Oleh: Muhammad Chirzin
Siapa yang lacur akan hancur.
Hijrah artinya pergi untuk kembali.
Kebersihan melahirkan kemuliaan.
Diam itu emas, bersuara itu berlian.
Setiap zaman melahirkan pahlawan.
Jantung demokrasi adalah kata hati.
Siapa yang tidak jujur akan terkubur.
Pemimpin sejati tak gengsi undur diri.
Kelakukan menunjukkan kepribadian.
Hidup adalah ladang bercocok tanam.
Khianat adalah beban berat di akhirat.
Pendidikan adalah eskalasi kehidupan.
Setiap pejuang menghadapi tantangan.
Pemimpin sejati menyiapkan pengganti.
Temukan kebenaran, bukan pembenaran.
Setiap perjuangan pasti mendapat imbalan.
Siapa yang menutupi perkara akan sengsara.
Orang sukses menikmati apa yang dikerjakan.
Di sini kita sementara, di sana kita selamanya.
Segala perintang kebajikan harus disingkirkan.
Keburukan tidak cukup ditolak dengan ucapan.
Makin tinggi kedudukan, makin tajam penilaian.
Pendidikan meningkatkan harkat dan martabat.
Kawal demokrasi agar tidak menjadi democrazy.
Perangai buruk menular, perangai baik menjalar.
Jangan anggap sepi janji dan ancaman Ilahi Rabi.
Setiap detik kehidupan adalah kemurahan Tuhan.
Kebiasaan bermula dari pengalaman yang diulang.
Kebaikan adalah rahmat, keburukan adalah laknat.
Pertemanan sejati karena sehati, bukan karena janji.
Dengan melangkah ke depan kita menemukan jalan.
Semakin tinggi memanjat, bila terjatuh semakin sakit.
Kualitas seseorang ditentukan isi kepala dan hatinya.
Baik dan buruk nasib bangsa di tangan pemimpinnya.
Adil dan jujur adalah dua sisi dari sekeping mata uang.
Permainan apa pun akan rusak bila wasit ikut bermain.
Kata-kata yang menakjubkan menggerakkan kehidupan.
Prinsip utama penegakan hukum ialah tidak tebang pilih.
Masyarakat niscaya selamat jika senantiasa ingat akhirat.
Orang hebat mengubah dirinya menjadi lebih bermanfaat.
Kemampuan menertawakan diri sendiri tanda kedewasaan.
Hidup adalah ekspedisi menjalani visi, misi, dan ekspektasi.
Setiap orang punya waktu untuk melakukan apa yang disuka.
Tuhan mengapresiasi usaha bukan dengan menakar hasilnya.
Berlaku adil kepada siapa saja, niscaya mulia di sini dan di sana.
Demi eksistensi NKRI, kapan kita berjuang kalau bukan sekarang?
Uang dapat menaklukkan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Keadilan, kebenaran, dan kebebasan adalah pangkal kebahagiaan.
Selalu ada teladan bagus untuk diikuti, dan contoh buruk untuk dijauhi.
Pemimpin itu menomorsatukan rakyat, bukan kerabat maupun sahabat.
Di mana ada orang mengajak kebaikan, di situ ada yang mencegahnya.
Pemimpin yang bijaksana niscaya memperoleh singgasana dalam surga.
Sepatutnya setiap orang melakukan kebaikan tanpa mengharap imbalan.
Mendapat postingan adalah kepastian, memposting ulang adalah pilihan.
Selami jantung persoalan dan berikan solusi, bukan sekadar argumentasi.
Semakin jauh waktu suatu peristiwa, semakin berkurang ingatan padanya.
Di sini yang dihukum belum tentu salah, dan yang salah belum tentu dihukum.
Satu kesalahan menutupi banyak kebaikan, satu kebaikan menutupi banyak kesalahan.
Akankah Tuhan mengubah kondisi bangsa ini, bila kita tidak berusaha dengan berbagai aksi?
Seorang pejuang di barisan terdepan, lebih utama daripada ribuan cendekiawan di barisan belakang.
Selamatkan Negerimu dengan HP-mu!
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mengaku Ditekan 2 Tokoh (PY) dan (HR) Untuk Memperhatikan Perusahaan Riza Chalid

Prabowo Melawan Akal Sehat atas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Kereta Cepat Whoosh

Pangan, Energi dan Air

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

NKRI Sesungguhnya Telah Bubar



No Responses