ZONASATUNEWS.COM, MATARAM – Kolaborasi KIB bersama BEM se-Mataram NTB bertema “Bongkar Permasalahan Bangsa Untuk Perubahan”, Sabtu (9/12/2023) bertempat di Auditorium Universitas Muhammadiyah, Mataram, NTB.
Diskusi dimulai pkl 15.00 WITA dengan narasumber pembuka Saut Situmorang, mantan Pimpinan KPK.
Saut Situmorang menyoroti kehancuran KPK saat Firly sang Ketua terjerat kasus Korupsi.
Menurutnya, hal ini terjadi saat KPK di lumpuhkan melalui revisi UU KPK 2019
“Bila KPK mau pulih, maka harus Capres AMIN yang di dukung Mahasiswa,” terang Saut.
@Beny Pramula…
Mengatakan momentum pilpres 2024, saatnya Mahasiswa mendukung Capres yang sesuai hati nurani yang bisa membereskan nasib bangsa yakni Pasangan AMIN..
Sementara itu Habil Marati, Koordinator KIB mengatakan, banyak mahasiswa era saat ini tidak memiliki pengetahuan sejarah tentang Reformasi.
Semestinya, kata Habil Marati, pilihlah yang punya track record berlatar Aktivis yakni pasangan AMIN. Banyaknya kerusakan karena ambisi semata bahkan mempermainkan nalar sehat publik dengan memperdaya MK.
Dalam forum itu Habil Marati juga soroti IKN yang tidak sesuai kepentingan bangsa.
“Apa memang di perlukan IKN manakala APBN pun di gelontorkan, mengusik rasa keadilan rakyat. Nanti semua daerah minta di buatkan IKN. Jadi sudah betul, AMIN menolak IKN. Hanya AMIN yang penuhi harapan untuk perubahan,” tegas Habil.
Hadir pula narasuber lain yaitu Reffly Harun dan Geisz Chalifah.
Pidato puncak Rocky Gerung yang minta mahasiswa mengelaborasi fikiran semua Capres, dengan menghadirkan uji publik terus menerus. .
Track record juga harus jadi perhatian. Ada Capres terbukti gagal menjadikan propinsinya termiskin di Jawa dan juga Capres yang gagal mengawal kelestarian lingkungan dengan project Food Estate yang ugal ugalan.
Rocky Gerung minta mahasiswa cermati keberpihakan capres dalam persoalan lingkungan dan mengambil policy yang berbeda dengan rezim Jokowi.
Acara di ikuti ratusan peserta yang juga dari UIN, UNRAM, UNM dll. Lalu di lanjutkan dialog kritis.
Tampak di Lokasi dari KIB yaitu Andrianto Andri, Yasin Kara, Sirojudin dll.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Potret ‘Hutan Ekonomi’ Indonesia

Prof. Djohermansyah Djohan: Biaya Politik Mahal Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah

Muhammad Taufiq Buka Siapa Boyamin Sebenarnya: Kalau Siang Dia LSM, Kalau Malam Advokad Profesional

Purbaya Dimakan “Buaya”

Pengakuan Kesalahan Oleh Amien Rais Dalam Amandemen Undang‑Undang Dasar 1945

Menemukan Kembali Arah Negara: Dari Janji Besar ke Bukti Nyata

Informaliti

Pasang Badan

Relawan Sedulur Jokowi Tegaskan Tetap Loyal Kepada Jokowi

Bobibos: Energi Merah Putih Dari Sawah Nusantara Yang Siap Guncang Dunia




No Responses