ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga lembaga survei dalam memframing bahwa paslon 02 berpeluang menang satu putaran adalah kejahatan. Dan framing bahwa 70% masyarakat Indonesia bodoh dan mudah di kondisikan memilih pasangan tertentu adalah sebuah pembodohan. Selain itu, framing lain bahwa Informasi putusan MK hanya di ketahui sebagian kecil pemilih juga adalah framing jahat.
Hal itu dikatakan oleh kader PDIP Beathor Suryadi kepada zonasatunews.com melalui pesan tertulis, Kamis (14/12/2023).
Berdasarkan data 2023, kata Beathor, jumlah pengguna aktif media sosial Facebook di Indonesia sudah mencapai 205,4 juta dan Tiktok sebanyak 99,79 juta, serta 116,6 juta pengguna Instagram.
“Jika melihat data diatas, penduduk Indonesia yang bisa mengakses informasi sdh mencapai 90%, jadi framing bahwa rakyat di grass root sebagian besar belum bisa mengkases informasi soal putusan MK dan politik dinasti jokowi tidak berbasis data,” kata Beathor.
Beathor mengigatkan, tidak ada alasan yang kuat memframing hasil survei bawah 02 akan menang satu putaran.
“Mari kita lawan penguasa yang selalu mengangap rakyanya mudah di bodohin,” tegas Beathor.
EDITOR: REYNA
Related Posts

HCML Raih Penghargaan “Excellence in Strategic Communication and Public Engagement” di CNN Indonesia Awards 2025

Novel Imperium Tiga Samudra (8) – Horizon 3

Maklumat Yogyakarta: Keprihatinan Atas Perkembangan Kelola Dan Penyelenggaraan Negara Yang Tidak Kunjung Membaik

Prabowo Akan Bayar Utang Kereta Cepat, Habib Umar Alhamid: Apakah Semua Korupsi Era Jokowi Ditanggung Negara?

Prabowo Tanpa Jokowers: Lemahkah?

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945



No Responses