Nabi Musa Dan Misteri Tragedi KM 50 Dalam Perspektif Sejarah

Nabi Musa Dan Misteri Tragedi KM 50 Dalam Perspektif Sejarah

Oleh : Maiyasyak Johan

Sebagaimana dikisahkan, Nabi Musa alaihi salam adalah seorang bayi yang selamat dari kejaran pemerintahan Mesir kuno dibawah rezim Firaun laknatullah.

Perintah cari dan bunuh telah dikeluarkan oleh Fir’aun laknatullah. Perintah itu tidak menentukan anak siapa yang harus dicari dan dibunuh, melainkan setiap anak. Sebagai akibatnya cukup banyak bayi tak berdosa mati ditangan pasukan Firaun.

Anehnya, atas kehendak Allah Bayi yang bernama Musa Alaihi Salam lolos dari maut setelah ibunya melakukan apa yang mesti dilakukan. Bahkan, kemudian bisa menjadi penghuni istana melalui istrinya Fir’aun.

Ketika itu, bukan saja Firaun dan para Menteri serta komandan pasukannya, bahkan dukun-dukun dan tukang sihirnya tak sadar, bahwa masuknya Bayi Musa adalah awal dari terpenuhinya mimpi Fir’aun, bahwa ia dan seluruh pasukannya akan ditenggelamkan dilaut, dan khusus untuk mayatnya akan dijaga, hingga semua orang didunia ini bisa melihatnya sampai hari ini dan bisa dijadikan iktibar bagi yang mau berpikir.

Kisah Nabi Musa AS bukanlah kisah satu-satunya tentang anak-anak atau bayi yang diselamatkan Allah SWT dari kekejaman penguasa zholim atau tentang keajaiban anak-anak lain, tetapi tentu saja dengan derajat yang berbeda. Ada yang nabi ada yang bukan dan yang ini agaknya bisa kita sebut zuriat Nabi. Begitulah saya melihat misteri km 50.

AL-kisah, dalam peristiwa perburuan Haeres atau Efpei-1 dan rombongan juga ada bayi dan anak-anak yang merupakan cucu dari beliau yang tentu saja merupakan zuriat Nabi.

Bagaimana proses pengejaran itu sampai hari ini masih misteri. Namun terlepas dari itu semua, ternyata bayi dan anak-anak itu kini tanpa kita sadari telah berubah posisi menjadi saksi sekaligus bukti kepada dunia.

Apa kesaksian mereka? Kesaksiannya adalah kisah yang tidak ditulis dan tidak diucapkan, tetapi melekat di akal sehat semua manusia yakni logika yang berkata: “mana ada orang didunia ini membawa bayi dan anak-anak untuk menyerang orang-orang bersenjata yang tak dikenal dan tak mengenalkan diri”. Kecuali baru belakangan mengakui mereka adalah Polisi yang menghabisi 6 (enam) pengawal Atuk dari bayi dan anak-anak tersebut.

Sampai disini perdebatan sebenarnya sudah bisa dihentikan. Penyusuran tentang misteri bisa dilanjutkan secara lebih logis dan runtun – untuk melihat tentang aspek kekerasan dan pelanggaran HAM-nya.

Bayi dan anak-anak memang tak pandai bercerita. Namun Allah sebagai pencipta mereka memberitahu kita — tak ada manusia yang tak menyayang bayinya, dan tak ada yang tak melindunginya. Jadi mustahil dan sangat tidak logis ada orang membawa bayi dan anak-anak menghadapi bahaya apalagi ke medan laga”.

Jakarta,18 Desember 2020

EDITOR : SETYANEGARA

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. official websiteJanuary 5, 2025 at 2:32 am

    … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/nabi-musa-dan-misteri-tragedi-km-50-dalam-perspektif-sejarah/ […]

  2. try this websiteFebruary 3, 2025 at 6:20 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/nabi-musa-dan-misteri-tragedi-km-50-dalam-perspektif-sejarah/ […]

  3. free accountFebruary 5, 2025 at 8:55 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 84834 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/nabi-musa-dan-misteri-tragedi-km-50-dalam-perspektif-sejarah/ […]

Leave a Reply