Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Umumnya kalau orang memberi bantuan kepada orang lain yang sedang membutuhkan dan si pemberi bantuan itu orang yang beragama, maka biasanya sifat bantuan itu berdasarkan keikhlasan, tidak minta balasan. Kata guru ngaji saya waktu kecil dulu beliau mengibaratkan memberi bantuan dengan tulus ikhlas itu seperti kalau kita buang hajat, setelah dikeluarkan tidak ditengok atau dipikirkan lagi.
Tapi didunia politik, apalagi politik internasional berlaku hukum “tidak ada makan siang yang gratis” dengan katan lain “saya ngasih bantuan pada anda lalu apa imbalannya”. Apalagi kalau kepala negara pemberi bantuan itu berlatar belakang seorang pengusaha bukan politisi seperti Donald Trum Presiden Amerika Serikat maka hampir disemua kebijakannya itu mengandung untung rugi hitungan dagang.
Hal itu terjadi sekarang ini dimana presiden Trump berjanji akan membantu Ukraina dengan mengirim senjata rudal canggih Patriot untuk melawan Rusia. Perlu diketahui rudal Patriot buatan perusahaan Amerika Serikat Raytheon itu satu unit harganya US$ 1- 6 juta. Kita ambil harga yang tertinggi yaitu US$ 6 juta itu setara dengan Rp 96 milyar (bila 1 US$ = Rp 16.000).
Karena itu Trump punya hitung-hitungan dagang yakni membantu Ukraina dengan rudal Patriot itu tapi dengan skema menjual senjata kepada sekutu NATO-nya di Eropa sehingga mereka dapat menyediakannya ke Ukraina saat berjuang untuk menangkis eskalasi baru-baru ini dalam serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia, kata Presiden Donald Trump dan kepala diplomatnya. “Kami mengirim senjata ke NATO, dan NATO membayar senjata itu, 100%,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan NBC News Kamis malam. “Jadi apa yang kami lakukan adalah, senjata yang keluar akan masuk ke NATO, dan kemudian NATO akan memberikan senjata itu (ke Ukraina), dan NATO membayar senjata itu.” Agar rencana ini berhasil maka Trump “menekan” sekutunya seperti Jerman, Perancis dan Inggris agar “mau” membeli rudal itu dulu, baru nanti dikirim ke Ukraina. Ini dilakukan karena Ukraina yang negaranya sudah hancur lebur itu tentu tidak mampu membeli senjata canggih mahal itu.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada media bahwa beberapa senjata buatan AS yang dicari Ukraina dikerahkan dengan sekutu NATO di Eropa. Senjata-senjata itu dapat ditransfer ke Ukraina, dengan negara-negara Eropa membeli
Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara Patriot buatan AS untuk menghentikan rudal balistik dan jelajah Rusia. Pemerintahan Trump telah bolak-balik untuk memberikan bantuan militer yang lebih penting ke Ukraina lebih dari tiga tahun setelah invasi Rusia. Setelah jeda singkat dalam beberapa pengiriman senjata, Trump mengatakan dia akan terus mengirim senjata pertahanan ke Ukraina.
Para pejabat AS mengatakan minggu ini bahwa beberapa sedang dalam perjalanan.
Senjata AS yang sudah ada di Eropa dapat ditransfer ke Ukraina di bawah proposal Trump, seperti halnya senjata buatan Amerika yang sebelumnya dibeli oleh sekutu.
Jaman pemerintahan presiden Joe Biden Kongres AS telah memberikan suara melalui lima RUU yang telah memberikan bantuan kepada Ukraina sejak perang dimulai, yang terakhir dilakukan pada April 2024. Total otoritas anggaran di bawah RUU ini – angka “headline” yang sering dikutip oleh media berita – adalah $ 175 miliar.
Sebelumnya Presiden Donald Trump pernah mengatakan kepada Presiden Ukraina Zelensky bahwa kalau ingin minta perlindungan keamanan (security) dari AS maka kekayaan sumber daya alam Ukraina harus diberikan kepada AS – sebagai imbalan.
Jadi harap maklum kalau seorang Presiden itu latar belakangnga pedagang maka kebijakan bantuannya kepada negara lain itu harus dihitung berdasarkan kacamata dagang “aku dapat apa” atau “berapa imbalan yang aku terima”.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Air minum di Teheran bisa kering dalam dua minggu, kata pejabat Iran

Perintah Menyerang Atas Dasar Agama

Forum Bhayangkara Indonesia DPC Ngawi Layangkan Somasi ke Camat Kwadungan Soal Pengisian Calon Sekdes Desa Tirak

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote



No Responses