Ursula von der Leyen mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump ‘ketika waktunya tepat’
ISTANBUL – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Minggu bahwa tidak ada alasan untuk “mengurangi risiko” hubungan blok tersebut dengan AS, menurut laporan Bloomberg.
Von der Leyen telah mempelopori perubahan dalam hubungan UE dengan Tiongkok, yang menurutnya sebagai pengurangan risiko, bukan pemisahan dari Beijing.
Berbicara pada konferensi pers di Brussels yang menandai 100 hari pertama masa jabatan keduanya sebagai kepala Komisi Eropa, dia mengatakan jawabannya adalah “jelas tidak” ketika ditanya apakah pendekatan serupa sekarang diperlukan dengan Washington.
“Ini adalah hubungan yang sama sekali berbeda dengan Amerika Serikat dibandingkan dengan hubungan kita dengan Tiongkok,” katanya.
Ia menambahkan bahwa keputusan AS minggu lalu untuk menangguhkan bantuan ke Ukraina, bersamaan dengan penghentian pembagian informasi intelijen, menjadi “peringatan keras” bagi Eropa untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Von der Leyen mengatakan lanskap geopolitik yang terus berkembang akan mengharuskan UE untuk menilai kembali proposal anggaran jangka panjangnya yang akan datang, yang katanya akan diluncurkan pada pertengahan musim panas.
Meskipun para pemimpin UE telah berjuang untuk membangun saluran komunikasi yang jelas dengan pemerintahan Trump, von der Leyen mengatakan ia telah mampu bekerja sama dengan Presiden AS Donald Trump.
Ia akan bertemu dengan Trump “ketika waktunya tepat,” tambahnya.
Ia dan Trump sebelumnya bertemu selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden pada 2017-2021, tetapi tidak lagi sejak ia kembali ke Gedung Putih pada Januari ini untuk masa jabatan kedua.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza



No Responses