Mantan menteri pertahanan Israel: Netanyahu ingin memperpanjang perang Gaza hingga pemilu:

Mantan menteri pertahanan Israel: Netanyahu ingin memperpanjang perang Gaza hingga pemilu:
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Tekanan internal akan diarahkan kepada perdana menteri setelah perang berakhir, kata Avigdor Lieberman

YERUSALEM/ISTANBUL – Mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu berusaha memperpanjang perang Gaza hingga pemilu.

Lieberman, pemimpin Partai Yisrael Beiteinu yang berhaluan kanan, mengatakan tekanan internal akan diarahkan kepada Netanyahu setelah para sandera yang disandera Hamas pada Oktober 2023 dikembalikan dan perang berakhir.

“Netanyahu ingin memperpanjang perang hingga pemilu,” kata Lieberman kepada lembaga penyiaran publik Israel, KAN.

Mantan menteri tersebut tidak merinci apakah yang ia maksud adalah pemilu setelah masa jabatan Netanyahu berakhir pada Desember 2026 atau pemilu dini yang mungkin berlangsung pada akhir 2025 atau awal 2026.

“Tidak mungkin melenyapkan Hamas tanpa terlebih dahulu memulangkan semua sandera (di Gaza) sekaligus,” tambahnya.

Negosiasi tidak langsung dimulai pada 6 Juli di ibu kota Qatar, Doha, untuk mencapai kesepakatan yang mencakup gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada Anadolu bahwa kelompok tersebut menerima peta terbaru dari para mediator yang menunjukkan wilayah-wilayah di Gaza masih di bawah kendali Israel dan memulai konsultasi internal untuk mengevaluasi peta tersebut.

Tentara Israel telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, membuatnya tidak layak huni.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K