Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-13): Latihan Menggunakan Senjata

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-13): Latihan Menggunakan Senjata
Dr Muhammad Najib, Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol dan UN Tourism

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-13

Sesudah shalat Asar berjamaah di masjid, Mujahid berzikir sambil menundukkan kepalanya. Perasaannya sedang malas sore itu, karena itu Ia ingin berlama-lama duduk di situ. Walaupun bibirnya terus bergerak, tapi pikirannya melayang ke mana-mana. Sekali-sekali Ia mengangkat kepalanya memperhatikan orang-orang yang sedang meninggalkan masjid. Ia menatap jam tua yang digantung di dinding mengayunkan bandulnya ke Kiri dan ke Kanan. Jendela-jendela besar tanpa daun. Rak yang berisi Al-Quran dan buku-buku lama yang ditulis dengan huruf Arab tanpa baris. Ketika matanya tertumbuk pada kalender yang tergantung di situ, ingatannya langsung berputar.

Tanpa terasa enam bulan Ia sudah berada di sana. Tapi Aku di sini untuk tujuan mulia, pikirnya menghibur diri. Alhamdulillah ilmu agamaku bertambah. Aku sekarang bisa mengerti bacaan Al-Quran tanpa harus melihat terjemahan. Walaupun untuk berbicara bahasa Arab masih sulit. Tapi untuk bicara sehari-hari dengan kata-kata sederhana, alhamdulillah Aku sudah bisa. Aku juga sedikit paham bahasa Urdhu. Aku juga mulai paham dunia politik, walaupun Aku tidak tertarik. Pikiran Mujahid melayang ke mana-mana.

“Hid…! Hid… Mujahid!”, terdengar seseorang memanggilnya dari luar masjid yang membuyarkan lamunannya.

Ia lalu menoleh, “Ah, Rizali!”, gumamnya.

“Antum ditunggu, yang lainnya semua sudah siap”, katanya lagi.

Mujahid lalu berdiri perlahan dengan wajah penasaran.

“Hari ini Kita dapat latihan istimewa”, kata Rizali lagi.

“Istimewa apanya?”, responnya acuh.

“Sekarang Kita mendapat kesempatan memegang senjata”, katanya menjelaskan.

“Antum serius?”, tanya Mujahid tidak percaya.

“Ah, Antum ini! Apa Ana pernah berbohong?”.

Tampak wajah Mujahid berbinar. Keinginanya untuk belajar menembak sudah lama dipendamnya diam-diam.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Rizali dan beberapa rekan dari Malaysia, Filipina dan Thailand yang seluruhnya berjumlah sepuluh orang. Namanama mereka sudah mendapat persetujuan dari Markaz. Dengan menggunakan truk kecil yang ditutup terpal, mereka bersepuluh dibawa ke suatu tempat di luar kota yang jaraknya sekitar sepuluh kilometer. Truk itu memasuki gerbang besar yang di depannya diberi beberapa penghalang beton sehingga truk harus bergerak perlahan dan berkelok-kelok. Di depan gerbang, pengantar yang duduk di samping sopir harus melapor. Ia menunjukkan surat yang memuat sepuluh nama penumpangnya. Mereka lalu membuka portal dan mempersilakannya masuk. Ada beberapa orang yang bergerombol di pos penjagaan itu yang semuanya memanggul senjata laras panjang.

Truk kemudian melalui tanah lapang, terus bergerak melingkar ke gedung utama lalu berhenti. Mereka dipersilakan turun satu per satu, lalu masuk ke ruang tunggu. Hanya ada kursi sederhana yang dijajar di ruang. Tidak lebih lima menit, seseorang berperawakan tegap dan tinggi datang. Orang ini mengenakan seragam militer berwarna cokelat muda kekuningan warna gurun dengan sepatu bootst dan sabuk besar dipinggangnya. Ia menyalami satu per satu sembari menyebut namanya; Iqbal.

Dengan menggunakan bahasa Inggris, Iqbal mengajak mereka ke suatu ruangan. Di ruangan itu, Ia mengenalkan beberapa jenis senjata yang menjadi koleksi Markaz. Ia mengambil salah satu yang tampak paling sederhana. Ia kemudian mengurai senjata itu. Kemudian memasangnya kembali. “Senjata ini namanya Kalashnikov, ini buatan Rusia”, katanya sambil mengarahkan pandangannya pada mereka yang menyaksikannya. Lalu satu per satu dipersilakan mencoba membuka dan memasangnya kembali.

Baca Juga:

Setelah selesai pengenalan, Mereka dibawa ke suatu ruangan. Setiap orang diberi senjata persis sebagaimana yang diperkenalkan sebelumnya. Mereka diajari cara memanggulnya. Setelah semua bisa melakukannya dengan benar, mereka lalu diminta berjalan lagi ke kendaraan satu per satu beriringan. Kendaraan segera bergerak ke sebuah tanah lapang.

Ketika turun, Mujahid melihat sebuah tempat latihan menembak. Seperti stadion olahraga atletik. Tanahnya diberi garis-garis dimana bagian ujungnya diletakkan papan yang di tengahnya terdapat lingkaran-lingkaran mulai dari yang kecil sampai lingkaran yang besar. Jaraknya sekitar lima puluh meter. Mereka diminta berdiri lima orang secara bergantian. Sementara kelompok pertama berlatih yang lainnya diminta memperhatikan. Tiap-tiap peserta latihan mendapat peluru. Mereka diajari bagaimana memasukkan peluru ke tempatnya dan bagaimana membidik sasaran.

“Pangkal senjata harus menempel ke bahu agar tidak goyang”, kata Iqbal sambil memeriksa anak didiknya itu satu per satu.

“Posisi senjata harus lurus ke depan”, katanya lagi sambil terus mengawasi.

“Gunakan tangan Kiri untuk menopang, agar ujung tidak goyang!”, perintahnya sambil terus bergerak memeriksa. Sesekali Ia berhenti untuk membetulkan posisi senjata.

“Tunggu sampai ada perintah berikutnya”, katanya lagi. Setelah yakin semua siap, barulah Ia memberi perintah

“fire…!”. Suara letusan membahana di lapangan itu.

Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang, hingga setiap orang menghabiskan sepuluh butir peluru.

Setelah selesai, mereka kembali ke gudang untuk menyimpan kembali senjata-senjata. Ketika meninggalkan gudang, Mujahid dan kawan-kawan berpapasan dengan dua orang kulit putih dan berambut pirang, yang diantar oleh seorang yang mengenakan serban Afghanistan.

“Siapa mereka?”, tanya Mujahid kepada Zunaidi.

“Di sini banyak orang Amerika”, jawab Zunaidi

“Untuk apa Mereka berada di sini?”.
“Untuk membantu para Mujahidin”.

Bantuan dalam bentuk apa?”.

“Orang-orang Amerika menjadi semacam penasihat militer para komandan Mujahidin. Mereka juga banyak menyuplai informasi intelijen. Selain itu, beberapa jenis senjata didatangkan dari Amerika seperti Stinger yang terkenal itu”.

“Tapi kenapa sebagian besar senjata yang diperkenalkan tadi buatan Rusia?”.

“Sebagian dari senjata-senjata itu adalah senjata rampasan perang yang diperoleh para Mujahidin dalam pertempuran-pertempuran melawan tentara Rusia. Sebagian yang lain didapat dengan cara membelinya secara diam-diam dari tentara Uni Soviet sendiri. Selain itu, juga karena harganya jauh lebih murah dibanding senjata buatan Amerika”.

Tentara Uni Soviet biasa korupsi juga rupanya, pikir Mujahid.

“Selain Amerika, negara mana lagi yang membantu?”.

“Banyak, tapi yang besar adalah Pakistan dan Arab Saudi”.

“Pemerintah Arab Saudi banyak membantu dengan uangnya. Salah seorang yang sangat terkenal kedermawanannya adalah jutawan bernama Osama bin Laden. Ia sangat dikagumi di sini. Selain dermawan Ia juga sangat berani terjun ke medan perang. Sementara itu, pemerintah Pakistan membantu dengan fasilitas, tenaga ahli dan informasi”.

“Informasi seperti apa, misalnya?”.

“Dalam perang itu intelijen sangat penting, Badan intelijen Pakistan yang bernama ISI bekerja sama dengan CIA Amerika dan Badan Intel Saudi yang bernama Istakhbarat. Tokoh ISI yang banyak disebut bernama Letnan Jenderal Hameed Gul”.

Karena asyiknya mengobrol, tanpa terasa mobil yang mereka tumpangi mulai mengurangi kecepatannya. Gerbang Ma’had sudah di depan mata.

(Bersambung…..)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ

Last Day Views: 26,55 K

13 Responses

  1. التواصل بجامعة المستقبلApril 21, 2023 at 10:38 pm

    التواصل بجامعة المستقبل

    […]Sites of interest we’ve a link to[…]

  2. agen slotSeptember 27, 2023 at 4:17 pm

    … [Trackback]

    […] There you can find 9939 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  3. Medicijnen bestellen zonder recept bij Benu apotheek vervanger gevestigd in Den HaagNovember 20, 2023 at 6:17 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  4. แทงบอล sbobetMarch 19, 2024 at 6:41 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  5. ai nudeMarch 21, 2024 at 10:44 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  6. check this site outMarch 23, 2024 at 8:48 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  7. Empire777 มีความแตกต่างจากค่ายคาสิโนอื่นอย่างไรJune 12, 2024 at 5:45 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  8. มีหวยอะไรที่น่าสนใจบ้างใน LSM99July 8, 2024 at 6:11 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  9. vetro di ossicodone mundipharma da 80 mgJuly 12, 2024 at 11:30 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  10. เช่ารถตู้พร้อมคนขับSeptember 12, 2024 at 8:10 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  11. bangkok tattooSeptember 17, 2024 at 7:28 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  12. เกมไพ่ดัมมี่December 21, 2024 at 7:34 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

  13. สล็อต เครดิตฟรีJanuary 3, 2025 at 10:55 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-13-latihan-menggunakan-senjata/ […]

Leave a Reply