SEMARANG – Ketua BEM FIB Universitas Diponegoro, Affiq Malik Azhar berbicara tentang demokrasi Indonesia yang harusnya berjalan serupa dengan di dasari dua hal, yaitu permasalahan bersama dan kepentingan bersama.
“Menurut saya, demokrasi seharusnya berjalan oleh dua hal, yaitu Common Concern (permasalahan bersama) dan Common Interest (kepentingan bersama),” kata Affiq ke Jatim Update 16 September 2024.
Akan tetapi secara empiris akan menjadi suatu hal hipokritis bila berbicara dalam keberjalanan suatu negara tidak ada yang namanya kepentingan kelompok.
Affiq menegaskan, bahwasannya secara pribadi dia tidak tidak mempermasalahkan hal tersebut, selama kepentingan tersebut bisa mengedepankan atau mengakomodir kepentingan bersama (kepentingan rakyat).
Affiq juga menjelaskan bahwa ia sendiri berharap agar seyogyanya demokrasi di Indonesia harus bisa mengakomodir seluruh kepentingan elemen baik rakyat maupun lembaga negara.
Ia juga menyarankan agar hal itu bisa dimulai dari penegakan hukum negara yang di anggapnya terlalu timpang tindih ke rakyat itu sendiri.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia


No Responses