Jika merujuk pada Al Qur’an secara benar, maka kita tidak saja menemukan betapa kitab suci ini memberikan penghargaan yang sangat tinggi terhadap akal manusia. Logika dan berfikir menjadi proses untuk memahami ciptaanNya yang akan bermuara pada mengimani keberadaanNya. Dengan kata lain antara hati dan otak atau antara keyakinan dan fikiran bukan saja seharusnya berjalan seiring, lebih dari itu seharusnya saling menopang dan saling melengkapi. Jika muncul ketidak serasian atau ketidak sinkronan diantara keduanya, maka kita harus introspeksi diri, mungkin saja ilmu yang terakumulasi di kepala belum cukup atau perkembangan sain dan teknologi belum menjangkau atau pemahaman kita terhadap ayat-ayat Al Qur’an keliru.
Novel ini berkisah seputar masalah ini.
Karya: Dr Muhammad Najib
Dubes RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UN Tourism
================================
SERI-6 : HARTA KARUN YANG BELUM DIGALI
Sesudah sarapan pagi bersama istri dan anak-anaku, seperti biasanya Aku lalu berganti pakaian kerja. Sebelum berangkat ke kantor dengan kendaraan umum Aku mengecek WA barangkali ada pesan penting atau penugasan mendadak dari kantor. Ternyata muncul sebuah pesan berbunyi: “Saya mendapatkan saran dari KBRI untuk menemui anda sebelum mengunjungi Indonesia, kapan bisa ? Dari Noam Shamy”.
“Dari siapa mendapatkan nomor HP Saya ?”, kataku menyelidik sebagai bagian dari kehati-hatian.
“Dubes”, jawabnya.
“Hari ini bisa”, jawabku.
“Jam berapa ?”, responya kembali.
“Antara jam 10.00 – 13.00”, jawabku
“Dimana ?”.
“Di kantor UN Tourism”.
“Esta bien”, katanya mengkonfirmasi dalam Bahasa Spanyol.
“De nada”, jawabku dengan bahasa yang sama.
Sesampainya di kantor Aku berpesan kepada front office jika siang itu Aku akan kedatangan tamu, jika ia datang agar langsung diantar ke ruang tamu lalu Aku diberitahu.
“Buenos Dias !”, kata Noam mengucapkan selamat pagi dalam Bahasa Spanyol.
“Muy Buenos Dias”, jawabku.
“Encantado”, katanya menyatakan kegembiraannya.
“Muy Encantado”, jawabku sebagai balasan.
Noam lalu menceritakan bahwa ia adalah seorang bird wacher alias penggemar burung. Ia sudah mengunjungi banyak negara, bagi Noam Indonesia adalah negara yang paling menarik. Ia sudah mengunjungi Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, NTT, Bali, dan Jawa. Kali ini ia akan mengunjungi Sumatra.
“Sudah berapa kali ke Indonesia ?”, tanyaku.
“Dua kali, dan setiap kali kunjungan saya berada di sana antara dua sampai tiga bulan”, jawabnya.
“Sendirian ?”, tanyaku menyelidik.
“Yang pertama berdua, sedangkan yang kedua bertiga, kali ini saya akan ditemani delapan orang”
“Wah rombongan besar !”, komentarku.
“Sebenarnya banyak yang mau ikut, akan tetapi saya harus berhati-hati jangan sampai mengecewakan mereka”, komentarnya.
“Apa yang bisa saya bantu ?”.
“Tidak ada karena semuanya sudah siap, juga kami sudah terbiasa mengunjungi tempat-tempat terpencil dan kami sudah mengenal Indonesia”.
“Lalu ?”, tanyaku ingin to the point.
“Justru kedatangan saya ingin membantu Indonesia agar pemerintah maupun masyarakatnya menyadari bahwa anda memiliki harta karun yang perlu digali”, katanya.
“Maksudnya ?”, kataku penasaran.
“ Ijinkan saya menceritakan agak panjang, saya tergabung dalam organisasi penggemar burung di tingkat global yang anggotanya lebih dari satu juta dan saya salah seorang pengurusnya. Para penggemar ini punya pengurus di setiap negara dan mereka saling berkomunikasi. Salah satu program yang paling diminati adalah mengunjungi wilayah-wilayah yang memiliki jenis burung unik dan menarik. Karena itu, sejumlah negara kini menjadikannya sebagai destinasi baru yang potensial mendatangkan devisa”.
“Bisakah disebutkan negara mana yang sudah memulainya ?”, kataku.
“Costa Rica dan Peru bukan saja sudah memulai akan tetapi sudah cukup sukses, bahkan menjadikannya sebagai salah satu sumber devisa andalan”.
“Apa saran yang bisa saya sampaikan untuk pemerintah di Indonesia ?”, kataku tidak ingin berputar-putar.
“Perlu diketahui bahwa Indonesia memiliki 1.836 species burung yang berbeda, Dimana sekitar lima ratus jenis sudah termasuk jenis burung langka di dunia. Bagi penggemar burung ada kewajiban moral untuk melindunginya”.
“Apa yang anda bisa bantu ?”, kataku mengejar.
“Kami bisa mengkomunikasikan jenis-jenis burung yang langka dan menarik yang dimiliki oleh Indonesia kepada seluruh anggota, kami juga bisa mengorganisir kunjungan, serta kami siap berkolaborasi dalam bentuk program untuk melindungi burung-burung itu”.
“Lalu apa yang diperlukan dari kami”.
“Mengembangkan destinasi wisata burung tidak perlu anggaran besar juga tidak perlu fasilitas mewah termasuk berbagai infrastruktur, karena kami sudah terbiasa keluar-masuk hutan. Yang diperlukan adalah rasa aman, daerah-daerah yang memiliki burung mudah dijangkau, masyarakat diajak menjaga dan melindunginya”.
“Ada saran lain ?”.
“Masyarakat dibina agar mampu melihat potensi ini untuk menjadi sumber ekonomi baru”
“Bisa memberikan contoh wilayah-wilayah di Indonesia yang bisa menjadi prioritas ?”.
Noam lalu mengeluarkan HPnya, sambil berkata: “Cendrawasih di Papua, Jalak Bali di Bali bagian Barat, Elang Flores di NTT”.
Sambil mengeluarkan HP dari saku celanya ia melanjutkan :”Ini buru-burung yang saya rekam sendiri”, sambil menampilkan video sejumlah burung yang berkicau dengan suara merdu bahkan sebagian tampak bagai menari saat berkicau di pagi menjelang fajar.
“Subhanallah !”, bibirku bergumam spontan. Biginikah cara hewan-hewan ini berzikir untuk mengingat penciptanya ? Tiba-tiba Aku teringat tafsir dari Al Qur’an yang menjelaskan bahwa sejatinya semua makhluk hidup berzikir untuk mengingat Tuhannya dengan caranya sendiri termasuk hewan dan tumbuhan, serta alam semesta secara keseluruhan.
BERSAMBUNG
EDITOR: REYNA
Baca seri sebelumnya:
SERI-5: Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur” (Seri-5): Desa Penglipuran
SERI-4: Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur” (Seri-4): Wisata Berwawasan Lingkungan
SERI-3: Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur” (Seri 3): Kompromi
Baca juga novel karya Dr Muhammad Najib yang lainnya:
Novel karya Dr Muhammad Najib yang lain dapat dibaca dibawah ini:
1) Di Beranda Istana Alhambra (1-Mendapat Beasiswa)
2)Novel Muhammad Najib, “Bersujud di Atas Bara” (Seri-1): Dunia Dalam Berita
3)Novel Muhammad Najib, “SAFARI”(Seri-1): Meraih Mimpi
Related Posts

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Seni Tergores, Komunitas Bangkit: Bagaimana Dunia Seni Indonesia Pulih Usai Protes Nasional

Imperium Tiga Samudra (5) — Ratu Gelombang

Seri Novel “Imperium Tiga Samudra” (4) – Pertemuan di Lisbon

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik






No Responses