ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Dengan prinsip Rahmatan Lilalamin itu bisa dibangun kerjasama dengan siapa saja, termasuk dengan non muslim, dengan mereka yang mengaku sekuler, agnostik, dan seterusnya. Bahkan kita tidak memiliki beban apapun untuk berkolaborasi dengan mereka semua di kawasan Eropa dan di sleuruh dunia.
“Paradigma sekarang ini pendekatannya kan win-win, maju bersama, menang bersama. Tidak seperti dulu win-lose. Kalau zaman Thariq bin Zihad datang kesini, atau Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel kemudian menjadi Istambul. Itu paradigmanya masih wis-lose. The winner take all. Yang menang mengambil semuanya. Yang menang hidup yang kalah harus mati. Tapi sekarang formulanya win-win, maju bersama, menang bersama,” kata Dubes Najib
Hal-hal seperti ini perlu disadari, sehingga saat datang ke sana penuh percaya diri (fully confident), penuh keyakinan. Ini penting dismapaikan kepada adik-adik kita yang masih muda-muda. Masih kurang pengalaman, tetapi punya kelebihan idealisme. Ini harus ditopang, tidak dibiarkan.
“Saya punya peta, saya punya data. PCIM-PCIM ini kan modalnya idelaisme, sebagian besar masih kuliah, apalagi yang di Timur Tengah. Sebagian besar dari desa, yang urusan perut saja belum selesai. Tidak bisa diberikan tanggung-jawab besar sebagaimana yang saya ungkapkan tadi,” ungkapnya.
Baca Juga:
Lalu, dari mana harus memulainya? Dubes Najib memaparkan gagasannya untuk membangun pusat dakwah. Karena Eropa ini sudah seperti satu propinsi di Indonesia. Satu negara ke negara lain, atau satu kota kota lain, hanya perlu waktu 1-2 jam saja.
Untuk menentukan dimana pusat dakwahnya, dia mengusulkan untuk disurvey dahulu. Mana yang paling cocok (comfortable) untuk memulainya. Plaing tidak untuk kawasan Uni Eropa ini cukup satu dulu. Bisa di Madrid, di London, di Jerman, atau tempat lainnya. Lakukan kajian secara serius.
“Bagi saya membangun pusat dakwah dengan perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang, ini jauh lebih menarik daripada membeli gereja untuk diubah menjadi masjid. Kalau saya ditanya apa saja kegiatan yang bis dilakukan di pusat dakwah itu. Banyak. Yang secara rutin misalnya membuat boarding school tingkat Tsanawiyah dan Aliyah (tingkat SMP dan SMA). Kita kan punya pengalaman mengella Mualimin dan Mualimat. Tetapi dengan standar Eropa, standard Barat.Saya yakin bukan hanya imigran muslim yang ada di kawasan Eropa ini mengirim anak-anaknya ke boarding school yang dikelola Muhammadiyah, tetapi kawasan muslim dikawasan Eropa ini yang jumlahnya sudah jutaan, akan megirimkan anak-anaknya kesini. Dan bukan mustahil dari anah air juga akan mengirimkan anak-anaknya kesini. Karena saya lihat anak-anaknya orang kaya Indonesia sejak SMP-SMA sudah dikirim kesini untuk sekolah. Dengan harapan orangtuanya nantinya mereka bisa berkompetisi ditingkat global. Karena dunia ini semakin sempit,” paparnya.
Pengalaman Buya Hamka, jelasnya, ketika mendidirkan sekolah Al Azhar, dia melihat di Jakarta kelompok menengah muslim yang kaya dan menjadi pejabat, tidak menemukan sekolah Islam yang baik dan berkualitas. Didirikanlah Al Azhar an dampaknya luar biasa sampai sekarang.
Sebelumnya kita tahu adanya pondok modern Gontor. Pada jamannya memberikan alternatif pendidikan dan terbukti alumninya menjadi orang-orang hebat. Nah, sekarang sambungnya, diperlukan Al Azhar-Al Azhar baru. Diperlukan pesantren modern, atau bahkan bisa saya katakan pesantren super modern.
“Dan itu memugkinkan dilakukan disini oleh Muhammadiyah,” tegasnya.
Yang lain, mislanya, pusat dakwah itu bisa digunakan untuk mengakslerasi kader-kader Muhammadiyah supaya Go International. Ditempa disini.
“Kita punya satu orang Syamsi Ali, hebat sekali, bisa mewarnai dakwah di Amerika. Kalau kita bisa bikin pusat dakwah di Spanyol, misalnya, ratusan Syamsi Ali bisa kita cetak. Bahkan ribuan Syamsi Ali bisa kita cetak. Apa susahnya? Saya kenal secara personal, Syamsi Ali itu mengembara, atas inisiatifnya sendiri dengan keterbatasan yang dia alami. Dari Sulawesi Selatan ke Pakistan, lalu ke Saudi Arabia, baru ke New York. Ini kan by nature. Kalau kita buat by design akan hebat sekali. Anak-anak kita itu pinter-pinter dan punya potensi, menyamai bahkan melebihi Syamsi Ali,” jelas Dubes Najib.
Yang lain misalnya, papar Dubes Najib setrusnya, kita punya 100 lebih PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Sekarang PTA (Perguruan Tinggi Aisiyah) juga berkembang. Ini perlu dimediasi untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi hebat dan penting di kawasan Eropa ini.Tidak bisa dilepas sendiri.
“UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) itu hebat sekali. Atas inisiatifnya sendiri jalan dan sukses. Tetapi kalau ini dilakukan secara bersama-sama, paling tidak 10 perguruan tinggi Muhammadiyah yang besar, seperti Yoya, Solo, Sumatera Utara, Malang, Palembang, itu diberi tugas untuk bersama-sama melakukan, waduh..bayangan saya, tukar menukar dosen, tukar menukar mahasiswa, join riset, join publication, dampaknya akan dahsyat,” tegasnya.
Kalau hal itu terjadi, kader Muhammadiyah di tanah air akan mengalami akselerasi dan promosi ketingkat global, tetapi yang ditanah air ini juga mengalami percepatan. Karena ilmuwan-ilmuwan barat ini akan berdatangan ke pergururuan tinggi Muhammadiyah diberbagai kota.
“Mereka bisa menjadi partner riset, guest lecture, mereka bisa menjadi pembimbing anak-anak kita di tanah air. Rumah sakit Muhammadiyah ngirim dokternya ke Barat. Dokter Barat datang dengan skema pertukaran, berbagi pengalaman, dan seterusnya. Banyak sekali yang bisa dilakukan,” pungkasnya
EDITOR: REYNA
Related Posts

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza

AS Tolak Peran Hamas dan UNRWA di Gaza, Blokade Bantuan Israel Berlanjut

Pemerintahan Trump akan membuka suaka margasatwa Alaska untuk pengeboran



เรียนต่อจีนOctober 16, 2024 at 6:40 pm
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]
weblinkDecember 2, 2024 at 8:54 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]
altogelDecember 3, 2024 at 6:49 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]
แนะนำเกมสล็อตแตกบ่อยจาก ADVANTPLAY SLOTDecember 5, 2024 at 6:26 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]
pg slotJanuary 8, 2025 at 11:45 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]
F1 shakesJanuary 16, 2025 at 10:28 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/internasional/masyarakat-internasional-menanti-kehadiran-muhammadiyah-2/ […]