KTT BRICS Ancaman Bagi Dominasi AS Dan Sekutunya

KTT BRICS Ancaman Bagi Dominasi AS Dan Sekutunya

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Ahmad Cholis Hamzah

Ada pertemuan yang penting di kota Kazan Rusia sejak tanggal 22 Oktober sampai dengan 24 Oktober 2024 yaitu Konferensi Tingkat Tinggi/KTT ke 16 aliansi BRICS yang anggotanya terdiri dari Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Perkumpulan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Brazil, Rusia, India dan Cina kemudian pada tahun 2009 Afrika Selatan bergabung.

Tentu bagi Amerika Serikat yang selama ini mendominasi politik, ekonomi dan militer global aliansi BRICS itu merupakan ancaman yang serius karena bisa menghancurkan upaya negeri Paman Sam ini untuk tetap menjadi pemimpin dunia. Sementara dewasa ini ada kesadaran negara-negara non barat itu untuk keluar dari jebakan dominasi Amerika serikat dan negara-negara barat seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia dll. Perlu diketahui selama ini Amerika Serikat mengontrol sistem keuangan, perbankan dan perdagangan dunia dengan menggunakan dolar AS sebagai senjatanya. Sistem transfer keuangan dunia harus melalui ciptaannya AS yaitu SWIFT.

Negara-negara anggota BRICS sekarang muncul menjadi aliasi yang penting karena negara-negara BRICS menyumbang 35% dari PDB global, sedangkan G7 hanya mewakili 30%. Pada tahun 2023, BRICS memperpanjang undangan untuk memasukkan Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab setelah negara-negara ini mengajukan keanggotaan. Arab Saudi belum secara resmi bergabung. Malaysia dikabarkan juga akan bergangung dengan aliansi ini.

Pada tahun 2023, blok BRICS sekarang menyumbang 37,4% dari PDB global, dibandingkan dengan G7 29,3%. “Kesenjangan melebar, dan tren ini akan terus berlanjut,” kata Putin. Menurut Putin, lanskap ekonomi telah bergeser secara dramatis sejak 1992 ketika negara-negara G7 menyumbang 45,5% dari PDB global, sementara negara-negara BRICS hanya mewakili 16,7%. Pada tahun 2023, blok BRICS sekarang menyumbang 37,4% dari PDB global, dibandingkan dengan G7 sebesar 29,3%. “Kesenjangan melebar, dan tren ini akan terus berlanjut,” kata Putin.

Dia juga mengatakan bahwa negara-negara BRICS berkontribusi lebih dari 40% dari pertumbuhan PDB global, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi kolektif mereka diproyeksikan mencapai 4% tahun ini—secara signifikan lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan 1,7% untuk negara-negara G7 dan rata-rata global 3,2%.

Putin menyoroti pentingnya strategis BRICS dalam perdagangan global, menunjukkan bahwa blok tersebut bertanggung jawab atas sekitar 25% ekspor dunia. Dia juga menekankan dominasi negara-negara BRICS di pasar penting seperti energi, logam, dan pangan, yang sangat penting untuk memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Diberitakan puluhan pemimpin dunia menghadiri pembukaan KTT pada hari Selasa.
Para pemimpin negara-negara anggota BRICS – termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa – menghadiri KTT tersebut. Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed juga telah mendarat di Kazan untuk KTT tersebut.

Para pemimpin dari beberapa negara lain yang telah menunjukkan minat untuk memperdalam hubungan dengan BRICS juga berpartisipasi, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanannya ke Rusia setelah menderita cedera kepala dalam kejatuhan di kandang pada 19 Oktober. Menteri Luar Negeri Mauro Vieira yang mewakili negara di KTT tersebut.

Saking pentingnya KTT ini Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga hadir – dan dijadwalkan akan bertemu Putin pada hari Kamis.

Pada tahun 2024, blok BRICS semakin berkembang untuk mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, yang mencerminkan pengaruh geopolitiknya yang semakin meningkat.

Nampaknya Amerika Sertikat akan merasa terganggu dengan adanya keinginan anggota-anggota BRICS dan negara-negara pendukugnya yaitu the Global South misalnya Afrika, Asia dan Amerika Latin untuk meninggalkan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan diantara mereka. Bila dalam KTT ini benar ada keputusan untuk meninggalkan US dolar maka ini merupakan tamparan bagi AS dan bisa-bisa hegemoninya di dunia ini akan menurun.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K