Keyakinan Itu Tidak Bisa Dikalahkan

Keyakinan Itu Tidak Bisa Dikalahkan

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Ahmad Cholis Hamzah

Konflik yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza Palestina sudah menginjak 9 bulan dan masih belum ada tanda-tanda berakhir. Semua berita tentang hal ini menyebutnya sebagai War on Gaza atau perang terhadap Gaza yang sebenarnya bukanlah perang, karena perang itu sejatinya melibatkan dua pihak yang sama-sama memiliki angkatan perang. Sementara di Gaza pasukan perlawanan Hamas tidak memiliki angkatan udara, laut dan darat, tidak memiliki tank, ampibi dsb sehingga konflik yang tidak seimbang itu tidak bisa disebut sebagai perang namun sebagai pembantaian warga Palestina oleh Israel yang sudah menelan jiwa lebih dari 37.000 jiwa dimana 40% adalah anak-anak.

Perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu setelah negaranya diserang oleh pasukan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu bertekad untuk melakukan operasi militer besar-besaran di Gaza dengan tujuan utama menghancurkan Hamas dan melenyapkan Hamas dari bumi Gaza serta menyelematkan warga Israel yang diculikdan menjadi sandera Hamas.

Meskipun tentara Israel IDF disebut-sebut sebagai tentara yang kuat dengan persenjataan canggih dan dianggap sebagai salah satu militer terkuat di dunia, namun kenyataannya sampai saat ini tidak mampu menghancurkan Hamas yang hanya memiliki senjata terbatas. Israel pun membabi buta dengan membunuh semua warga sipil Palestina di Gaza termasuk menghancurkan semua gedung rumah sakit, perumahan, masjid dan gereja serta gedung-gedung pendidikan termasuk perguruan tinnggi. Bahkan Benyamin Netanyahu ingin memperluas serangan militernya ke negara Lebanon untuk menghancurkan milisi Hesbollah yang mati-matian membela warga Palestina di Gaza.

Tapi baru-baru ini hari Rabu tanggal 19 Juni 2024 muncul pernyataan yang bernada melawan kebijakan Benyamin Netanyahu dari pihak IDF sendiri bahwa tujuan menghancurkan Hamas itu sesuatu yang tidak mungkin. Pernyataan itu dilontarkan oleh jurubicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari di TV Israel channel 13 bahwa “siapapun yang berfikir kita bisa menghancurkan Hamas, adalah salah”. Pernyataan lengkapnya:“This business of destroying Hamas, making Hamas disappear — it’s simply throwing sand in the eyes of the public,” Rear Adm. Daniel Hagari, the military spokesperson, told Israel’s Channel 13 TV. “Hamas is an idea, Hamas is a party. It’s rooted in the hearts of the people — whoever thinks we can eliminate Hamas is wrong.”

Dalam pernyataan itu sang Laksamana Muda menggunakan kalimat bahwa upaya untuk menghancurkan Hamas, membuat Hamas menghilang – It’s simply throwing sand in the eyes if the public” suatu idiom yang berarti “menyesatkan publik”. “Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. Ini berakar di hati orang-orang – siapa pun yang berpikir kita bisa menghilangkan Hamas adalah salah.”

Dengan pernyataan yang bernada melawan dari pihak tentara Israel IDF Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mungkin masih memimpin negara itu kehari ke-258 perang di Gaza, tetapi pada hari Kamis iaseperti sendirian karena bertentangan dengan militernya sendiri. Lama dikritik di dalam maupun di luar negeri, pendekatan Netanyahu sekarang menjadi subyek perselisihan yang semakin dalam dengan petingginya, serta sekutu utama negaranya, AS. Netanyahu membubarkan kabinet perangnya minggu ini setelah mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz, saingan politiknya, mengundurkan diri dari kabinet perang, menuduh Netanyahu menghalangi “kemenangan nyata.”

Memang pasukan Hamas memiliki komitmen tinggi membela bangsa dan agamanya terpatri di dada mereka. Para pejuang Hamas dan warga Palestina memiliki keyakinan kuat terhadap kebesaran Allah. Ide di dada mereka seperti ini yang ditakuti IDF karena mereka itu bersiap mati syahid demi negara. Bagi masyarakat barat mungkin sesuatu yang mustahil ketika menyaksikan para keluarga pasukan Hamas yang gugur mengatakan bahwa mereka iri terhadap saudara-saudaranya yang gugur lebih dahulu karena lebih cepat menghadap sang Khaliq – sang Pencipta.

Keyakinan lebih baik mati syahid itu merupakan suatu ide yang tidak bisa dikalahkan oleh pasukan IDF yang dianggap salah satu tentara terkuat didunia. Ide seperti itu tidak hanya ada pada diri pasukan Hamas tapi ada disetiap hati warga Palestina termasuk anak-anak kecil. Saya melihat tayangan video gadis cantik Palestina yang diwawancarai “apakah kamu tidak takut pada tentara Israel?”, dia menjawab dengan lantang bahwa dia tidak takut Israel yang dia takuti “hanyalah Allah”.

Editor : Reyna

Last Day Views: 26,55 K