Oleh: Muhammad Chirzin
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt atas segala nikmat yang dilimpahkan kepada kita.
Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Rasulullah saw dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Berkat rahmat Allah swt dan karunia-Nya kita dapat menjalani bulan Ramadhan 1446 H dengan berpuasa, shalat tarawih, tadarus Al-Quran, i’tikaf, shadaqah, dan kebajikan-kebajikan lainnya.
Kita merayakan hari Idul Fitri pasca pergantian Presiden Republik Indonesia. Bangsa ini merindukan insan penerang sejarah, bukan penumpang gelap atas penderitaan umat.
Semoga Allah swt memberikan bimbingan dan kekuatan lahir dan batin kepada para pemegang amanat di negeri ini.
“Laisal ‘id liman labisal jadid, walakinnal ‘id liman taqwahu yazid – hari raya bukan milik mereka yang berbaju baru, tapi milik mereka yang bertambah takwa.”
“Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi orang-orang yang berpuasa, dan hari kemenangan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.” (HR Abu Dawud)
Hari raya adalah saat yang tepat untuk memperkuat tali persaudaraan dan persatuan. Hari raya momen perubahan dan peningkatan.
Meminta maaf secara tulus tidaklah mudah. Ia bukan sekadar untaian kata di bibir, melainkan cerminan kejernihan hati, buah pengendalian diri, dan kemenangan ruhani.
Maaf sejati lahir dari pengakuan kesalahan dan tekad untuk berubah, menundukkan ego dan membersihkan jiwa.
Salah satu bukti keberhasilan puasa adalah kemampuan untuk memaafkan.
Dengan berlapar-lapar di siang hari, pikiran menjadi lebih jernih, hati terdorong untuk jujur, dan kesalahan-kesalahan yang tertutup kabut nafsu menyeruak.
Puasa kesempatan memohon ampunan kepada Allah, memperbaiki diri, dan memperbaiki hubungan dengan sesama, serta menata kembali langkah hidup dengan tulus.
Dengan berpuasa, berzikir, bersedekah, dan mempererat silaturahmi, karat-karat nafsu terkikis habis. Dari sana tumbuh karakter taqwa: jujur, amanah, sabar, dan peduli.
Madrasah ruhaniyah Ramadhan melahirkan insan muttaqin yang saleh secara personal dan sosial.
Kejujuran bukan sekadar slogan, dan kepedulian bukan sekadar retorika. Masyarakat pun tumbuh beradab dan kuat.
Setelah sebulan penuh menjalani proses menanggalkan lapisan kegelapan jiwa, kita kembali ke fitrah manusia yang suci, jujur, dan penuh empati.
Jika Ramadhan kita berpuasa, qiyamullail, tilawah, dan shadaqah, maka tidak ada akhir kita dengannya, sebab ibadah tidak berakhir dengan hari raya, tapi dengan ajal tiba.
Idul Fitri momentum revolusi mental dan akhlak kolektif.
Idul Fitri titik balik pembaruan diri, menjadi pribadi istiqamah, jujur dan amanah, menjadikan masyarakat lingkungan yang saling menguatkan, mandiri, adil, dan berdaulat secara nilai dan budaya.
Idul Fitri kemenangan kembali ke kemurnian nurani.
“Takwa ialah menjauhi yang haram dan merugikan, serta melakukan yang wajib dan bermanfaat.” (Umar bin Khathab)
“Tidak ada ilmu kecuali melalui ketakwaan, dan tidak ada akal kecuali bersama adab sopan santun.” (Imam Syafi’i)
“Orang bertakwa memiliki tanda pengenal: jujur dalam berbicara, memenuhi janji, menyambung tali silaturahmi, menyayangi kaum lemah, mencurahkan kebaikan, dan pemurah.” (Hasan al-Bashri)
“Orang cerdas bukan yang tahu kebaikan atau kejelekan, melainkan orang yang tahu kebaikan lalu mengikutinya, dan tahu kejelekan lalu menjauhinya.” (Sufyan bin Uyainah)
Allah swt berjanji kepada orang yang bertakwa:
Mereka yang berkata: “Tuhan kami adalah Allah” dan selanjutnya mereka berpegang teguh pada kejujuran, para malaikat akan turun kepada mereka dari waktu ke waktu dan berkata: “Janganlah khawatir dan jangan sedih; terimalah berita gembira tentang surga yang dijanjikan kepadamu.” (QS Fushilat/41:30)
Sungguh bagi orang yang bertakwa, segala keinginan hati akan terpenuhi. (QS An-Naba`/78:31)
Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan akan dibawa ke dalam surga berbondong-bondong, sehingga bila mereka sampai ke sana, dan pintu-pintu gerbang dibuka, para penjaganya berkata: “Salam bagimu, berbahagialah, maka masuklah, kekal di dalamnya.” (QS Az-Zumar/39:73)
Cepat-cepatlah dalam berlomba mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga seluas langit dan bumi, disediakan bagi orang bertakwa.
Mereka yang menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit, dapat menahan amarah, dan dapat memaafkan orang. Allah mencintai orang yang berbuat baik.
Dan mereka yang bila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri segera mengingat Allah, dan memohon ampunan atas segala dosanya; dan siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa demikian padahal mereka tahu.
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, tempat mereka tinggal selamanya; itulah pahala terbaik bagi orang yang beramal. (QS Ali Imran/3:133-136)
“Tuhan, kami telah menganiaya diri kami, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, pasti kami termasuk orang yang rugi.” (QS 7:23)
“Tuhan, janganlah menghukum kami jika kami lupa atau melakukan kesalahan; Tuhan, janganlah memikulkan kepada kami beban berat seperti yang Engkau bebankan kepada mereka yang sebelum kami; Tuhan, janganlah memikulkan kepada kami beban yang tak mampu kami pikul; hapuskanlah segala dosa kami, ampunilah kami, rahmatilah kami. Engkaulah Pelindung kami, tolonglah kami atas golongan kafir.” (QS 2:286)
“Tuhan, jadikanlah pasangan-pasangan hidup kami dan keturunan kami cendera mata bagi kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang yang bertakwa.” (QS 25:74)
“Ya Tuhan, anugerahilah kami rahmat dari pihak-Mu, dan dalam perkara kami berikanlah kepada kami jalan yang benar.” (QS 18:10)
“Tuhan, jangan sesatkan hati kami setelah Kaubimbing kami, berilah rahmat kepada kami, Engkau Maha Pemberi.” (QS 3:8)
“Tuhanku, berilah aku peluang untuk bersyukur atas nikmat-Mu yang Kau-limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan supaya aku dapat mengerjakan perbuatan baik yang Kau-ridhai; berilah aku kebaikan bagi anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada-Mu, dan sungguh aku tunduk kepada-Mu.” (QS 46:15)
“Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia ini, dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari azab api.” (QS 2:201)
Semoga Allah swt menerima amal kita, mengampuni dosa kita, dan menjadikan kita pemenang sejati: insan fitri penebar rahmat dan cahaya Ilahi.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bertambah takwa, dan dikaruniai panjang umur, sehingga bertemu dengan Ramadhan tahun depan dengan ketaaan yang berlipat ganda.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote

Kunjungan Jokowi Dan Gibran Ke Keraton Kasunanan Mataram Surakarta Hadiningrat

Krisis Spiritual di Balik Krisis Ekonomi

Tambang Ilegal Diduga Kebal Hukum, LSM Gresik Minta APH Setempat Dan Polda Jatim Bertindak Tegas

Insentif Untuk Berbuat Dosa



No Responses