Serangan itu ‘hanyalah salah satu dari serangan militer berkelanjutan terhadap penduduk sipil dan tempat ibadah di Gaza,’ katanya
JENEVA – Paus Leo pada hari Minggu menyerukan “penghentian segera atas kebiadaban perang” menyusul serangan Israel terhadap Paroki Katolik Keluarga Kudus di Kota Gaza yang menewaskan tiga warga sipil dan melukai beberapa lainnya, termasuk pastor paroki.
Serangan itu terjadi Kamis pagi di satu-satunya gereja Katolik di Gaza, tempat sekitar 600 orang berlindung.
Paus mengidentifikasi para korban sebagai Saad Issa Kostandi Salameh, Foumia Issa Latif Ayyad, dan Najwa Ibrahim Latif Abu Daoud, dan mengatakan ia “dekat” dengan mereka dan keluarga mereka, menurut Vatican News.
Berbicara pada hari Minggu setelah doa Angelus di Castel Gandolfo, Paus Leo mengatakan serangan itu “hanyalah salah satu dari serangan militer berkelanjutan terhadap penduduk sipil dan tempat ibadah di Gaza.”
Ia menyerukan “resolusi damai atas konflik ini” dan mendesak masyarakat internasional untuk menghormati hukum humaniter internasional, terutama “kewajiban untuk melindungi warga sipil, serta larangan hukuman kolektif, penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu, dan pemindahan paksa penduduk.”
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Patianrowo Nganjuk dan Komite Diduga Lakukan Pungli, Terancam Dilaporkan ke Polres Nganjuk

Aksi Selamatkan Hiu: Pemuda Banyuwangi Kembangkan Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Identifikasi Spesies Hiu Secara Akurat

Pemilu Amerika 2025: Duel Sengit AI vs Etika di Panggung Politik Dunia

Jakarta 2030: Ketika Laut Sudah di Depan Pintu

Dari Wayang ke Metaverse: Seniman Muda Bawa Budaya Jawa ke Dunia Virtual

Operasi Senyap Komisi Pemberantasan Korupsi: Tangkap Tangan Kepala Daerah dan Pejabat BUMD dalam Proyek Air Bersih

Rupiah Menguat Tipis, Tapi Harga Sembako Naik: Fenomena Ekonomi Dua Wajah

Koalisi Retak di Tengah Jalan: Sinyal Panas dari Istana Menjelang Reshuffle Kabinet

Air minum di Teheran bisa kering dalam dua minggu, kata pejabat Iran



No Responses