JAKARTA – Tim pengabdian masyarakat dari ITS, yang dipimpin oleh dosen DKV – DKV = Desain Komunikasi Visual, mengembangkan komik edukatif digital untuk anak SD di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep (Madura). Program ini dilaksanakan dalam kegiatan Abmas Produk 2025.
Beberapa hal yang dilakukan
Pembuatan lima judul komik edukatif digital: “Judol Bikin Billihan Jebol” (anti judi daring), “Karma Komentar Beracun” (ujaran kebencian), “Lindungi Data Pribadi”, “Slander Ulasan Viral” (hoaks & promosi produk lokal), “Lestari Karena Apresiasi” (pelestarian budaya lokal)
Platform rilis komik: LINE Webtoon (Canvas), format vertikal untuk perangkat digital atau proyeksi di kelas.
Sasaran: guru & siswa SD di wilayah terpencil — dalam satu forum KKG sudah lebih dari 100 guru dari 13 sekolah terlibat.
Mengapa viral/menarik di social media & komunitas?
Inisiatif yang memadukan teknologi digital + literasi + budaya lokal ⇒ punya magnet cerita.
Program di daerah yang aksesnya terbatas tapi mendapat dukungan digital menunjukkan pemerataan inovasi.
Konten-digital yang fokus kepada isu nyata (judi daring, hoaks, data pribadi) sesuai dengan kekhawatiran orang tua & guru → banyak dibagikan di medsos sebagai inspirasi atau “good-practice”.
Dampak
Pada anak, membantu meningkatkan kesadaran literasi digital sejak usia dini.
Memberdayakan guru & sekolah di daerah terpencil, menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya di kota besar.
Membawa reputasi positif untuk ITS dan kampus lain agar lebih aktif di pengabdian masyarakat digital.
Kesimpulan:
Inisiatif komik edukatif digital dari ITS adalah contoh konkret bagaimana teknologi dan desain komunikasi bisa dimanfaatkan untuk perubahan sosial dan budaya — tak hanya viral, tetapi punya dampak jangka panjang. (Sumber: ITS News (Versi Bahasa Inggris), 25 Oktober 2025.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ini 13 Ucapan Kontroversial Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Bogor ke Kursi Keuangan — Jejak Seorang Insinyur yang Menjadi Ekonom Kontroversial

The Guardian: Ketika Bendera One Piece Jadi Lambang Perlawanan Generasi Z Asia

Kolaborasi Manusia Dan AI: Refleksi Era Digital di IdeaFest 2025

Digital Counter-Revolution: Mengapa Pemerintah Indonesia Berbalik Takluk pada Media Sosial?

Otonomi Yang Melayani : Menanggapi Cak Isa Anshori dengan Kacamata Tata Kelola Islam

Seni Tergores, Komunitas Bangkit: Bagaimana Dunia Seni Indonesia Pulih Usai Protes Nasional

Patrick Kluivert Dihentikan Setelah 9 Bulan — Apa Yang Salah?

Sentimen Pasar Bangkit, Tapi Bayang-Bayang Inflasi Masih Menghantui

Tirai Terbuka atau Tirai Besi? Ketika Prabowo Menyatakan ‘Saya Bukan Otoriter’



No Responses