Oleh: Kanjeng Senopati
Wangsa Mataram Padjajaran
KAMI Keluarga Besar Kerajaan Kesultanan Nusantara. Menyatakan bahwa apapun resikonya yang terjadi terhadap kondisi masa depan bangsa dan negara ini tergantung siapa sosok Pemimpinnya dari hari ini.
Hanya ada dua pilihan apakah bangsa ini mau digiring kepada negara dan masyarakat yang demokrasi kapitalistik liberalistik atau digiring menjadi negara Nusantara masyarakat Madani yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.
Masa depan NEGARA dan Kepemimpinan adalah TANGGUNG JAWAB kita bersama bukan hanya tanggung jawab PRESIDEN.
Saya berpandangan bahwa sudah saatnya peranan Ulama dan Kerajaan dilibatkan sebagai stakeholeders yaitu sebagai Pemangku Negara, Pemangku Pemerintah dan Pemangku Rakyat. Bukan hanya sebatas sebagai “Pemangku Adat”.
Dan bukan masanya lagi menyerahkan Kekuasaan dan Kepemimpinan negara kepada para politikus dari partai-partai politik yang sering khianat, sering tidak membawa aspirasi rakyat dan tidak amanat terhadap rakyat dan negara.
Kita sebagai rakyat memiliki tanggung jawab dan memiliki hak untuk mengarahkan dan mengontrol presiden karena katanya presiden dipilih oleh rakyat melalui DPR dan MPR.
Tapi jika dua lembaga ini DPR MPR “mandul” dan “khianat” kepada rakyat kepada siapa lagi rakyat mengadu, meminta pengayoman dan meminta perlindungan? Maka tentunya kepada elemen rakyat yang terbesar yaitu elemen Kerajaan Kesultanan Nusantara dan elemen Ulama Indonesia.
Peranan Ulama dan Sultan lah yang harus berperan sebagai check and balance mewakili seluruh rakyat untuk mengontrol dan mengarahkan seorang PRESIDEN sebagai kepala negara sebagai NAHKODA bangsa ini.
Kita bisa berbuat apa lagi bila semua sudah kita ikhtiarkan dan kita perjuangkan dengan doa tapi bila PRABOWO ternyata memang ditakdirkan Allaah sebagai presiden, maka itu sudah takdir Allaah dan pasti ada hikmah dibalik ini, kondisi ini adalah UJIAN bagi seluruh rakyat bangsa ini.
Dan saya akan katakan kepadanya PRABOWO, bahwa, “Hidup Mati dan Masa Depan Bangsa ini sekarang ada ditangan anda BAPAK PRABOWO, maka HATI-HATI didalam membawa NEGERI ini !”
Sebagai rakyat teruslah kawal Pemimpin Bangsa ini jangan sampai out of control dimanfaakan oleh mission of Cina Komunis seperti nasib presiden JOKOWI yang hanya sebagai Presiden Inlander of Cina. sebagai boneka budak asing aseng.
Harapan dari seluruh elemen Kerajaan Nusantara bila Presiden Terpilih adalah PRABOWO tidak ada cara lain bila kelak dilantik PRABOWO sebagai Presiden harus tegas dan berani.
Hal-hal penting yang harus kita pahami sebagai elemen rakyat dan langkah-langkah yang harus dilakukan dan diwaspadai oleh PRABOWO sebagai Presiden adalah sbb :
1. Meyakinkan rakyat PRABOWO adalah Presiden Rakyat Indonesia yang harus berjanji akan mengembalikan UUD1945 yang ASLI dan menjalankan secara murni dan konsekuen dan BERANI menghapus UUD2002 yang direalisasikan secara mutlak oleh rezim JOKOWI.
2. PRABOWO harus berjanji akan mengembalikan kedaulatan rakyat, mengembalikan tanah-tanah Ulayat milik kerajaan Nusantara yang dirampas oleh pemerintah republik kemudian dijual diobral ke asing dan berani menghapus perjanjian kontrak kerjasama 190 tahun dengan negara Cina Komunis. Karena ini adalah ciri pemimpin yang memiliki Integritas dan memiliki sikap dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
3. PRABOWO harus memiliki sikap sebagai seorang pemimpin yang The power self-leaders Pemimpin yang memiliki Kekuatan sendiri sebagai leader bukan sebagai boneka / wayang. Karena itulah ciri sosok seorang PEMIMPIN NEGARAWAN. Dan yang memiliki renstra, format dan roadmap building sistem tatanan negara kedepan BUKAN melanjutkan PROGRAM – PROGRAM JOKOWI.
4. Presiden untuk semua. Bukan Presiden golongan pendukungnya saja. Sehingga Rakyat Indonesia baik yang memilih atau yang tidak memilih beliau tetap dalam bingkai Persatuan didalam bingkai Rahmahtan Lil Alamiin, yang beliau sebagai Presiden Bangsa Indonesia In Syaa Allaah jauh lebih baik daripada presiden JOKOWI.
5. Seluruh elemen rakyat saat ini harus bersatu dan bukan saatnya untuk masih ribut-ribut capres curang. ANIES agar tidak tergesa-gesa mengambil sikap sebagai Oposisi seperti PDIP dan MEGAWATI sebab next yang dilawan mereka adalah PRABOWO dimana JOKOWI dan MEGAWATI sebenarnya masih dibawah satu komando XI JINPING Cina Komunis agar tetap eksisnya penguasa dari Koalisi Merah.
6. Memang realitanya dibuat curang dan hasilnya memang curang. Tapi bila cita-cita, rencana dan tujuan baik kita tidak sesuai dengan ekspektasi harapan artinya realita PRABOWO memang ditakdirkan Allaah yang menjadi PRESIDEN walaupun dengan “curang”. Inilah hasil buah dari produk Demokrasi pada sebuah negara yang bernama “REPUBLIK DEMOKRASI.”
7. Diprediksi PRABOWO hanya sebagai “Presiden Sementara” karena akan terjadi masa pemerintahan transisi (pemerintahan peralihan). Akan terjadi “pergolakan” di dalam “internal incumbent.”
8. Mendorong PRABOWO agar mengeluarkan DEKRIT PRESIDEN yang isinya diantara adalah pertama, Mengembalikan atau kembali kepada UUD 1945 yang ASLI yang harus dijalankan secara murni dan konsekuen. Kedua, Menghapus UUD 2002 karena akan mengancam integritas negara dan mengancam kedaulatan rakyat.
9. Waktunya PRABOWO harus lebih merapat kepada Dua Unsur Elemen Besar Inti Bangsa yaitu ULAMA dan KERAJAAN KESULTANAN NUSANTARA yang harus dilibatkan sebagai stakeholders bukan merapat kepada para partai-partai politik (politikus) karena mereka realita tidak memihak kepada kepentingan rakyat kedaulatan negara.
10. PRABOWO harus sadar bahwa ada tindakan strategi politik dari rezim Komunis RRC untuk menghentikan PRABOWO sebelum masa jabatan presiden (sebelum 5 tahun) untuk mempersiapkan GIBRAN sebagai presiden penggantinya.
11. PRABOWO harus sadar bahwa Dua Elemen Besar Inti ini nanti yang akan bakal sebagai “ULIL AMRI’ yang akan Memimpin, Mengatur dan Mengelola MASA DEPAN BANGSA NEGARA ini untuk menjadi sebuah NEGARA KUAT DAN BESAR. Masa depan bangsa ini bukan saatnya lagi dipimpin dan dikuasai dari kalangan POLITIKUS atau PARTAI-PARTAI POLITIK.
Amanah dari Kerajaan Nusantara ini agar dijalankan agar NEGARA tetap berada di jalan landasan Konstitusi berdasarkan PANCASILA dengan kembali kepada UUD 1945 yang ASLI, sehingga kebijakan politik yang diambil oleh pemimpin Bangsa tidak menjadi beban masa depan dan ancaman masa depan bagi seluruh Semesta dan anak Bangsa.
Bangsa NUSANTARA adalah bangsa yang berdaulat tegak lurus berdiri sendiri. Bangsa ini akan menjadi besar, kuat dan disegani karena memiliki Ideologi, Identitas Jatidiri bangsa yang tidak dimiliki bangsa lain. Yang tidak miring ke kanan (kapitalis) dan tidak miring ke kiri (komunis).
Nextnya Bangsa ini harus ada pemisahan secara konstitusi antara kekuasaan negara yang dipimpin oleh Kepala Negara (Yang Dipertuan Agung / Sultan) dan kekuasaan pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri (presiden) sebagai kepala birokrasi pemerintahan.
Sosok Kepala Negara adalah seorang yang adil yang memiliki Waskito, Wicaksono dan Wibisono dan berkharisma. Dan sosok Perdana Menteri adalah seorang yang smart cerdas dan harus memiliki kapasitas dan kapabilitas.
Kedua sosok itu hanya ada pada seorang pemimpin yang berkarakter religious and highly cultured (berilmu agama / amanah dan berbudaya tinggi) hanya merekalah yang dapat memimpin BANGSA yang besar ini bukan saatnya lagi bangsa yang BESAR ini dipimpin dari kalangan orang-orang Partai-Partai Politik (para pemain politik / politikus).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Sampah Indonesia: Potensi Energi Terbarukan Masa Depan

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Sebuah Kereta, Cepat Korupsinya

Menata Ulang Otonomi: Saatnya Menghadirkan Keadilan dan Menata Layanan

Gerbang Nusantara: Jatim Kaya Angka, Tapi Rakyat Masih Menderita

Imperium Tiga Samudra (5) — Ratu Gelombang

“Purbayanomics” (3), Tata Kelola Keuangan Negara: Terobosan Purbaya

Seri Novel “Imperium Tiga Samudra” (4) – Pertemuan di Lisbon

Habil Marati: Jokowi Mana Ijasah Aslimu?



No Responses