JAKARTA – Great Institute menggelar Great Lecture bertema “Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8%” di Jakarta, Kamis (11/9). Acara ini menghadirkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai pembicara utama, dengan sambutan pembukaan oleh Ketua Dewan Direksi Great Institute, Syahganda Nainggolan.
Dalam sambutannya, Syahganda menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan terobosan baru di bidang ekonomi untuk menghadapi tantangan stagnasi pertumbuhan dan terbatasnya lapangan kerja. Ia optimistis kehadiran Purbaya di jajaran kabinet akan memberi warna baru.
“Kami di Great Institute percaya, dengan latar belakang pengalaman teknokrat dan ekonom yang panjang, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mampu membawa terobosan besar demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Syahganda.
Fokus Pada Pertumbuhan 8 Persen
Dalam pemaparannya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Menurutnya, mesin pertumbuhan tidak bisa hanya bertumpu pada belanja pemerintah, tetapi juga pada investasi swasta dan penguatan industri nasional.
“Indonesia harus berani melakukan transformasi struktural. Bukan hanya menjaga stabilitas makro, tetapi juga memperluas basis industri, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan membuka ruang partisipasi masyarakat luas dalam pembangunan ekonomi,” tegas Purbaya.
Ia juga menyoroti peran inklusivitas dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan 8 persen, lanjutnya, tidak boleh hanya menjadi angka statistik, tetapi harus benar-benar berdampak pada kesejahteraan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan ketimpangan.
Peran Great Institute
Acara ini menjadi bagian dari agenda Great Lecture yang rutin digelar Great Institute sebagai wadah diskusi akademis, kebijakan, dan strategi pembangunan bangsa. Menurut Syahganda, forum ini tidak hanya menjadi ruang intelektual, tetapi juga sarana memberikan masukan konkret kepada pemerintah.
“Great Lecture adalah ruang dialog antara pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mencari jalan keluar dari tantangan pembangunan nasional. Kami berharap rekomendasi forum ini bisa memberi kontribusi nyata bagi pemerintahan,” kata Syahganda.
Harapan Baru
Kehadiran Purbaya sebagai Menteri Keuangan baru disambut antusias oleh kalangan akademisi, pengusaha, dan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut. Banyak pihak menilai, dengan rekam jejaknya sebagai ekonom dan mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), ia memiliki kapasitas untuk membawa stabilitas sekaligus inovasi dalam kebijakan fiskal Indonesia.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta memberikan berbagai masukan, mulai dari kebijakan perpajakan, pengelolaan APBN, hingga strategi menarik investasi asing tanpa mengorbankan kepentingan nasional.
Dengan forum ini, Great Institute kembali menegaskan perannya sebagai jembatan pemikiran kritis dan solusi kebijakan di tengah dinamika ekonomi nasional
EDITOR: REYNA
Related Posts

Artikel Investigatif: SMA Negeri 72 Jakarta — Ledakan, Rasa Sakit, dan Isu Kompleks di Balik Tragedi

RRT Nyatakan Siap Hadapi Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Rasional dan Proporsional Dalam Menyikapi Zohran Mamdani

Tragedi di Lapangan Kandis Riau, Nyawa Melayang Aparat Diam, Yusri: PHR Jangan Lepas Tangan

Pertahanan Yang Rapuh di Negeri Seribu Pulau: Membaca Geopolitik Indonesia Lewat Kacamata Anton Permana

Yusri Usman Dan Luka Lama Migas Indonesia: Dari TKDN, Proyek Rokan, hingga Pertamina Yang Tak Pernah Berbenah

Off The Record

Bangsa Ini Tidak Butuh Presiden Yang Pura-Pura Gila

Sebuah Laporan Sebut Australia Pasok Mineral Vital ke Tiongkok untuk Produksi Rudal Hipersonik

Apa Presiden Akan Pasang Badan Untuk Oligar Hitam?


No Responses