Polusi Antartika Meningkat Seiring Meningkatnya Pariwisata dan Penelitian

Polusi Antartika Meningkat Seiring Meningkatnya Pariwisata dan Penelitian

Para peneliti mengatakan partikel logam berat di beberapa wilayah Antartika kini 10 kali lebih tinggi dibandingkan 40 tahun lalu

LONDON – Antartika, yang telah lama dianggap sebagai salah satu hutan belantara terakhir yang belum tersentuh di planet ini, semakin tertekan oleh aktivitas manusia. Para ilmuwan memperingatkan bahwa pariwisata yang pesat dan perluasan operasi penelitian mendorong peningkatan tingkat polusi.

Di wilayah benua tempat manusia beraktivitas, konsentrasi partikel halus yang mengandung logam berat kini 10 kali lebih tinggi dibandingkan 40 tahun lalu, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability.

Temuan ini muncul seiring dengan melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan tahunan selama dua dekade terakhir dari 20.000 menjadi 120.000, menurut data dari Asosiasi Internasional Operator Tur Antartika.

Para peneliti dari berbagai negara, termasuk Chili dan Jerman, menghabiskan waktu empat tahun untuk menempuh jarak 2.000 kilometer (1.242 mil) melintasi Antartika untuk mengukur kontaminasi.

“Kami mengidentifikasi pola spasial yang berbeda yang dibentuk oleh sumber-sumber kerak, laut, biogenik, dan antropogenik. Khususnya, kami mendeteksi jejak logam berat dalam komposisi kimia salju di Semenanjung Antartika utara, tempat stasiun-stasiun penelitian utama terkonsentrasi dan lalu lintas wisata bahari paling padat,” ujar para peneliti.

“Temuan kami menyoroti luasnya dampak dari aktivitas lokal yang intensif energi di Antartika, yang menggarisbawahi perlunya peningkatan pemantauan lingkungan dan strategi pengelolaan berkelanjutan di wilayah yang rapuh ini,” tambah mereka.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K