Oleh: Shamsi Ali Al-Nuyorki
Saya kembali mengklarifikasi beberapa hal yang menjadi perbincangan hangat tentang Zohran Mamdani, Walikota New York terpilih. Semalam saya sudah klarifikasi tentang isu Syiah. Bahwa bagi Zohran Sunni-Syiah bukan hal yang penting lagi. Dan sejujurnya kebanyakan kita dalam memahami isu ini “sempit” dan cenderung “menjeneralisir” isu.
Kali ini saya kembai mengklarifikasi satu isu yang juga luas diperbincangkan. Yaitu isu LGBTQ. Sebuah isu global yang mengancam nilai-nilai kehidupan dan moralitas kehidupan. Zohran dalam beberapa kesempatan nampak bersahabat dan membela kelompok ini. Tapi benarkah demikian?
Sebagai teman dekat dalam dua tahun terakhir saya beberapa kali barbicara dengan beliau secara dekat mengenai banyak hal. Dari isu Palestina/Gaza, zionisme vs Yahudi, permasalahan tunawisma atau gelandangan (homeless) di Kota New York, isu prostitusi, hingga isu-isu sosial seperti LGBTQ ini.
Dari perbincangan-perbincangan yang terjadi saya menyimpulkan hal-hal berikut:
Satu, Zohran dalam melihat permasalahan-permasalahan yang ada tidak secara parsial, tapi secara menyeluruh. Isu LGBTQ dan prostitusi misalnya tidak dilihat hanya dari perspektif hukum dan agama. Tapi juga dengan kacamata sosial dan ekonomi.
Dua, Zohran berpegang teguh kepada kemanusiaan (humanity) dan nilai-nilai universal, termasuk keadilan untuk semua. Bahwa seburuk apapun seseorang, jangan pernah menghakimi karena semua manusia punya kesempatan untuk melakukan perubahan. Dan semua manusia memiliki hak untuk diperlakukan secara adil.
Tiga, pada awal kampanyenya tahun lalu, ada isi kontroversial yang menjadi perbincangan luas di kalangan Komunitas Muslim New York. Yaitu isu “dekriminalisasi” prostitusi. Sayalah yang langsung mengklarifikasi ke beliau. Jawabannya tegas, bahwa dekriminalisasi bukan berarti legalisasi. Dekriminalisasi bermaksud membela kaum wanita yang terjatuh di dunia itu, yang pada umumnya karena korban “human trafficking” atau penjualan manusia. Karenanya korban (perdagangan manusia) jangan lagi dijadikan korban kriminalisasi (hukum). Tapi dicarikan penyelesaian ekonomi dan sosial mslalui lapangan kerja bagi mereka. Menurut Zohran tidak ada wanita yang ingin dan bercita-cita jadi pelacur.
Empat, dalam isu LGBTQ juga demikian. Perlu disadari bahwa secara hukum yang ada saat ini, kelompok ini diakui oleh negara/kota. Mereka adalah bagian dari warga negara/kota yang punya hak untuk dilindungi sebagaimana warga lainnya. Zohran tidak setuju dan tidak mendukung gaya hidup dan pilihan mereka. Tapi Zohran sebagai calon Walikota (kini Walikota terpilih) punya tanggung jawab kepada mereka sebagai warga kota yang lain. Hal yang selalu dia sampaikan adalah “saya akan menjadi Walikota untuk semua, baik yang setuju dengan saya dan memilih saya atau tidak setuju dan tidak memilih saya”.
Enam, saya melihat Zohran dengan dua pandangan: 1). Memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Dan melihat isu yang ada dengan pandangan menyeluruh (moralitas, hukum, sosial, ekonomi). 2). Isu LGBTQ khususnya disikapi berdasar hadits: “barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaknya dirubah dengan tangannya. Jika tidak mampu dengan lisannya. Dan jika juga tidak mampu dengan hatinya. Dan itu selemah-lemah iman”.
Tujuh, yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman, khususnya di Indonesia, hendaknya segala sesuatu disikapi secara rasional dan proporsional. Zohran bukan seorang ulama, tapi seorang politisi. Dan yang lebih penting, Zohran adalah manusia yang punya hak pendapat. Dia mungkin benar dan mungkin juga salah. Di sinilah kami menyikapinya secara proporsional. Mendukung yang benar dan meluruskan/mengingatkan yang salah.
Delapan, yang pasti, Zohran adalah seorang Muslim yang bangga dengan agama dan identitasnya. Sekaligus membanggakan Komunitas Muslim. Kota yang selama ini dikontrol oleh kaum zionis pendukung Genosida, kini hadir seorang Muslim yang gagah berani menentang Genosida dan menolak mengakui Israel sebagai negara Zionis Yahudi. Komunitas Muslim seolah mendapatsitaman air sejuk di tengah padang pasir gersang di musim panas. Sudah lama Komunitas ini menanti hadirnya sosok pemberani dengan Islam dan identitasnya.
Sembilan, memang salah satu kehebatan dan kreatifitas umat Islam, khususnya di Indonesia adalah mencari-cari lobang kekuragan saudaranya di tengah penampakan berbagai kelebihan yang perlu diapresiasi. Kesuksesan Zohran dalam membangun pergerakan menjadi jalan “izzah imaniyah” (kemuliaan iman) yang selama ini disembunyikan karena tekanan dan Islamophobia. Kini dengan Zohran dengan segala ketidak sempurnaannya telah menjadikan kata Islam dan Muslim “mainstream”. Tidak lagi asing, pinggiran dan menakutkan.
Terakhir, untuk saudara-saudaraku di Indonesia, teruslah berjuang memperbaiki bangsa dan negara tercinta. Korupsi yang masih merajalela bagaikan kanker yang mematikan. Perampokan kue negara oleh segelintir yang terus memiskinkan warga mayoritas. Pengangkangan hukum yang berakibat buruk pada institusi negara yang amburadul. Perampokan dan pengrusakan lingkungan atas nama industri di berbagai daerah terus mengorbankan rakyat jelata.
By the way, Zohran menang di Kota New York pertanda institusi demokrasi masih hidup. Demokrasi tidak dikangkangi oleh oknum kekuasaan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa kalah. Pengangkangan Hukum di Indonesia berakibat proses politik terjung bebas dari seorang Wapres senior seperti pak JK dan KH Ma’ruf, ke yang sekarang…. Hehehe ketawa sejenak!
Jamaica Hills, 9 November 2025
EDITOR: REYNA
Related Posts

Artikel Investigatif: SMA Negeri 72 Jakarta — Ledakan, Rasa Sakit, dan Isu Kompleks di Balik Tragedi

RRT Nyatakan Siap Hadapi Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Tragedi di Lapangan Kandis Riau, Nyawa Melayang Aparat Diam, Yusri: PHR Jangan Lepas Tangan

Pertahanan Yang Rapuh di Negeri Seribu Pulau: Membaca Geopolitik Indonesia Lewat Kacamata Anton Permana

Yusri Usman Dan Luka Lama Migas Indonesia: Dari TKDN, Proyek Rokan, hingga Pertamina Yang Tak Pernah Berbenah

Off The Record

Bangsa Ini Tidak Butuh Presiden Yang Pura-Pura Gila

Sebuah Laporan Sebut Australia Pasok Mineral Vital ke Tiongkok untuk Produksi Rudal Hipersonik

Apa Presiden Akan Pasang Badan Untuk Oligar Hitam?

Zohran Mamdani, Apakah Dia Syiah?



No Responses