Oleh: Muhammad Chirzin
Perbincangan seputar Ijazah Jokowi ibarat serial sinetron yang entah kapan akan berakhir. Berikut perbincangan di salah satu grup WA yang terus berlangsung setelah catatan ini ditulis.
“Mantab… jadi penasaran pengin lihat…”
“Foto teman akrab saya di HMI Fakultas Dakwah IAIN Suka Yogyakarta yang juga teman seangkatan Jokowi. Namanya Mustoha, kami biasa memanggilnya mas Toha. Beliau dan sejumlah teman seangkatan Jokowi 1980 usai memamerkan ijazahnya di tv, saya foto dari layar tvOne 15 mnt lalu.”
“Habis energi para ulama dalam WAG ini hanya mendiskusikan ijazah yang nggak selesai-selesainya…”
“Saya salah seorang yang percaya dengan pernyataan teman akrab saya tsb, bahwa mereka seangkatan dan teman akrab dengan Jokowi. Nah, yang keberatan dan tidak percaya, alasan mendasarnya apa?”
Anehnya Jokowi…
Klo SMA-nya aja belum tentu ijazah ada, gimana kuliahnya ada ijazah? aneh yo…
Mustofa Iskandar kah Mas?
Iya, mas Mustoha Fakultas Kehutanan angkatan ’80. Beliau mantan ketua HMI Korkom UGM. Saya kenal baik, karena saya mantan Kabid Kader HMI Cabang Yogyakarta jaman mas Choeron.
Waktu Jokowi jadi Presiden 2014 (jauh sebelum isue ijazah) saya tanya mas Mustoha ttg Jokowi. Beliau bilang Jokowi teman seangkatannya. Jkw bukan aktivis, suka naik gunung dll. Jkw lulus 85, mas Mustoha lulus 86. Apa menurut teman2 mas Mustoha juga berbohong, padahal thn 2014 blm ada isue ttg ijazah?
Betul, Mas Mustofa, sesuai pengakuannya, lulus tahun 1986.
Namanya yang benar Mustoha Iskandar. Tapi dalam pengumuman penerimaan Sipenmaru tertulis Mustofa Iskandar.
Kalau memang kader HMI pasti paham, siapa Mas Mustofa Iskandar.
Maaf, mungkinkah Pak Joko Widodo ingin memancing opini dan reaksi publik dengan sengaja tidak menunjukkan ijazahnya, demi menjaga eksistensi dirinya?
Patut diduga begitu. Untuk mengalihkan isue kasus-kasus besar lainnya.
Jika itu memang sengaja yang dilakukan Jkw, berarti justru menunjukkan jahatnya kepemimpinan Jkw, tidak membuat ketenteraman, tapi justru Jokowi lah yang membuat keonaran.
Mau temannya 50 sudah tidak berguna, toh semua sudah masuk ranah hukum.
Saya lulus dari UGM IP hanya 2,75. Teman saya masih ada, foto2 juga ada. Lantas saya koar-koar ke media bahwa saya lulus dgn IP di bawah 2. Pertanyaan saya, apakah pihak UGM atau teman2 yang lulus dari UGM tidak marah?
Kalau saya kembali ke polemik saja, fakta yang beredar adalah foto ijazah, yang dulu foto copy-an ijazah (hitam putih) sama saja. Itu sajalah yang kita tunggu hasil sidangnya.
Nah, saya lebih tertarik untuk diskusi aspek hukumnya.
Lantas kita bela mati-matian orang yang ngaku IP di bawah 2. Orang goblok.
Memang ada kecenderungan seperti itu, mengingat 10 tahun memerintah korupsi begitu menjamur, termasuk keluarga besarnya.
Pokoknya, watak pembohong itu sekali sukses berbohong, maka akan dikuti kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Rumusnya: yg goblok pun pasti akan mendukung yang goblok pula.
Mungkin satu-satunya mantan yang meninggalkan banyak masalah kebangsaan setelah turun panggung…
(https://www.inews.id/news/nasional/mustoha-iskandar-teman-seangkatan-jokowi-saksi-hidup-masa-kuliah-di-ugm).
Mau organisasi apa pun kalau dia tidak marah dengan pengakuan Jokowi, apalagi UGM, dengan segala civitasnya itu ‘kan pelecehan. Mestinya UGM ikut memperkarakan omongan seorang kepala negara dengan kasus penghinaan institusi.
Kalau kita bahas temannya Jokowi, ijazah temannya Jokowi, itu justru pengalihan isu… strict ke ijazah jokowi sajalah…
Ya, tergantung kapasitas Anda sebagai apa. Klo yang koar-koar bukan “siapa-siapa” ya cuekin aja…
Lha yang dibutuhkan diketahui itu ijazah temennya atau ijazah Jokowi, lha tak pikir-pikir wong pinter kok malah do melu pek ak, tinggal tunjukkan yang asli punya Jokowi, yang sudah bikin fitnah diproses hukum, karena pencemaran nama baik, selesai.
Ya sepertinya nawaitu-nya memang dibikin ruwet bin bundhet…
Sebenarnya asal persoalannya bukan soal ijasah asli atau palsu, tapi banyaknya komponen dalam ijasah yang tidak cocok dengan ketentuan2 yang ada dan pernyataan Pak Jokowi sendiri. Misalnya, soal IP, beliau bilang kurang dari 2 (konon ini disampaikan dalam forum seminar di UII Th 2013), lalu pernyataan Pak Kasmujo sebagai pembimbing, sekarang sudah dibantah oleh Pak Kasmujo langsung. Kalo saya cuma sampai di situ. Asli tidak asli ijasah itu biarlah lembaga yang kompeten untuk menentukan.
Ada betulnya… bila Mantan Presiden punya bukti Ijasahnya ASLI, RIIL, bukan hasil rekayasa… Muncul pertanyaan: APA MOTIFNYA TIDAK SEGERA SECARA SPONTAN MENUNJUKKANNYA…. mengapa membiarkan kegaduhan terjadi?
Nah, ada pertanyaan, yaitu bisakah lulus dengan IP kurang dari 2?
Ada Wawancara Khusus dengan Mas Mustoha Iskandar, Mantan Ketua HMI Korkom UGM.
Lalu, mengapa kegaduhan diawetkan. Apakah untuk mengalihkan dari skandal yg lebih besar lagi?
Pertanyaannya itu: bisakah IP kurang dari 2 itu lulus? jadi, jangan dijawab percaya atau tdk percaya.
Yess… IP kurang dari 2 tidak mungkin lulus dalam 5 tahun. Karena syarat SKS di UGM di periode 1980-1985 lebih dari 160-an ya…
Jkw dimunculkan sejak awal memang dg kebohongan dan kepalsuan. Dan sukses menipu rakyat lndonesia.
Rakyat yg hidup di negara penganut Demokrasi, saat tertipu dan marah akan demonstrasi dgn berbagai ekspresi yg bisa tdk terkendali, krn “emosi massa”…
Seharusnya jokowi bangga jika benar ada tawaran ijazahnya diperiksa oleh lembaga internasional, karena akan menorehkan sejarah sebagai satu satunya ijazah S1 yang diverifikasi keasliannya oleh lembaga internasional. Sangat istimewa! Semoga benar terjadi.
Pengalihan isu yang jelas, pagar laut PIK 2, dan Fufufafa, masih banyak lagi sambil berjalan kemungkinan rezim buat strategi baru.
Mempertanyakan kesaksian teman-teman Jokowi, dan kesaksian teman-teman dari teman Jokowi:
Apakah Jokowi benar2 Kuliah di Fakuktas Kehutanan UGM?
Apakah di Fakultas Kehutanan ada Jurusan sebagaimana yang dinyatakan oleh Jokowi?
Apakah JOKOWI benar2 lulus dari Fakuktas Kehutanan?
Apa benar IJAZAH FAKULTAS KEHUTANAN tahun 1985an tanpa menyebebutkan NAMA JURUSAN-nya?
Apakah IJAZAH SMA yang digunakan JOKOWI untuk mendaftar kuliah di UGM ASLI?
Benarkah SKRIPSI JOKOWI ditulis sendiri oleh Jokowi?
Mengapa SKRIPSI JOKOWI yang ditunjukkan oleh pihak UGM kepada Dr. Roy Suryo, dr. Tifa dan Dr. Rismon tanpa tanda tangan para pengujinya?
Siapa sebenarnya tim penguji Skripsi Jokowi?
Siapa sebenarnya Dekan Fakultas Kehutanan UGM pada rentang tahun akademik 1980-1986?
Jika JOKOWI mengikuti KKN UGM, sebutkan di Desa, Kecamatan, Kabupaten mana?
Jika IJAZAH JOKOWI ASLI, ijazahnya itu ditandatangani oleh siapa saja?
Harap sabar menanti kesaksian Jokowi yang asli.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kesederhanaan dan Keteladanan Sri Sultan HB X

Siapa Yang Gila (1)

Bersumpah Pemuda Masa Kini

Tirak Gate: Pengamat Kebijakan Publik Ngawi, Agus Fatoni Menilai Ada Keculasan Nyata Dan Brutal Dalam Kasus Tirak

Soal Seleksi Perangkat Desa Tirak, Camat Kwadungan Tegaskan Akan Mengambil Langkah Sesuai Aturan

Oligar Hitam Harus Dipenggal Kepalanya

“Whoosh” Cermin Buruknya Duet Kebijakan Luhut–Jokowi

Woosh: Satu dari Banyak Jejak Kejahatan Ekonomi dan Konsitusi Jokowi

Kepala Sekolah SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Disinyalir Paksa Murid Ikut Study Tour ke Jogja, Buat Ajang Bisnis

Umat manusia gagal menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C, kata Sekjen PBB, desak perubahan arah



No Responses