Kolaborasi KIB bersama BEM UNSRI Gelar Diskusi Publik: Membangun Kualitas Demokrasi dan Integritas Pemuda

Kolaborasi KIB bersama BEM UNSRI Gelar Diskusi Publik: Membangun Kualitas Demokrasi dan Integritas Pemuda
Saut Situmorang sedang memberikan ceramah didepan mahasiswa Unsri Palembang

ZONASATUNEWS.COM, PALEMBANG –  KIB bersama BEM UNSRI berkolaborasi menggelar Diskusi Publik bertema: Membangun Kualitas Demokrasi dan Integritas Pemuda, Kamis (14/12/2023) tepat pukl 13.00, bertempat di Student Center Universitas Sriwijaya ,

Untuk kesekian kali KIB berkolaborasi ke kampus di pulau Sumatera. Kini di Universitas Sriwijaya Palembang.

Rocky Gerung

Di buka resmi oleh Presiden BEM Unsri, Moh Adzra Zaki. Dia mengatakan masih kuatnya cengkraman Rektorat terhadap kebebasan otonomi kampus. Padahal MK sudah memberi ruang seluasnya terhadap politik pencerdasan di dalam kampus..

Pakar Hukum Tatanegara Reffly Harun, yang tampil perdana mengapresiasi putusan MKMK yang mencopot Ketua MK. Meski tidak bisa menganulir putusan Gibran jadi Cawapres, kata Refly Harun, namun di mata publik sudah cacat moral.

Reffly Harun mengajak mahasiswa untuk pelajari benar visi, misi tiap Capres jangan tertipu gimik -imik yang membodohi publik.

Narasumber Diskusi (kika): Refly Harun, Rocky Gerung, Habil Marati, Saut Situorang

Sementara Saut Situmorang, mantan Pimpinan KPK, sebagai narasumber kedua menyatakan, kita butuh figur Capres yang berintegritas tinggi untuk mengembalikan pemberantasan korupsi pada semangat pendirian awal KPK…

“Hanya figur Anies Baswedan yang dalam debat perdana Capres yang tegas akan revisi UU KPK kembali ke khitahya,” jelasnya.

Habil Marati, Koord KIB, didepan mahasiswa UNSRI menyoroti biaya tinggi perpolitikan Indonesia. Untuk jadi Bupati, Gubernur apalagi Presiden, membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Hal ini terjadi akibat liberalisasi yang menyimpang dari UUD 45

Untuk memilih Presiden, kata Habil Marati, harus di lihat track record saat era reformasi juga harus jadi perhatian mahasiswa.
Dimana posisi para Capres saat itu.

“Hanya Anies Baswedan sebagai Ketua SMPT UGM yang jelas positioning terhadap Reformasi, ” jelas Habil Marati.

Dia berharap mahasiswa memilih sosok Capres yang jelas, supaya mahasiswa tidak terkecoh oleh pencitraan model mobil Esemka yang ternyata hoax….

Habil Marati juga soroti Etika bangsa yang makin memudar, ketika terjadi putusan sanksi berat MK menurunkan Ketua MK…
Namun Gibran tetap lolos menjadi Cawapres. Jelas dinasti politik akan menjadi cacat demokrasi ibarat kondisi Stunting Demokrasi.

Maka pilpres 2024 akan jadi jembatan emas masa depan Mahasiswa.Hanya Anies Baswedan yang memenuhi ekspetasi, kata Habil Marati.

“Dalam debat Capres hanya Anies Baswedan yang tegas akan kembalikan hukum yang berkeadilan dan perekonomian untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk kepentingan Oligarkhy,” tegas Habil Marati.

Andriantp Andri

Filosof dan Presiden Akal Sehat Rocky Gerung, seperti biasanya tampil mempesona dan menyedot perhatian mahasiswa.

Dia menyatakan Indonesia sedang “Defisit Demokrasi” karena kekuasaan yang makin otoriter. Dengan begitu gampangnya rezim Jokowi penjarakan para pengkritiknya.

Menurut Rocky, ambisi kekuasaan Jokowi dengan upaya amandemen konstitusi untuk jadi Presiden 3 periode gagal. Lalu, berupaya penambahan masa jabata, Juga gagal, Akhirnya melalui MK menjadikan Gibran Cawapres.

“Semua sudah di persiapkan bahkan sebelumnya sudah memodifikasi aturan dimana meniadakan Pilkada, dan menunjuk ratusan kepala daerah melalui PLT untuk mensukseskan Putranya Gibran,” kata Rocky.

Andrianto Andri didepan para mahasiswa

“Situasi menjadi anomali seolah keluarga Jokowi yang pantas memimpin negeri ini. Padahal selama ini Jokowi memberantakkan Demokrasi dan mau jadi tiran.”.

Untuk itu Rocky Gerung berharap mahasiswa memilih Capres yang miliki gagasan dan visi misi genuine bukan yang bagian rezim gagal.

Acara berlangsung seru dan kritis ketika seribuan Mahasiswa yang bukan saja dari Unsri tapi dari kampus yang ada di Palembang.

Andrianto Andri yang ada di lokasi melihat dinamika di kampus kampus di Sumatera sudah mulai keluar dari comfort zone dengan peduli terhadap Pemilu yang akan segera berlangsung.

Tampak hadir Prof Anwar Sanusi, Yasin Kara, Sirojudin Wahab dll

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K