , kerabat ,tanah air, bangsa, negara dan kedaulatan negeri ini dicabik cabik dan dihancurkan oleh para pengkhianat, pemburu rente dan penghisap SDA negeri.
Jika mereka yang ada di luar sana saja sangat peduli, seharusnya yang ada di dalam negeri jauh lebih cinta negeri ini, lebih emosi dan lebih marah, karena kemarahan ini sudah terpendam sejak bertahun tahun lalu, saat keadilan dan kesejahteraan rakyat diabaikan.
Protes keras dari para mahasiswa dan Diaspora di New York USA, Melbourn, Sydney, Jerman, dan mungkin akan ada anak anak bangsa yang protes di negara lainnya akan terus bergema seiring protes dari masyarakat di tanah air.
Terimakasih untuk kepeduliannya. Kita akan terus berjuang bersama untuk negeri tercinta, walaupun terbentang jarak yang sangat jauh.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Viral, Lagi-Lagi Kepala Sekolah MAN 3 Kandangan, Komite dan Humas Diduga Lakukan Pungli, Terancam Dilaporkan ke Polres Kediri

FTA meminta penghentian seluruh proses kriminalisasi dan intimidasi terhadap 8 aktivis dan peneliti

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila

Jokowi Dan Polisi Potret Gagalnya Reformasi

Artikel Investigatif: SMA Negeri 72 Jakarta — Ledakan, Rasa Sakit, dan Isu Kompleks di Balik Tragedi

RRT Nyatakan Siap Hadapi Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Rasional dan Proporsional Dalam Menyikapi Zohran Mamdani

Tragedi di Lapangan Kandis Riau, Nyawa Melayang Aparat Diam, Yusri: PHR Jangan Lepas Tangan

Pertahanan Yang Rapuh di Negeri Seribu Pulau: Membaca Geopolitik Indonesia Lewat Kacamata Anton Permana

Yusri Usman Dan Luka Lama Migas Indonesia: Dari TKDN, Proyek Rokan, hingga Pertamina Yang Tak Pernah Berbenah




No Responses