Pada pertemuan Aliansi Peradaban PBB, mantan perdana menteri Spanyol menyerukan mobilisasi global untuk perdamaian

Pada pertemuan Aliansi Peradaban PBB, mantan perdana menteri Spanyol menyerukan mobilisasi global untuk perdamaian
Foto Arsip - Jose Luis Rodriguez Zapatero, Mantan Perdana Menteri Spanyol

Aliansi Peradaban PBB harus fokus pada pembangunan perdamaian, kata Jose Luis Rodriguez Zapatero


JENEWA
– Mantan Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero pada hari Selasa menyerukan mobilisasi global yang mendesak untuk perdamaian.

Berbicara di Forum Global Aliansi Peradaban PBB (UNAOC) ke-10 di Portugal, Zapatero menyoroti memburuknya keadaan konflik global, menekankan meningkatnya kekerasan di Gaza, Ukraina, dan Afrika.

“Aliansi Peradaban harus menjadi Aliansi Peradaban untuk perdamaian. Dan Tuan Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres), seseorang harus memulai mobilisasi sosial global untuk perdamaian demi komunitas internasional yang akan dihancurkan, dipecah, dan dihancurkan dalam kapasitasnya untuk berdialog,” katanya.

Zapatero menggambarkan Aliansi Peradaban PBB sebagai alat untuk mempromosikan perdamaian dan menyerukan masyarakat sipil untuk menekan pemerintah agar mengakhiri konflik.

Mengecam korban jiwa akibat perang, ia mengkritik penggunaan bom, pesawat nirawak, dan rudal yang terus-menerus yang merenggut nyawa orang tak berdosa.

“Wanita dan anak-anak tidak tahu apa yang mereka perjuangkan,” katanya. “Tuan Sekretaris Jenderal, berapa banyak korban yang akan jatuh minggu ini dalam perang yang kita alami? Tidak, kita tidak bisa bangga akan hal ini. Jutaan orang harus bergerak.”

Ia menyerukan tindakan tegas untuk menegakkan prinsip-prinsip Piagam PBB yang ditandatangani di San Francisco, dengan menekankan bahwa prinsip-prinsip ini “diinjak-injak setiap hari.”

Zapatero berpendapat bahwa “setiap contoh pelanggaran hukum internasional mengakibatkan lebih banyak korban, perang, kekerasan, dan kebencian,” seraya menambahkan: “Sulit untuk menganggap demokrasi yang melanggar hukum internasional sebagai demokrasi.”

Ia juga memuji Guterres atas “martabatnya” dalam menangani krisis Gaza.

Sumber: Anadolu Agency

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K