Maklumat Yogyakarta: Keprihatinan Atas Perkembangan Kelola Dan Penyelenggaraan Negara Yang Tidak Kunjung Membaik

Maklumat Yogyakarta: Keprihatinan Atas Perkembangan Kelola Dan Penyelenggaraan Negara Yang Tidak Kunjung Membaik
Maklumat Yogyakarta

YOGYAKARTA – Berdasarkan rapat Maklumat Yogjakarta tanggal 05/11/2025, di Yogyakarta, setelah mencermati perkembangan tata kelola dan penyelenggaraan negara berdasarkan UUD 45 hasil amandemen, keadaan terus memburuk tanpa arah dan kompas setelah dimarjinalkan Pancasila dan dibubarkannya negara Proklamasi 17 Agustus 1945 dibubarkan.

Maka beberapa poin yang terasa mendesak harus segera disikapi antara lain :

1. Negara haruslah segera kembali ke UUD 1945 asli sebagai tata hukum politik dan tata tertib pemerintahan.

2. UUD 45 hasil amandemen produk rekayasa politik asing yang telah memarjinalkan Pancasila dan menghapus Negara Proklamasi, 17 Agustus 1945 adalah ilegal otomatis segala produk UU yang dilahirkan adalah ilegal.

3. Gaduh akibat tuntutan rakyat agar tangkap dan adili Jokowi dan semua yang terlibat sebagai penghianat negara. Presiden justru terus menerus melindunginya

4. Presiden Prabowo Subianto masih terkoptasi dan hutang Budi dengan Jokowi dan Oligarki, kembalilah pada jatidirinya sebagai negarawan dan Prajurit Sejati TNI

5. Presiden Prabowo tampak gamang memakzulkan Gibran sebagai Wakil Presiden setelah diketahui secara faktual nyata dan benar bahwa Gibran tidak memiliki ijazah setara SMA.

6. Presiden segera wujudkan pembentukan Komite Reformasi Polri oleh  Presiden Prabowo Subianto, bukan sekedar formalitas dan mulai kehilangan momentumnya.

7. Rambak total Kabinet Merah Putih yang mayoritas disisi para menteri yang jauh dari kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan integritas yang memadai.

8. Terkesan jabatan menteri hanya untuk bagi – bagi kekuasaan antar partai politik bahkan sebagian dari mereka terindikasi koruptor.

9. Hentikan pidato pidato yang ternyata hanya akan menipu dan membohongi rakyat, tidak adanya satu kata dengan tindakan, sikap dan realitasnya.

10. Kebijaksanaan Presiden Prabowo mengambil alih hutang Whoosh adalah keputusan yang salah. Semestinya mengusut korupsinya ( makeup-nya ) justru melindungi unsur korupsinya.

11. Jangan pernah membayangkan rakyat akan membersamai perjuangannya, kalau rakyat justru merasa di hianati.

Yogyakarta,  05 Nopember 2025
Atas nama Maklumat Yogyakarta :

Jenderal ( Purn ) Tyasno Sudarto, Prof. Dr. Rochmat Wahab

Secretary : Sutoyo Abadi

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K