Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Kita rakyat Indonesia sebelumnya ini sering didengung-dengungkan berita tentang keberhasilan pembangunan negeri, misalkan Indonesia memiliki Kereta Api cepat – Whoosh yang pertama di Asia Tenggara, membangun Ibu Kota baru yang spektakuler IKN di Kalimantan, pembangunan jalan-jalan tol baru, pembukaan Pelabuhan dan bandara baru, berhasil mengambil alih 51% saham Freeport, menjadi anggota kelompok negara G20 dsb, pokok nya berita tentang kemajuan Indonesia yang mengagumkan.
Namun ditengah-tengah berita yang mengagumkan itu, sebaliknya presiden baru kita Pak Prabowo dengan tulus dan terbuka mengakui bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang berada di garis kemiskinan dan malahan ada yang tidak makan setiap hari. Hal ini diungkapkan oleh pak Prabowo pada pertemuan negara-negara G20 di Brazil baru-baru ini.
Didepan para kepala negara-negara maju di dunia ini Presiden Prabowo Subianto mengakui sekitar 25 persen dari seluruh anak di Indonesia kelaparan setiap hari. Prabowo mengatakan kemiskinan dan kelaparan adalah masalah nyata bagi Indonesia. Ia senang saat KTT G20 menyoroti dua isu tersebut tahun ini. Persisnya beliau mengatakan: “Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25 persen anak-anak kami yang kelaparan setiap hari,” kata Prabowo pada KTT G20 di Brazil, Senin (18/11). Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat total 30,2 juta jiwa anak di tahun 2023. Hal itu berarti, 10,91% dari total penduduk Indonesia sekarang adalah anak usia dini yang berusia 0-6 tahun.
Di laman Sekretariat Kabinet 19 Nopember 2024 dalam versi bahasa Inggris disebutkan: The session, which adopted the theme “Fight against Hunger and Poverty,” served as a crucial platform for world leaders to discuss collective strategies for overcoming the two pressing issues. In his remarks, President Prabowo expressed appreciation to Brazilian President Luiz Inácio Lula da Silva for making poverty and hunger the focal points of this year’s G20 Summit. “We have the fourth largest population. Therefore, hunger and poverty are, for us, a real issue, a day-to-day matter,” he said, adding that his administration puts overcoming these issues as the top national priority.
Intinya bagi Indonesia, kata Prabowo, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah kepentingan nasional yang vital. Hal itu yang membuatnya menggelontorkan anggaran besar untuk itu mengatasi masalah itu. Bahkan dalam pidatonya itu pak Prabowo menjelaskan bahwa dia menang dipilih sebagai presiden karena isu-isu kemiskinan dan kelaparan.
Pak presiden Prabowo seringkali dalam even internasional menjelaskan betapa besarnya Indonesia ini yang kalau diukur jaraknya hampir sama dengan panjangnya negara-negara Eropa dan memiliki potensi sumber daya alam yang kaya raya. Tapi pak Prabowo dengan tidak malu-malu mengakui berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia seperti soal kemiskinan dan kelaparan, seperti ada sekitar 25% anak-anak Indonesia yang kelaparan setiap hari.
Pengakuan terbuka pak Prabowo soal anak-anak Indonesia yang kelaparan itu tidak hanya disampaikan pada pertemuan G20 itu saja karena sebelumnya dalam acara pengukuhannya sebagai presiden di sidang MPR 20 Oktober 2024 lalu pak Prabowo mengatakan “Ada terlalu banyak orang kita yang hidup di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang pergi ke sekolah tanpa sarapan, dan terlalu banyak anak-anak kita yang tidak memiliki pakaian untuk dipakai ke sekolah.”
EDITOR: REYNA
Related Posts

Air minum di Teheran bisa kering dalam dua minggu, kata pejabat Iran

Perintah Menyerang Atas Dasar Agama

Forum Bhayangkara Indonesia DPC Ngawi Layangkan Somasi ke Camat Kwadungan Soal Pengisian Calon Sekdes Desa Tirak

Tak Kuat Layani Istri Minta Jatah 9 Kali Sehari, Suami Ini Pilih Cerai

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Study Tour ke Jogja Diduga Buat Ajang Bisnis, Kepala SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Langgar Hukum

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Sudah Bayar 200 Juta, Tidak Lulus Seleksi Calon Perangkat Desa Tirak, Uang Ditagih

Dari Api Surabaya ke Api Perubahan: Anies Baswedan dan Gerakan Mencerdaskan Bangsa

Warna-Warni Quote



No Responses