Oleh: Hamka Suyana
Motivator
Yakinlah, ujian pasti berakhir
Pernahkah Anda gagal mewujudkan keinginan? Atau bahkan sering mengalaminya? Berapa kali mengalami kegagalan, sebelum berhasil meraih kesuksesan? Atau, pada saat ini Anda sedang nyaris putus asa karena selalu mengalami kegagalan?
Masih optimiskah Anda mampu menggapai cita-cita? Atau, pesimis karena usaha sekuat tenaga selalu berakhir sia-sia?
Jangan kecil hati, jangan putus asa! Teruslah berusaha meski kegagalan selalu menerpa. Itulah proses alamiah yang memang harus dilakoni sebelum keinginan jadi kenyataan.
Kegagalan juga merupakan pengasahan jiwa, agar siap mental jika tiba waktu impian terkabul jadi nyata.
Ingatlah tentang Hukum Keseimbangan Alam (HKE). Usaha yang dilakukan akan sebanding dengan hasil yang akan dirasakan. Kecil rintangan dalam mencapai tujuan, rendah pula nilai kesuksesan. Besar rintangan dalam mencapai impian, berbobot besar, nilai sebuah kesuksesan yang akan diterima.
Belajarlah dari kegagalan para suksesor pengubah dunia. Para penemu dunia, tidak hanya puluhan kali mengalami kegagalan, tapi ada yang sampai beribu-ribu kali mengalami kegagalan barulah mencapai kesuksesan.
Masih ingatkah sejarah penerbangan ke angkasa luar, tentang pesawat Apollo yang berhasil mendarat di bulan?
Setelah sepuluh kali gagal melulu, barulah Apollo 11 berhasil menjejakkan kaki pada gersangnya tanah di bulan. Tercataberakhisejarah, pada tanggal 20 Juli 1969, untuk pertama kalinya manusia berhasil mendarat di bulan.
Contoh kisah sukses besar lainnya. Masih ingatkah sejarah penemuan mata air di padang pasir ssang, yang kini terkenal sebagai mata air ajaib yang akan abadi sepanjang zaman dengan nama sumur zamzam?
Berapa kali Hajar mengalami gegagalan “berburu air” sebelum menemukan mata air zamzam?
Inilah kisah singkat sejarah penemuan mata air Zamzam.
Menurut riwayat, Hajar ditinggal oleh suaminya, Nabi Ibrahim pada sebuah lembah gersang yang terkapit perbukitan sangat tandus. Hajar bersama Ismail, anak bayinya menghadapi ujian sangat berat. Ia kehabisan bekal dan kehabisan air. Usaha mencari air di lembah gersang berakhir sia-sia.
Kemudian ia lari mendaki bukit kecil Safa. Dari sana ia lihat genangan air bagaikan telaga bening di atas bukit Marwa. Siti Hajar berlari menuju tempat air bening tergenang. Setiba di puncak Marwa, ia kecewa. Yang ia saksikan hanya gugusan batu hitam panas yang terpanggang teriknya matahari.
Begitu pandangannya dilayangkan kembali ke bukit Safa, tampaklah genangan air yang melimpah di sana. Hajar berlari kembali ke sana. Tapi, lagi-lagi ia kecewa. Air yang dicari tetap tiada. Begitu lihat ke bukit Marwa, pemandangan genangan air bening muncul lagi di sana.
Begitulah yang terjadi berulang kali hingga tujuh kali, Hajar berlari-lari kecil antara Safa dan Marwa.
Tujuh kali mengalami KEGAGALAN, menjadikan istri Nabi Ibrahim itu HAMPIR PUTUS ASA.
Ingat. HAMPIR putus asa. Bukan putus asa. Ia pikir tidak mungkin lagi mendapatkan air.
Kini yang TERPIKIR bukan air, melainkan nasib Ismail. Masih hidup atau sudah mati?
Karenanya, ia berlari menuruni bukit Marwa menuju kembali ke tempat Ismail berada.
Begitu lihat Ismail masih menggerak-gerakkan kakinya, bergembiralah Hajar. Sehingga MASALAH AIR untuk sementara TERLUPAKAN DARI PIKIRANNYA.
Keajaiban pun terjadi. Pasir di dekat kaki Ismail basah. Hajar terlonjak bahagia. Pasir basah digali dengan tangannya. Muncullah genangan air bening dari mata air yang muncul secara tak terduga. Mata air ajaib itulah yang terkenal dengan nama mata air ZAMZAM.
Hikmah dari sejarah penemuan mata air Zamzam.
1. Mata air zamzam dihadiahkan Allah setelah melalui ujian berat TUJUH KALI KEGAGALAN.
2. Rahasia suksesnya Hajar karena secara kodrati, ia dibekali Allah dengan sikap Sabar, Syukur, Ikhlas (SASYUIK) menjalani beratnya ujian.
SABAR adalah sikap optimis dan TENANG karena sangat yakin akan menemukan sumber air.
SYUKUR adalah sikap SENANG PENUH HARAPAN setiap menyaksikan fatamorgana yang dianggap air.
IKHLAS adalah bersikap LAPANG dada menjalani ujian. Ia tidak menyesali kenyataan dan tidak menyalahkan suaminya yang tega membiarkannya bersama anaknya tanpa bekal tanpa pelindung.
3. Uniknya, ketika pikiran Hajar yang TERPIKIR hanya AIR, justru yang didapati hanyalah fatamorgana yang menjadikannya kecewa.
4. Namun ketika MASALAH AIR SUDAH HILANG DARI PIKIRAN, justru ia AIR YANG MENDATANGINYA dari tempat yang TIDAK DISANGKA-SANGKA.
5. Siapa Sabar ditolong-NYA, siapa Syukur dibahagiakan-NYA, siapa Ikhlas disukseskan-NYA.
Siti Hajar adalah teladan kehidupan tentang makna Sabar Syukur Ikhlas (SASYUIK) dalam menghadapi permasalahan kehidupan dan cara mewujudkan keinginan.
Ternyata, semua pengorbanan akan MEMBUAHKAN HASIL apabila sudah mencapai PUNCAK IKHLAS.
Ciri-cirinya yakni HAMPIR PUTUS ASA sehingga PIKIRAN TIDAK MEMIKIRKAN AIR lagi.
Yang terpikir justru masalah lain. Dalam hal ini, masalah nasib Ismail yang mengisi benaknya ketika ia menemukan sumber air.
Selamat mengaktifkan kemampuan SASYUIK, niscaya pertolongan, kemudahan dan kesuksesan akan diberikan Allah secara tak terduga.
Yogya, 11-6-2025
EDITOR: REYNA
Related Posts

Giat BSPS Kementerian Perumahan, Merenovasi Rumah sekaligus Menumbuhkan Semangat Swadaya Masyarakat

Misteri Kebahagiaan

Diduga Ada Oknum ASN Melakukan Penipuan Jual Beli “Kursi” Calon Perangkat Desa Tirak

“Ratu Pupuk Indonesia”: Ucok Khadafi Soroti Keistimewaan Istri Dirut Pupuk Indonesia

Hakim Perlu Dilindungi

Masa Depan ITS

Gubernur Riau Ditangkap KPK: “Taring Kekuasaan Tumpul di Balik Uang Proyek”

Ubaedillah Badrun: Presiden Tak Bisa Tutupi Korupsi dengan Nama Rakyat, Harus Diberi Peringatan Keras

Ketika ‘Taring Purbaya’ Dicabut: Siapa yang Sebenarnya Menanggung Utang Whoosh?

Amazon mendekati ‘titik tak bisa kembali,’ ilmuwan memperingatkan menjelang COP30


No Responses