JAKARTA — Dunia pasar modal dibuat terkejut oleh langkah tegas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Dalam pernyataannya di Jakarta, Purbaya menunda pemberian insentif pajak untuk pasar modal sampai praktik “saham gorengan” benar-benar diberantas.
“Saya akan memberikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal — artinya ‘goreng-gorengan’ dikendalikan,” ujar Purbaya tegas di hadapan awak media.
Pernyataan itu sontak mengguncang lantai bursa. Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selama ini mendorong pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal guna memperkuat pasar modal, kini harus menelan pil pahit. Insentif yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan menarik investor, resmi ditunda tanpa batas waktu.
Sinyal Tegas: Pasar Harus Bersih Sebelum Dapat Bonus
Purbaya menilai, insentif pajak tidak boleh menjadi “hadiah” bagi pasar yang masih dipenuhi manipulasi harga dan permainan investor besar terhadap saham kecil.
“Kalau pasar modal ingin dipercaya publik, maka harus sehat dulu. Saya tidak akan kasih gula di kolam yang masih keruh,” sindirnya.
Langkah ini disebut-sebut sebagai uji integritas pertama Purbaya sejak menggantikan Sri Mulyani Indrawati dalam reshuffle kabinet bulan lalu.
Dampak Langsung di Lapangan
Kabar ini langsung direspons negatif oleh sebagian pelaku pasar. Beberapa saham sektor keuangan dan sekuritas sempat terkoreksi tipis sesaat setelah konferensi pers berlangsung. Namun, di sisi lain, analis menilai kebijakan ini bisa memulihkan kepercayaan jangka panjang investor ritel.
“Langkah Purbaya adalah shock therapy. Ia ingin pasar modal tidak lagi jadi ajang spekulasi cepat, tapi tempat investasi yang berintegritas,” ujar Rangga Putra, analis dari PT Garuda Investama.
Pro-Kontra di Kalangan Ekonomi
Kritikus ekonomi menilai kebijakan ini berisiko menunda momentum pemulihan pasar. Namun, sebagian besar pelaku keuangan justru memuji keberanian Menkeu baru.
“Belum sebulan menjabat, tapi sudah berani melawan tekanan pasar. Itu langkah langka,” kata Dr. Intan Wahyuni, ekonom Universitas Indonesia.
Langkah Selanjutnya
Purbaya dikabarkan akan memanggil otoritas pasar dan pelaku industri sekuritas untuk membahas roadmap reformasi tata kelola bursa. Targetnya, membuat BEI lebih transparan, efisien, dan bebas manipulasi.
Sumber di Kementerian Keuangan menyebut, setelah pembenahan selesai, insentif pajak bisa kembali dibahas — dengan skema baru berbasis kepatuhan dan transparansi.
EDITOR:REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia



No Responses